Sejarah

Sejarah Catur (16): Pertandingan Catur Era Pendudukan Jepang – Perang Kemerdekaan; Perang Papan Catur, Republiken vs Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Ada
satu fase sejarah catur di Indonesia yang tidak penting-penting amar, tetapi tetap
menarik untuk diperhatikan. Itulah masa dimana terjadi perang di Indonesia.
Sejak Maret 1942 era Pemerintah Hindia Belanda berakhir, dan sebagai penggantinya
adalah era Pemerintah Militer Jepang di Indnesia. Namun demikian, dalam dunia
catur di Indonesia tetap relevan sebagaimana ditulis penyair Inggris TS Eliot: ‘Masa
depan datang dari masa lalu’. Catur tetaplah catur sebagaimana motto dalam
catur: ‘gens una sumus’ (kita semua bersaudara).


Shogi
atau catur Jepang adalah permainan papan Jepang dimainkan oleh dua orang di
atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan berasal dari India
kuno caturangga (rumpun catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina). Di
seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain
setelah catur dan xiangqi. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur
adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah
naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan
yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan
kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan. Kedua belah sisi yang
bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah
pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga
selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan
raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut
tsumi. Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap,
kemungkinan remis adalah sangat kecil
. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pertandingan catur selama
pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut dunia catur
di Indonesia selama pendudukan Jepang kurang terinformasikan. Bagaimana dengan
pada masa perang kemerdekaan Indonesia? Republiken vs pecatur Belanda. Lalu bagaimana
sejarah pertandingan catur selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan
Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.
Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Pertandingan Catur Selama Pendudukan Jepang dan Perang
Kemerdekaan Indonesia; Republiken vs Pecatur Belanda  

Kongres NISB tahun 1941 (bulan April) dapat
dikatakan kongres perserikatan catur (NISB) terakhir di Indonesia semasa
Pemerintah Hindia Belanda. Sebab eskalasi perang Asia Pasifik semakin meningkat
dimana pesawat-pesawat pembom Jepang telah menjatuhkan bom di Tarempa, pulau
Natuna wilayah Hindia Belanda pada bulan Desember 1941. Lalu tanggal 11 Januari
dimulai serangan udara di Pontianak, Tarakan, Kakas, Amboina dan Sorong. Dalam
suasana ketegangan di Indonesia terutama diantara orang-orang Belanda, gambaran
terakhir tentang aktivitas catur ditemukan di Batavia pada bulan Januari 1942.


Bataviaasch nieuwsblad, 27-01-1942: ‘Schaakclub Batavia. Diumumkan,
mulai Minggu, 1 Februari pukul 03.00 di Gedung KSB Waterlooplein, seluruh pertandingan
catur di Batavia akan dirangkai menjadi satu kesatuan besar. Banyak klub yang
sudah mendaftar. sementara beberapa anggota non-klub juga mendaftar sebagai
anggota. Batavia kini dapat menantikan kehidupan catur yang aktif kembali.
Semua personel militer akan diterima di pertemuan mingguan dan tentu saja
memiliki akses gratis. Informasi dapat diberikan oleh sekretaris perserikatan
(bond)’.
Bataviaasch nieuwsblad, 20-01-1942: ‘Permainan xatur R Pikler bermain di
40 papan secara simultan. Pengurus NISB mengundang seluruh pecatur Batavia Pecatur
yang sangat kuat, Robert Pikler, akan bermain secara bersamaan di 40 papan.
Jika ada kandidat lebih banyak, Dr van Pajsz juga akan memberikan pertandingan
simultan kepada 20 orang; Prof Wertheim dan H Sormin juga sudah sepakat untuk
bekerja sama sebagai pemain simultan jika partisipasinya sangat besar. Tidak
ada biaya pendaftaran. Pertandingan simultan dipimpin oleh sekretaris NISB PM
Colose, yang dengan senang hati akan memberikan semua informasi yang diinginkan
melalui telepon. Setiap klub catur di Batavia diharapkan diwakili oleh satu
orang pengurus pada Minggu ini berkumpul, akan ada diputuskan untuk mendirikan
satu klub catur besar, yang akan bermain selama perang pada hari Minggu pagi di
Maison Versteen. Ketua NISB HJ Ritman’.

Singkat kata, angkatan udara Jepang memulai serangan
di Soerabaja pada tanggal 3 Februari 1942 (lihat Haagsche courant, 04-02-1942).
Akhirnya militer Jepang menduduki pulau Jawa dari pintu masuk Indramayu pada
bulan Maret 1942 yang mana kemudian Pemerintah Hindia Belanda menyerah di
Soebang. Tamat Pemerintah Hindia Belanda. Tamat pula kegiatan catiur NISB di Indonesia
karena agenda kongresnya dijadwalkan akan diadakan bulan April 1942.


