Sejarah

Sejarah Kota Depok (2): Situ Pitara di Depok Disodet untuk Mengairi Persawahan di Tandjong Barat; Bendungan Situ Pitara Ditutup Tahun 1930




false
IN




























































































































































false
IN



























































































































































Situ Rawa Besar dan ‘Ngubek Situ’

Tetangga Situ Pitara adalah Situ Rawa Besar. Situ Pitara proses
terbentuknya dibendung, sedangkan Situ Rawa Besar proses terbentuknya karena
terjadinya cekungan besar akibat penggalian untuk pembuatan bata. Industri bata
yang berkembang di area tersebut merupakan usaha-usaha pembuatan bata yang
dikirim/dijual ke Batavia. Nama Kampong Lio yang persis berada di sisi rawa
besar itu diduga muncul karena keberadaan pabrik pembuatan bata (lio) ini.
Pada tahun 1864
Situ Pitara pernah jebol dan diduga air dari Situ Pitara jatuh ke eks pembuatan
bata tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, proses peningkatan tinggi air di
lio semakin meningkat sehingga membentuk rawa besar yang kemudian dikenal
dengan nama Situ Rawa Besar.  Dugaan lain
bukan akibat jebolnya Situ Pitara tetapi sengaja dialirkan ke eks lio untuk
area konservasi atau mengurangi tekanan banjir pada kanal di hilir di Tanah
Baroe. Situ-situ buatan ini diduga cukup banyak jumlahnya. Salah satu situ di
Bandoeng, Situ Aksan, proses pembentukannya mirip dengan proses pembentukan
Situ Rawa Besar. Sama-sama eks lio.  
Satu hal yang menarik tentang Situ Rawa Besar ini pernah diberitakan
sebagai situs untuk penyelenggaraan pesta warga (lihat De Indische courant, 08-09-1936).
Pesta warga yang dimaksud adalah pesta mengambil ikan dari situ. Pada masa
kini, pesta semacam ini dikenal dengan ‘ngubek situ’. Penyelenggara membagi
tiga bagian situ untuk membuat kategori yang mana para pesertanya berbeda untuk
setiap bagian situ. Pada saat pesta ini penonton disediakan minuman yang
melimpah, dan setiap peserta mendapatkan ikan yang dianggap besar para penonton
bertepuk tangan.
*Dikompilasi oleh Akhir Matua
Harahap
berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan
lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta.
Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap
buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah
disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan
atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di
artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top