Sejarah

Sejarah Bahasa (218): Bahasa Salas di Pulau Seram dan Kampong Gorom Tempo Doeloe: Bula Ibukota Kabupaten SeramBagianTimur


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Salas
adalah bahasa yang dituturkan di pulau Seram di desa Salas kecamatan Bula, kebupaten
Seram Bagian Timur. Penutur bahasa Salas ini berbatasan dengan penutur bahasa
Dawan di sebelah timur dan dan bahasa Hoti di sebelah barat serta bahasa Elnama
di sebelah selatan. Bahasa-bahasa ini memiliki perbedaan yang cukup besar. Nama
desa lainnya di kecamatan Bula adalaj Bula Air Fatolo, Englas, Fattolo, Kampung
Gorom, Kampung Wailola, Limumir, Salas, Sesar dan Tansi Ambon.


Morfologi
Bahasa Salas. Helmina Kastanya. Kantor Bahasa Provinsi Maluku. Morfologi dalam bahasa Salas
dapat diuraikan berikut ini, 1. Kelas Kata. Kelas kata dalam bahasa Salas
terdiri atas kelas kata verba, adjektiva, nomina, pronomina, dan numeralia.
Semua kelas kata dalam bahasa Salas hanya memiliki bentuk dasar dan tidak
memiliki bentuk turunan. a. verba, Verba dalam bahasa Salas hanya terdiri atas
verba asal dan tidak memiliki verba turunan. b. adjektiva. Ciri morfologis yang
menandai adjektiva dalam bahasa Salas yaitu terdapat morfem lalin di depan
morfem dan suku kata tertentu. c. Nominam Promina dan Numeralia. 1. Secara morfologis,
nomina dalam bahasa Salas hanya berbentuk kata dasar
… (https://www.academia.edu/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Salas di pulau
Seram dan kampong Gorom tempo doeloe? Seperti disebut di atas bahasa Salas
dituturkan di desa Salah. Bula kini menjadi ibukota kabupaten Seram Bagian
Timur. Lalu bagaimana sejarah bahasa Salas di pulau Seram dan kampong Gorom tempo
doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Salas di Pulau Seram dan Kampong Gorom Tempo
Doeloe: Bula Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur

Bahasa Salas adalah bahas unik, berbeda dengan
bahasa-bahasa lain di pulau Seram. Satu yang terpenting dalam bahasa Salas
adalah penyebutan bilangan: mehe=satu, dua=ainlua, lima=ainlima, tujuh=ainhit, sembilan=ainsiwa
serta ainfuca (sepuluh). Untuk bilang belasan: tiga belas=fica kelatul, empat
belas=fuca kelahata, enam belas=fuca kelanum, delapan belas=fuca kelawal dan sembilan
belas=fuca kelasiwa.


Sebutan sistem bilangan belas ini tidak banyak ditemukan, ada dalam salah
satu bahasa di Flores, bahasa di Filipina dan juga dalam bahasa Batak: 11=sampulu
sada, 12=sampulu dua, dst. Sistem ini bersifat biner, lalu diikuti 21=duapuluh
sadam 22=duapuluh dua, 23=duapuluh tolu, dst. Akan tetapi dalam bahasa Salas
menjadi 23=futi lua kelatul, 24=futi lua kelahata. Penyebutan belas terdapat
dalam bahasa Melayu/Indonesia.

Desa Salas wilayahnya di tenggara, wilayah terjauh dari kota Bula (kini ibu kota kecamatan).
Desa Salas ini dari pesisir pantai hingga jauh ke pedalaman. Oleh karena itu di
masa lampau nama Salas ini kurang terinformasikan. Hanya nama Bula yang
mengemuka. Nama Bula juga adalah nama sungai (lihat Tijdschrift voor nijverheid
en landbouw in Nederlandsch-Indie, 1865). Nama Bula kemudian juga terinformasikan
sebagai nama kampong/negeri (lihat Natuurkundig tijdschrift voor
Nederlandsch-Indie, 1868).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bula Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur: Penutur
Bahasa Kelompok Populasi Kecil

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top