Setelah Pemerintah Hindia Belanda menyerah 8 Maret 1842 prakti semua surat
kabar berbahasa Belanda di Indonesia tidak terbit lagi kecuali di Soerabaja.
Mengapa? Yang jelas Soerabaijasch handelsblad sempat berhenti tanggal 26 Februari,
tetapi kemudian pada tanggal 10 Maret terbit kembali. Surat kabar harian ini tetap
terbit hingga bulan Juni, tetapi harus berakhir tanggal 6 Juni 1942. Surat
kabar yang telah berusia 90 tahun ini tamat. Dalam edisi terakhir ini tidak ada
berita catur. Mungkin tidak muat karena surat kabar kini hanya empat halaman
saja. Namun sejak awal tahun 1942 tidak ada berita catur di surat kabar ini. Boleh
jadi eskalasi perang telah mempengaruhi pikiran para pemain catur di Soerabaja.
Salah satu berita panting tentang catur setahun terakhir ini adalah
pertandingan catur antara klub catur Soerabaja (SSC) dan klub catur Pemoeda Moehammadijah
(lihat Soerabaijasch handelsblad, 23-06-1941). Soerabaijasch handelsblad, yang
sejak lama menyajikan rubrik catur yang diasuh WN Dinger terakhir pada akhir
Februari (lihat Soerabaijasch handelsblad, 25-02-1942). Mengapa? Boleh jadi
pikiran WN Dinger juga boleh jadi sudah terganggu dengan ekskalasi perang yang
semakin menakutkan.

Selama pendudukan Jepang dapat dikatakan tidak terinformasikan
pertandingan catur di Indonesia. Surat kabar di Indonesia menjadi penting dalam
pemberitaan catur selama ini. Sejak tidak terbitnya surat kabar berbahasa Belanda
semakin sulit pula menemukan sumber berita. Pertandingan catur selama
pendudukabn Jepang sunyi senyap.


Orang Eropa/Belanda yang berada di Indonesia semuanya diinternir di
kamp-kamp interan di sejumlah tempat di Indonesia. Sudah barang tentu sulit
melakukan permainan catur diantara orang Belanda sebagai tahanan. Bagaimana
dengan orang pribumi? Sudah barang tentu bermain catur untuk mengisi waktu,
jika pun ada pertandingan mungkin tidak terinformasikan karena minimnya sumber
pemberitaan. Lantas bagaimana dengan orang-orang Jepang terutama di barak-barak
militer? Boleh jadi orang Jepang tidak terlalu tertarik bermain catuir ala
Eropa, mungkiun sudah cukup dengan catur Jepang sendiri (shogi).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Republiken vs Pecatur Belanda: Catur Tetaplah Catur, Gens
Una Sumus    

Pada tanggal 14 Agustur 1945 melaui radio yang dapat
ditangkap di Djakarta menyatakan menyerah kepada Sekutu yang dipimpin oleh
Amerika Serikat. Dalam kesempatan inilah kemudian para pemuda revolusioner
mendesak para pemimpin senior untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Jepang
yang telah menaklukkan Pemerintah Hindia Belanda, kini Jepang tak berdaya.
Rakyat Indonesia meraih sendiri kemerdekaannya.


Jepang, Amerika Serikat, dan anggota sekutu lainnya seperti Inggris sudah
mengetahui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka tidak peduli denga kemerdekaan
Indonesia. Untuk melucuti senjata dan mengevakuasi meiliter Jepang di Indonesia
dirtugaskan kepada Inggris. Inggris mendelegasikan tugas itu untuk wilayah
Indonesia Timur. Tugas lainnya Sekutu/Inggris ke Indonesia adalah untuk
membebaskan para interniran Eropa/Belanda dari kamp-kamp interniran. Dalam situasi
inilah kemudian terjadi arus balik Belanda yang kental dengan persekongkolan
antara Inggris dan Belanda. Kerajaan Inggris mendukung Gerakan militer Belanda
ke Indonesia. Saat yang bersamaan para interniran yang akan dievakuasi turut
bergabung di belakang militer Belanda. Perang antara para revolusioner Indonesia
dengan Inggris di satu pihak dan dengan Belanda (NICA) tidak terhindarkan. Terjadi
perang di berbagai tempat seperti Batavia, Soerabaja, Medan, Sibolga, Bandoeng.
Wilayah Rerpublik Indonesia secara bertahap jatuh ke tangan Belanda/NICA
kembali setelah melakukan perundingan-perundingan (Linggarjati 1946 dan
Renville 1947).

Tidak lama setelah Djakarta diduduki Belanda/NICA di
bawah lindungan Sektur/Inggris pada bulan Oktober terbit surat kabar berbahasa
Belanda pertama Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te
Batavia pada tanggal 23-10-1945. Sementara di berbagai tempat terjadi perang
antara Inggris/Belanda dengan para revolusioner Indonesa. Perang hebat terjadi
di Soerabaja pada tanggal 10 November 1945.


Het dagblad: uitgave van de
Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 15-12-1945: ‘ROC yang  berkantor pusat di jalan raya Van Heutsz 16
adalah bagian dari kesejahteraan sosial Rapwi dan telah membagi kegiatannya
menjadi pekerjaan rekreasi (hiburan malam, jembatan, klub catur dan catur,
paduan suara menyanyi dan klub ceramah, pengembangan (ceramah, pelajaran,
kursus dan film pengajaran), olah raga baik di dalam maupun di luar perkemahan,
kerja pemuda (pramuka, pesta anak, ceramah remaja, klub dan pelajaran)’..

