*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Cham adalah kelompok etnis di Asia Tenggara. Diperkirakan sekitar 4,000 suku
Cham tinggal di Thailand; banyak dari mereka telah pindah ke selatan ke
provinsi Pattani, Narathiwat, Yala, dan Songkhla untuk bekerja. Suku Cham
merupakan keturunan dari Kerajaan Champa (abad ke-7 sampai 15). Mereka
berkaitan dengan suku bangsa Austronesia lainnya dan menuturkan bahasa Cham,
suatu bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia (subkelompok
Aceh-Cham).
Bahasa
Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Aceh yang terdapat di
wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh
termasuk dalam rumpun bahasa Chamik, cabang dari rumpun bahasa
Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang
memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai,
Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa
lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa
Minangkabau. Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini
dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke
Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Champ di
Thailand? Seperti disebut di atas bahasa Champ dituturkan orang Champ yang tersebar
di berbagai wilayah termasuk di Thailand. Apakah bahasa Aceh di Sumatra berasal
dari bahasa Champ di Thailand? Lalu bagaimana sejarah bahasa Champ di Thailand?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe. Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Bahasa Champ di Thailand; Apakah Bahasa Aceh di
Sumatra Berasal dari Bahasa Champ di Thailand?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Apakah Bahasa Aceh di Sumatra Berasal dari Bahasa
Champ di Thailand? Pengukuran Kekerabatan Bahasa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.