Sejarah

Sejarah Bahasa (207): Bahasa Aru Rumpun Bahasa Kepulauan Aru; Barakai Koba Kola Kompane Lola Lorang Manombai Mariri


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Rumpun bahasa Aru adalah kumpulan bahasa
Austronesia yang dituturkan di Kepulauan Aru. Semua bahasa dituturkan oleh
kurang dari sepuluh ribu orang. Meski secara geografis dekat dengan rumpun
bahasa Maluku Tengah, rumpun ini secara linguistik bukan bagian dari rumpun
Maluku Tengah (Ross 1995).

 

Bahasa
Aru adalah sekelompok selusin bahasa Austronesia yang digunakan di Kepulauan
Aru di Indonesia. Tidak ada satupun yang dituturkan oleh lebih dari sepuluh
ribu orang. Meskipun secara geografis dekat dengan bahasa-bahasa di Maluku
Tengah, secara linguistik mereka bukan bagian dari kelompok tersebut (Ross
1995). Klasifikasi bahasa Aru berikut ini berasal dari Glottolog 4.0 (2019),
dan disusun menurut Hughes (1987: 96) karena bahasa Aru membentuk suatu
keterkaitan atau rantai dialek yang saling berhubungan: Ujir – Kola – Kompane; Ujir;
Kola – Kompane; Aru Tengah; Lola; Dobel – Koba; Lorang; Manomabai; Tarangan
Barat; Tarangan Timur; Karey – Barakai; Batuley – Mariri
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa
di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Aru adalah rumbpun bahasa di
kepulauan Aru. Dialek-dialek bahasa rumpun bahasa Aru antara lain Barakai,
Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai dan Mariri. Lalu bagaimana sejarah bahasa
Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Aru Rumpun Bahasa di Kepulauan Aru; Barakai,
Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai, Mariri

Tunggu deskripsi lengkapnya

Barakai, Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai,
Mariri: Dialek Bahasa Rumpun Bahasa Aru

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top