Pada bulan Desember 1945 surat kabar berbahasa
Belanda di Soerabaja
Nieuwe courant
terbit. Surat kabar ini disebut organ dari AMACAB. Tentu carur baru mulai
terinformasikasn pada edisi Nieuwe courant, 18-03-1946. Disebutkan Departmen olahraga
dari IEV didirikan, yang dipimpin oleh SJ Balakian, di Sandickstraat 28, yang
juga akan mengurus pelatihan bapak dan ibu. Programnya meliputi: sepak bola, basket,
hoki, tenis, atletik, bridge dan catur. Karena tujuannya adalah untuk
berpartisipasi dalam kompetisi mendatang yang diselenggarakan oleh Divisi India
ke-5, maka bapak dan ibu atlet IEV diminta dengan sopan untuk mendaftar sebagai
anggota sesegera mungkin.


Nieuwe courant, 10-04-1946: ‘Departemen olahraga O. & O., akan mengadakan
kompetisi besar (sepak bola-hoki) pada program untuk tanggal 5 Mei. Juga untuk
penggemar “olahraga dalam ruangan” disediakan dan ada banyak
kesempatan untuk bermain ping-pong, catur, jembatan, catur, dll’.

Kehadiran dua surat kabar berbahasa Belanda pertama
di masa perang ini, seakan mengingatkan kembali diantara orang Belanda peran
surat kabar dalam hal pemberitaan promosi catur lebih dari satu abad yang lalu.
Dalam fase mempromosikan kembali kegiatan olah raga, rubrik catur di surat
kabar mulai muncul (lihat Nieuwe courant, 25-05-1946), dan juga berbagai
perangkat olah raga termasuk catur mulai diiklankan di surat kabar (lihat Het
dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 25-06-1946).
Kebetulan di di tingkat internasional tengah diadakan kongres catur
internasional


Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche
Dagbladpers te Batavia, 08-07-1946: ‘Kongres Catur Internasional, Den Haag, 6
Juli (Aneta). Dr. Max Eeuwe, yang akan mewakili Federasi Catur Belanda (NSB) pada
Kongres Catur Internasional di Winterthuer, akan mengusulkan agar turnamen
catur internasional berikutnya, yang pemenangnya akan menggantikan Dr. Aljechin
sebagai juara dunia, diadakan di Belanda’. Catatan: Dr Max Euwe adalah juara
catur Belanda yang pernah datang ke Hindia pada tahun 1930 dimana pecatur Batak
dari Tanah Karo Si Narsar mengalahkannya. Pada tahun 1935 Dr Euwe menjadi juara
dunia. Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 30-07-1946:
‘Turnamen catur “Staunton”. Pemain catur Rusia Botvinnik akan berpartisipasi
dalam turnamen catur yang akan diadakan di Groningen pada bulan Agustus, lapor
Aneta dari Amsterdam. Pemenang turnamen berhak mengikuti turnamen catur dunia
di Noordwijk’.

Di Soerabaja departemen
catur dari organisasi komunitas Cina HCTNH mulai membentuk kembali klub catur
(lihat
Nieuwe
courant
, 20-09-1946). Disebutkan asosiasi HCTNH departemen catur hari Minggu lalu mengadakan Rapat Anggota Umum,
yang membahas pembentukan kembali departemen caturnya. Susunan dewan baru
adalah sebagai berikut:
ketua Oen
Khoen Blng.
Wakil ketua Oei Tjhay Tjioe, secretaris Liem Tiong Soe dan komisaris terdiri Tjoa Swie Hian dan Kwa Khoen Swie. Dewan sedang
mengumpulkan materi catur untuk kompetisi
internal mendatang dan kompetisi dalam turnamen terbuka. Sementara itu rubrik catur di surat kabar di Batavia mulai muncul Februari 1947 (lihat Het dagblad: uitgave van de
Nederlandsche Dagbladpers te Batavia
, 04-02-1947). Dalam perkembangannya,
mulai muncul gagasan untuk menyelenggarakan suatu rturnamen catur yang dinisiasi
oleh sureat kabar Het Dagblad.


Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 10-09-1947:
‘Kompetisi piala Dagblad Beker. Saat ini kehidupan catur Batavia sedang
mengalami masa-masa terpuruk. Tidak banyak hal menarik yang terjadi sejak
turnamen kejuaraan Batavia. Oleh karena itu, yang lebih menggembirakan adalah
‘Het Dagblad’ telah mengambil inisiatif untuk mengadakan turnamen yang sedapat
mungkin mengundang delapan pecatur terbaik yang tinggal di Batavia, yang
mungkin akan berlangsung pada paruh kedua bulan Oktober, akan menerima piala yang
disediakan oleh (surat kabar) Het Dagblad. Para pemain yang akan diminta untuk
berpartisipasi dalam turnamen delapan pecatur disusun menurut abjad: JG Baay, Ir
G Boersma, Djie Djoen Kiat, J Fernhout, Dr P van Pajzs, Simatoepang, Sormin dan
Tan Ping Gwan’.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top