Sejarah

Sejarah Bahasa (210): Bahasa Malagasi di Madagaskar, Pulau di Pantai Timur Afrika; Apa Bahasa Malagasi Mirip Bahasa Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Apakah
bahasa Filipina mirip bahasa Tagalog, apakah bahasa Tetun mirip bahasa Portugis,
apakah bahasa Inggris mirip bahasa Malaysia, apakah bahasa Belanda mirip bahasa
Indonesia. Itu satu hal. Dalam hal ini adalah apakah bahasa Malagasi mirip
bahasa Melayu. Yang jelas jangan dulu gegabah. Satu yang pasti pendekatan linguistic
dalam bahasa-bahasa tidak cukup.


Malagasi
(Fiteny Malagasy]) adalah bahasa nasional Madagaskar yang dikelompokkan ke
dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa ibu
oleh kebanyakan penduduk Madagaskar dan oleh orang keturunan Malagasi di tempat
lain. Bahasa nasional Madagaskar adalah bentuk normatif dari dialek Merina,
logat yang banyak dipertuturkan di dataran tinggi tengah (plateau) dan di ibu
kota Madagaskar. Bahasa Malagasi termasuk dalam kelompok Melayu-Polinesia yang
merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, dan adalah kelompok yang
paling barat dari keluarga rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Malagasi erat
hubungannya dengan bahasa Dayak Barito, seperti bahasa Dusun Deyah dan bahasa
Maanyan serta bahasa Banjar. Ini terlihat dari banyaknya persamaan kata dasar
dalam bahasa-bahasa dayak tersebut dengan bahasa Malagasi. Akibat hubungan
perdagangan dan sejarah, bahasa Malagasi memiliki sejumlah kata pinjaman yang
berasal dari bahasa Bantu, bahasa Arab, bahasa Prancis, serta bahasa Inggris
. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Malagasi di
Madagaskar, pulau besar di pantai timur Afrika? Seperti disebut di atas, bahasa
Malagasi dituturkan di Malagasi. Apakah bahasa Malagasi mirip bahasa Melayu? Lalu
bagaimana sejarah bahasa Malagasi di Madagaskar, pulau besar di pantai timur
Afrika? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe. 
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Malagasi di Madagaskar, Pulau Pantai Timur
Afrika; Apa Bahasa Malagasi Mirip Bahasa Melayu?

Banyak kosa kata dalam
bahasa Malagasi yang mirp dengan bahasa Melayu. Itu betul. Lebih banyak yang
tidak mirip. Tetapi banyak juga kosa kata dalam bahasa Malagasi yang tidak mirip
dengan bahasa Melayu, tetapi mirip dengan bahasa- bahasa lain seperti bahasa
Batak, bahasa Sunda dan sebagainya. Seperti dikutip di atas, bahasa nasional
Madagaskar adalah bentuk normatif dari dialek Merina, logat yang banyak
dipertuturkan di dataran tinggi pedalaman dan di ibu kota Madagaskar. Bahasa
Malagasi erat hubungannya dengan bahasa Dayak Barito, seperti bahasa Dusun
Deyah dan bahasa Maanyan serta bahasa Banjar.


Merina adalah sebuah kelompok etnis dari
Madagaskar. Merina terkonsentrasi di
dataran tinggi pedalaman dan berbicara dalam dialek
resmi bahasa Malagasi, yang merupakan cabang dari kelompok bahasa Polinesia
berasal dari rumpun bahasa Barito, diucapkan di bagian selatan Kalimantan.
Nenek moyang mereka, Austronesia, bermigrasi dari Kalimantan di Nusantara
sekitar 1 SM. Hari ini, ciri Austronesia dari Merina masih cukup terlihat. Para
Merina menanam padi, singkong, kentang, bawang, dan tanaman lainnya dan
meningkatkan ternak dan babi. Mereka merupakan sebagian besar dari elit kelas
menengah dan intelektual berpendidikan Madagaskar, melayani sebagai pengusaha,
teknisi, manajer, dan pejabat pemerintah.
Dimulai pada akhir abad 18, penguasa Merina
memperpanjang dominasi politik atas sisa pulau, akhirnya menyatukan di bawah
kekuasaan mereka. Pada 1895-96 Prancis menjajah Madagaskar dan menghapuskan
monarki Merina dengan kekerasan pada tahun 1897
(Wikipedia)

Mengapa kelompok populasi utama di Madagaskar
menyebut/disebut nama Merina? Apakah itu merujuk dari kata marina (mar-ina).
Kosa kata ina (ibu) ini cukup menyebar dalam bahasa-bahasa Austronesia mulai
dari Batak, Sulawesi, Maluku, Timor dan Aru, Filipina dan hingga Formosa. Awal
mar dalam kosa kata ina hanya terdapat di Batak sebagai awal ber dalam bahasa
Melayu/Indonesia.


