Sejarah

Sejarah Bahasa (130): Bahasa Manusela di Pulau Seram dan ‘Aluk To Dolo’ Mindanao; Bahasa dan Religi Tradisi di Pulau Seram


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Manusela atau
Wahinama adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Seram yang dituturkan di
Pulau Seram. Bahasa Manusela adakanya tertukar dengan bahasa Nuaulu. Kepercayaan
tradisi di pulau Seram oleh suku Manusela.


Suku
Manusela atau Suku Wahai di pegunungan Manusela Utara Seram dan di sepanjang
Teluk Teluti di selatan Seram. Suku Manusela mengikuti kepercayaab Naurus, yang
mungkin datang dari Kerajaan Hindu Butuan di Pulau Mindanao atau Aluk’ to Dolo,
kepercayaan suku Toraja. Naurus adalah kombinasi tradisi Hindu dan animisme. Tidak
banyak yang diketahui tentang agama mereka, tapi agama mereka mungkin termasuk
menyembah Hindu dan dewa-dewa animisme dewa dengan pengaruh yang datang dari
Mindanao selama periode awal. Kehadiran Hindu ini dibuktikan dari fakta bahwa
para arkeolog telah menemukan beberapa patung dewa Hindu di Mindanao. Suku
Nuaulu yang tinggal di 10 desa di barat laut Manusela memiliki bahasa yang
mirip dengan Manusela dan memiliki jumlah penduduk sebesar 400. Suku Manusela
sering keliru dianggap sebagai suku Nuaulu karena mereka memakai pakaian
tradisional (kain merah di kepala) seperti orang Nuaulu.
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Manusela di pulau
Seram dan Aluk To Dolo di Mindanao? Seperti disebut di atas bahasa Manusela ditututkan
kelompok populasi di pulau Seram. Bahasa dan kepercayaan tradisi di pulau Seram.
Lalu bagaimana sejarah bahasa Manusela di pulau Seram dan Aluk To Dolo di
Mindanao? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Manusela di Pulau Seram dan Aluk To Dolo di
Mindanao; Bahasa dan Kepercayaan Tradisi di Pulau Seram

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bahasa dan Kepercayaan Tradisi di Pulau Seram: Bahasa
Manusela dan Bahasa Nuaulu

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top