Sejarah

Sejarah Mahasiswa (47): MO Parlindoengan dan Keluarga, Studi di Delft-Zurich; Irsinyur Teknik Kimia Direktur PINDAD Pertama

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Banyak
sarjana yang menjadi perwira militer. Salah satu diantaranya Letnan Kolonel Ir.
MO Parlindungan. AFP Siregar gelar Mangaradja Parlindoengan lulusan HBS di
Medan yang kemudian melanjutkan studi teknik kimia ke Universiteit te Delft. Namun
gelar insinurnya diperoleh di Zurich, Jerman. Mengapa? Yang jelas sejak 1940
Negeri Belaanda diduduki Jerman.


Dalam sejarah mahasiswa Indonesia, satu
keluarga yang memiliki banyak sarjana yang studi ke Belanda adalah Raden Soeroto
dari Pakoelaman. Lalu kemudian ada keluarga MO Parlindungan yang berasal dari
keluarga terpelajar di Sipirok, Ayah adalah seorang guru yang menjadi direktur
Normaal School di Pematangsiantar. Dua pamannya adalah anggota Volksraad yakni Mangaradja
Soangkoepon (sekolah di Belanda) dari dapil province Oost Sumatra dan Dr Abdoel
Rasjid (lulus STOVIA) dari dapil Residentie Tapanoeli. Dua abangnya adalah
dokter lulusan Belanda yakni Dr, Diapari Siregar dan Dr. Gindo Siregar. Pada
era perang kemerdekaan Dr Gindo Siregar adalah komandan militer wilayah Sumatra
bagian utara dengan pangkat Majoor Generaal (setingkat dengan Majoor Generaal
Abdoel Haris Nasoetion di di Divisi I Siliwingi). Ir. MO Parlindungan, berpangkat
Letnan Kolonel.

Lantas bagaimana sejarah MO Parlindoengan dan keluarga?
Seperti disebut di atas, MO Parlindoengan berasal dari keluarga terpelajar dari
Sipirok. MO Parlindoengan studi di Delft dan Zurich, irsinyur teknik kimia yang
menjadi Direktur PINDAD pertama. Lalu bagaimana sejarah MO Parlindoengan dan keluarga?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

MO Parlindoengan dan Keluarga; Studi di Delft dan
Zurich, Irsinyur Teknik Kimia Direktur PINDAD Pertama

Mangaradja Onggang
Parlindoengan lahir di Taroetoeng dan mengikuti pendidikan dasar di Pematang
Siantar. Pada tahun 1931 Mangaradja Onggang Parlindoengan yang memiliki nama
kecil AFP Siregar masuk MULO di Medan. Pada tahun 1935 AFP Siregar melanjutkan
pendidikan HBS di Medan. Pada tahun 1936 AFP Siregar diprom
osikan dari kelas empat ke kelas
lima afdeling-B (jurusan IPA sekarang). Pada tahun 1937, AFP Siregar dinyatakan
lulus ujian akhir (eindexamen).


Abang Mangaradja
Onggang Parlindoengan
, Diapari Siregar lulus ujian akhir dan mendapat gelar dokter di Leiden
1932 (lihat De Telegraaf, 21-10-1932). Pada tahun 1933 abangnya, Gindo Siregar
lulus ujian dokter di Leiden bersama Mas Agoes (lihat De Telegraaf, 18-11-1933).
Saudara sepupunya lulus sarjana hukum di Leiden (lihat Algemeen Handelsblad, 20-12-1934).
 

Setelah lulus sekolah HBS, AFP Siregar gelar Mangaradja Onggang Parlindoengan
berangkat ke Batavia untuk selanjutnya melanjutkan pendidikan tinggi ke luar
negeri. Dari Batavia, yang terdaftar di dalam manifest
kapal MO Parlindoengan dengan menumpang kapal
Indrapoera berangkat dari Batavia tanggal 28 Juli 1937 menuju Marseile
(Prancis).
MO Parlingungan diterima di sekolah tinggi
teknik di
Delft
(lihat Delftsche courant, 11-09-1937).


Mangaradja Onggang Parlindoengan dalam keluarga adalah anak bungsu. Ayahnya Soetan Martoewa Radja pada
tahun 1937 adalah direktur sekolah guru Normaal School di Pematang Siantara
(lulusan sekolah guru Kweekschool Padang Sidempoean pada tahun 1892). Pada saat
ini ada dua paman
Mangaradja Onggang Parlindoengan yang menjadi anggota Volksraad. Abdoel Firman Siregar gelar Mangaradja
Soangkoepon dari dapil province Oost van Sumatra (sejak 1927) dan Dr Abdoel
Rasjid Siregar dari dapil residentie Tapanoeli (sejak 1931). Mangaradja
Soangkoepon lulus sekolah Handelschool di Amsterdam tahun 1915. Dr Abdoel
Rasjid Siregar lulus sekolah kedokteran STOVIA di Batavia tahun 1919 (pendiri dan
ketua pertama Bataksch Bond tahun 1919).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Studi di Delft dan Zurich, Irsinyur Teknik Kimia
Direktur PINDAD Pertama: Sekolah HBS di Medan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top