Jika hanya berpedoman pada kemiripan, nama-nama geografis dengan kata dasar
ina cukup banyak antara lain pulau Hainan (Ha-ina-n), pulau Tainan kini Taiwan
(Ta-ina-n), nama gunung Kina Balu di Sabah (K-ina Balu), gunung Binaiya di di
pulau Seram (B-ina-iya), Di Madagaskar juga ada nama gunung Somotra (Sumatra?).
Gunung tertinggi di Madagaskar adalah Maromokotro atau Maromokotra (Bromo tau
Maromo-Marama?), gunung Boby (Babi?). Umumnya nama gunu di Madagaskar diawali
dengan suku kata Ma. Sungai terpanjang di Madagaskar adalah Mangoky. Awalan Ma
untuk nama tempat banyak ditemukan di Indonesia seperti Malaka, Matan, Manila, Mangindanao,
Manado, Mamuju. Makassar, Maluku dan Mangaray.  Awalan Ma ini juga tentang nama Malagasi, Madagaskar,
Mali, Mauritania, Maroko. Danau terbesar di Madagaskar adalah danau Alaotra di
wilayah Alaotra-Mangoro.

Kosa kata elementer dalam bahasa Malagasi ibu adalah
reny, ayah (ray), kakek (dadabe), rumah (trano), malam (hariva), hidung (orona),
gigi (nify), mulut (vava), garam (sira), batu (vato), lelaki (lahy), siapa (izay),
saya (aho), api (afo), air (rano), sembah (samba), badan (vatana), nama
(anarana).


Bagaimana nama bilangan sebagai kosa kata elementer: ísa = satu, róa = dua, télo = tiga, éfatra = empa, dimy =
lima, enina = enam, fito = tujuh, valo = delapan, sivy = Sembilan, folo =
sepuluh, s
ebelas = iraika ambin’ny folo, dua belas =        roa ambin’ny folo. Dalam penyebutan bilangan belasan dalam bahasa Malagasi unik, berbeda
dengan dua cara yang ditemukan di nusantara. Cara pertama dengan belasan seperti
dalam bahasa Melayu yakni 11-sebelas, 12, duabelas dst. Cara kedua adalah cara
bahasa Batak secara biner yakni 11-sampulu sada, sampulu dua, dst. Cara bahasa
Malagasi ini memiliki kemiripan dengan salah satu dialek bahasa di Flores.

Lantas mengapa kosa kata elementer bahasa Malagasi
tidak mirip dengan bahasa Bandjar/Maanyan? Kosa kata elementer adalah kosa kata
yang digunakan di lingkungan kecil seperti keluarga atau komunitas. Seperti
dikutip di atas (Wikipedia) disebut b
ahasa Malagasi erat hubungannya dengan bahasa
Dayak Barito, seperti bahasa Dusun Deyah dan bahasa Maanyan serta bahasa Banjar
yang terlihat dari banyaknya
persamaan kata dasar
.


Sejauh ini bahasa Malagasi dalam hubungannya dengan bahasa-bahasa di
nusantara masih bersifar random. Artinya tidak bisa disimpulkan/diklaim mirip
bahasa
Dayak
Barito
(Dusun Deyah, Maanyan, Banjar). Anehnya untuk kosa kata
elementer bahasa Malagasi malah lebih banyak yang mirip dengan bahasa Batak
seperti kosa kata yang bersifat unik mulut (vava), garam (sira), batu (vato),
lelaki (lahy), siapa (izay), saya (aho), sembah (samba), badan (vatana) dan
nama (anarana).  
 

Tunggu deskripsi lengkapnya

Apa Bahasa Malagasi Mirip Bahasa Melayu? Pertanyaan
Sama: Apakah Bahasa Batak Mirip Bahasa Jawa?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top