Sejarah

Sejarah Singapura (4): Sejarah Selangor di Semenanjung Malaya; Sutan Puasa, Asal Tapanuli Sumatra Pendiri Kota Kualalumpur




false
IN


























































































































































 

*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini
 

Kawasan
Aisa Tenggara, tempo doeloe tidaklah sekaku ASEAN yang sekarang. Semuanya
sangat cair. Di satu sisi penduduk setempat (pribumi) dan di sisi lain para pendatang
(India, Tiongkok dan Eropa). Penduduk pribumi direpresentasikan dengan
munculnya kerajaan-kerajaan atau kesultanan-kesultanan. Dalam konteks inilah
kontak hubungan dagang antara pendatang dan dengan kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan
yang terbentuk kemudian. Salah satu kesultanan baru di Semenanjung Malaya
berada di Selangor.

Kawasan Asia Tenggara sudah sejak jaman kuno
sebagai perlintasan antara barat dan timur. Orang-orang India, Persia dan Arab
dari barat dan orang-orang Tiongkok dan Jepang dari timur. Sebelum kedatangan
orang Eropa, orang-orang Moor mengambil bagian dalam perdagangan yang
mendampingi para pedagang-pedagang Tiongkok, India dan Arab serta Persia.
Orang-orang Moor adalah pelaut-pelaut tangguh beragama Islam yang berasal dari
Afrika Utara di laut Mediterania. Orang Moor adalah pendahulu (predecessor) para
tetangganya orang-orang Portigis dan Spanyol. Orang Portugis di Malaka sejak
1512. Baru pada tahun 1597 orang-orang Belanda menyusul yang keudian diikuti
oleh orang-orang Inggris.

Lantas
bagaimana sejarah Selangor
? Tentu saja sudah banyak ditulis. Namun sejauh
ditemukan fakta dan data baru, penulisan narasi sejarah Selangor tetap penting.
Lantas bagaimana sejarah Selangor bermetamorfosis dengan kedatangan orang-orang
Mandailing dan Angkola ke Semenanjung Malaya. Satu yang pasti kota Kualalumpur
yang sekarang didirikan oleh orang-orang Mandailing dan Angkola dari Sumatra (Tapanoeli).
Bagaimana bisa
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*. Peta 1630

Nama Selangor

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top