Sejarah

Indonesia di Piala Dunia (3): Liga Paling Kompetitif di Rumania; Apakah Klub Sepak Bola Indonesia Kini Semakin Kompetitif?




false
IN



























































































































































*Lihat semua artikel Sejarah Indonesia di Piala Dunia di blog ini Klik Disini

Liga
sepak bola Indonesia yang disebut Liga-1 mulai tampak kompetitif. Ini terlihat
pada persaingan klub-klub Liga-1 yang baru menyelesaikan putaran (minggu)
keempat. Dari 18 klub yang berkompetisi tidak satu pun klub disebut dominan.
Dari masing-masing klub yang telah menyelesaikan pertandingan keempat hanya
mendapat poin maksimal 8 (Persipura). Sebaliknya klub yang berada di peringkat
terakhir memiliki pon 2 (Arema FC). Ini menggambarkan bahwa selisih poin
peringkat teratas (maksimal) dengan peringkat terbawah (minimal) hanya 6 poin.

Setiap klub pada
peringkat atas memiliki potensi meraih poin maksimal sebesar 12. Namun pada
peringkat pertama hanya 8 poin (hanya satu klub). Poin 7 diraih oleh 4 klub,
poin 6 sebanyak 3 klub; poin lima sebanyak 5 kluib; dan poin 4 diraih oleh 3
klub. Dua klub lainnya memperoleh poin 3 dan poin 2. Dari hasil ini hanya
tinggal dua klub yang belum terkalahkan (Persipura dan Balu United). Sementarav
peringkat terbawah (poin 2), meski belum pernah menang, tetapi mampu draw 2
kali.   

Pertanyaannya
seberapa kompetitif Liga-1 saat ini. Dengan memperhatikan pertandingan hingga
minggu keempat, apakah tingkat kompetitit Liga-1 pada pertandingan keempat
menggambarkan tingkat kompetitif untuk paruh musim atau untuk satu musim? Untuk
menjawab pertanyaan itu kita perlu mengukur dan juga membandingkan hasilnya
dengan tingkat kompetitit liga yang lain.

Liga Paling
Kompetitif
Menurut
data RSSF, liga yang paling kompetitif (Most Competitive League) di dunia
sepanjang masa adalah liga yang diselenggarakan tahun 1983-1984 di Rumania.
Perhatikan hasil akhir liga Divizia C, Rumania. Sebanyak 16 klub berlaga dan setiap
klub telah menyelesaikan sebanyak 30 pertandingan. Peringkat teratas memperoleh
poin 38, sementara peringkat terbawah sebanyak 28 poin (hanya selisih 10 poin).
Liga paling kompetitif sedunia (Divisi- C Rumania 1983/1984)

Bagaimana cara mengukur tingkat kompetitif
sebuah liga (kempetisi reguler) belum ada yang baku. Dalam hal ini satu
formulasi ukuran kompetitif sederhana yang disebut Indeks Kompetitif (lihat
Akhir Matua Harahap, 2008). Formulasi tersebut adalah sebagai berikut:
3-[(Pmax-Pmin)/Jumlah Putaran]. Contoh: Liga -1 hingga putaran keempat poin
maksimal 8 dan poin minimal 2. Dengan mengikuti ruus: [(Pmax=8)-Pmin=2)]=6.
Lalu 6/4=1.5. Indeks Kompetitif adalah 3-1.5=1.5. Jadi Indeks Kompetitif hinga
putaran keempat adalah 1.5. Untuk Liga Rumania: Pmax-38. Pmin-28. Dengan jumlah
putaran (satu musim sebanyak 30 maka Indeks Kompetitif sama dengan 2.67.
Artinya: semakin sedikit selisih poin dengan banyak putaran akan lebih
kompetitif. Dengan kata lain: nilai Indeks Kompetititf makin tinggi. Sebalik
jika peringkat pertama selalu menang dan peringkat terbawah selalu kalah maka
angkat Indeks Kompetitif sama dengan nol atau liga disebut paling tidak
kompetitif. Misal: jika Liga-1 pada putaran keempat, klub yang selalu menang
akan mendapat poin 12; dan klub yang selalu kalah akan mendapat poin nol. Oleh
karena rumus adalah 3-[(Pmax-Pmin)/Jumlah Putaran] maka hasilnya
3-[(12-0)/4]=0. Hasil liga dengan indeks nol belum pernah ditemukan. Apakah
liga dengan indeks kompetisi sama dengan 3? Sejauh yang diketahui belum ada.
Suatu liga memiliki indeks sama dengan 3, jika semua klub dalam satu musim
memiliki poin yang sama. Yang membedakan diantara mereka dalam peringkat adalah
selisih gol dan unggul head to head.
   

Klassemen sementara Liga-1 Tahun 2018

Indeks
kompetitif Liga Rumania di atas adalah 2.67 (sangat kompetitif). Sedangkan
indeks kompetitif Liga-1 yang baru berjalan empat putaran sebesar 1.50. Serupa
apa hasil kompetisi Liga 1 jika angka kompetitifnya sama dengan 2.67? Jawabnya:
jika selisih poin antara peringkat teratas dan peringkat terbawah sama dengan 5,
yakni jika poin peringkat teratas 8 (Persipura) dan poin peringkat terbawah
adalah 3. Atau jika poin peringkat teratas adalah 7 dan poin peringkat terbawah
adalah 2.

Berapa angka
indeks kompetitf Liga-1 tahun 2018 ini kita tunggu sampai berakhirnya
kompetisi. Pada tahun 2017 Liga-1 angka indeks kompetitifnya hanya 1.29. Liga-1
tahun lalu dengan nilai indeks sebesar 1.29 mengindikasikan liga berlangsung
tidak terlalu kompetitif. Hasil klassemen akhir Liga-1 pada tahun 2017 yang
menjadi juara adalah Bhayangkara dengan poin 68 dan klub yang berada pada
peringkat terbawah adalah Persegres Gresik United dengan poin hanya 10.
Penerapan formulasi Indeks Kompetisi ini sangat mudah diterapkan. Setiap orang dapat melakukannya. Selamat mencoba formulasi untuk melihat tingkat kompetitif suatu liga.
*Dikompilasi
oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top