Sejarah

Sejarah Bahasa (293): Bahasa Papua, Ragam Bahasa Papua, Papua Beragam Bahasa; Pada Mulanya di Tanah Papua Berbahasa Satu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Tentang
bahasa-bahasa. Bahasa adalah salah satu warisan masa lampau yang masih tersisa
pada masa kini. Sungai secara fisik adalah warisan, tetap ada dan berada di
tempatnya sejak masa lampau, tetapi tidak dengan airnya. Sebaliknya, bahasa
tetap lestari meski secara fisik para penuturnya telah berganti (misalnya kakek
diteruskan anak dan kemudian diteruskan oleh cucu). Yang menjadi pertanyaan:
mengapa bahasa-bahasa di Papua sangat beragam dan jumlahnya sangat banyak?
Apakah karena penuturnya berganti atau bahasanya berganti?


Pulau
Papua, Pulau 1000 Bahasa. Wilayah Papua sampai Papua Nugini, terdapat 1000
bahasa, yang menjadi sebuah misteri, kapan munculnya keberagaman tersebut. Setiap
suku memiliki bahasanya sendiri. Masa kini, ada banyak penelitian yang
dilakukan tentang bahasa-bahasa Papua, yang telah diteliti oleh pakar
linguistik sejak tahun 1700-an. Dalam berbagai penelitian di pulau Papua bahwa
setiap bahasa saling berkaitan satu sama lain. Bahkan dalam beberapa bahasa ada
bahasa yang sama sekali berbeda. ‘Mengapa pulau Papua memiliki beragam bahasa?’
Bagaimana awal mula bahasa yang begitu banyak? Pertanyaan-pertanyaan ini, bukan
baru ditanyakan pada generasi masa kini? Tetapi sejak lampau pertanyaan ini
juga menjadi perbincangan orang Papua. Pada masa lampau, orang Papua tidak
mengenal sistem aksara dalam bentuk tulisan. “Mengapa ada begitu banyak
bahasa di Papua?”, Setiap kampung, setiap suku, setiap wilayah ada
bahasanya sendiri
. (https://www.pustakapapua.com/2022/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa di Papua, ragam
bahasa Papua, Papua beragam bahasa? Seperti disebut di atas bahasa-bahasa di
Papua sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya. Apakah di Papua bahasa pada awalnya
berbahasa satu? Lalu bagaimana sejarah bahasa di Papua, ragam bahasa Papua,
Papua beragam bahasa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa di Papua, Ragam Bahasa Papua, Papua Beragam
Bahasa; Apakah di Papua Bahasa Awalnya Berbahasa Satu 

CL Voorhoeve telah mencatat 191 bahasa
di Papua. Catatan bahasa-bahasa Papua ini dapat dibaca dalam monografnya
berjudul Languanges of Irian Jaya Checklist Preliminary Classification,
Languange Maps, Wordlists (1976).
CL Voorhoeve membuat klassifikasi berdasarkan proporsi
linguistic ke dalam 100 buah. Dalam daftar yang disajikan juga dibedakan rumpun
bahasa non-Austronesia dan rumpun Austronesia (termasuk dialek-dialek yang ada)
dengan perkiraan jumlah populasi dan nama-nama kampongnya.


Yang masuk klassifikasi rumpun bahasa Austronesia adalah Aibondeni, Ambai, Ansus, Arguni, Bedoanas, Biak, Bongo, Busami, Dusner, Erokwanas, Irahutu,
Iresim, Kaiwai, Kurudu, Marau, Meoswar,
Mor, Munggui, Nabi,
Onin, Ormu, Papuma, Pom, Ron, Salawati, Sekar, Serui Laut, Sobei, Tandia,
Tarpia, Uruangnirin, Wabo. Wadapi Laut, Wandanem, Waropen, Woi, Yaur, Yeretuar,
Yotafa. Oleh karena keterbatasan data, ada beberapa bahasa yang tidak
terklassifikasi, yakni: Sauri, Kofei, Siromi, Bonefa, Nisa, Bafu, Massep dan
Wares. Catatan: pencatatan ini dipublikasikan pada tahun 1976, boleh jadi pada
masa ini situasi dan kondisinya telah berubah.

Bahasa Maybrat adalah salah satu bahasa yang
paling banyak penduduknya di Papua. Bahasa ini bertetangga di semenanjung
kepala burung dengan bahasa Meyah dan bahasa Mantion di bagian timur. Populasi
Meyah sekitar 4.000 jiwa dan populasi Mantion sebanyak 12.000 jiwa. Bahasa
Mantion dianggap sebagai bahasa isolat.


Seperti tampak dalam table, ketiga bahasa di semenanjung kepala burung
tersebut tidak memiliki kemiripan. Ketiga bahasa ini oleh CL Voorhoeve diklaasifikasi sebagai
rumpun bahasa non-Austronesia.
Dua rumpun bahasa memiliki sifat-sifat gramatika
yang sangat beragam mulai dari sistem bunyi, struktur kata, struktur frasa,
struktur kalimat, kata ganti orang, struktur makna sampai pada keragaman
pragmatis dalam penggunaan bahasa. Keragaman ini juga dipengaruhi oleh sejarah
kontak bahasa yang telah berlangsung berabad-abad di wilayah Jayapura dan di wilayah
Kepala Burung Papua (lihat Yusuf Sawaki: “Meneropong Tipologi Bahasa-Bahasa di
Papua: Suatu Tinjauan Singkat”. Linguistik Indonesia, Agustus 2018.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Apakah di Papua Bahasa Awalnya Berbahasa Satu: Apakah
Ragam Bahasa Papua Suatu Misteri?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top