Sejarah

Sejarah Bekasi (29): Detik-Detik Terakhir Belanda di Bekasi; Pengakuan Kedaulatan Indonesia, Militer Belanda Pulang Kampung




false
IN




























































































































































false
IN




























































































































































false
IN




























































































































































false
IN




























































































































































false
IN



























































































































































Jika
Jenderal Soedirman masih hidup akan turut marah melihat pemecatan ini. Pada
saat Colonel Soedirman kembali ke Jogja, Soedirman dan pasukan hanya disambut
oleh TB Simatoepang dan Soedirman tidak bersedia menemui Soekarno. Jenderal
Soedirman kecewa karena Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Mohamad Hatta
menyerah ke Belanda daripada ikut bergerilya. Kini, para patriot itu telah
dipecat Presiden Soekarno.

Ketika Boerhanoeddin Harahap menjadi Perdana
Menteri tahun 1955 (yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan) meminta
Menteri Negara Pertahanan Abdul Hakim Harahap (mantan Wakil Perdana Menteri RI
di Jogjakarta) untuk mengumpulkan semua kolonel di Indonesia untuk memilih
pimpinannya.
Lalu
muncul dua nama: Kolonel Abdul Haris Nasution dan Kolonel Zulkifli Lubis.
Akhirnya yang terpilih adalah Kolonel Abdul Haris Nasution. Pertemuan seluruh
kolonel ini diadakan di Jogjakarta.
PM Boerhanoeddin Harahap mengajukan nama Kolonel
Abdul Haris Nasution kepada Presiden Soekarno sebagai KASAD. Presiden Soekarno
tidak bisa mengelak dan setuju. Sejak itu Abdul Haris Nasution (kembali) menjadi
KASAD.
Boerhanoeddin
Harahap adalah ketua Masjumi. Abdul Hakim Harahap pernah menjadi ketua Masjumi
di Tapanoeli. Mendamaikan dua faksi di dalam tubuh militer (TNI) salah satu kontribusi
penting Masjumi. Kontribusi lainnya adalah sukses menjalankan Pemilu (pertama)
tahun 1955.
Satu
tokoh Masjumi yang penting adalah Zainoel Arifin Pohan, Panglima Hixbullah Jawa
Barat dalam perang kemerdekaan. Pada tahun 1954 Zainoel Arifin Pohan, Ketua
Komisi Pertahanan Parlemen (dari Masjumi) menginisiasi pembentukan lahirnya
Partai NU. Zainoel Arifin Pohan kemudian menjadi Ketua Partai NU. Pada Pemilu
1955 Partai NU meraih suara tiga besar di bawah Masjumi dan PNI. NU di luar
Jawa hanya terdapat di Sumatra Utara yakni di Kotanopan, Padang Sidempoean dan
Medan. Kotanopan adalah kampong halaman AH Nasution, Zulkifli Lubis dan
Zainoerl Arifin Pohan; sementara Padang Sidempoean adalah kampong halaman
Boerhanoeddin Harahap, Abdul Hakim Harahap dan Madmuin Hasibuan.
Pada saat dibentuk dewan di Djatinegara, Majoor
Madmuin Hasibuan dipilih sebagai ketua dewan (DPRD) Kabupaten Bekasi (lihat Java-bode
: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 16-01-1953).  Majoor Madmuin Hasibuan juga adalah pengurus pusat
Partai Masjumi. Majoor Madmuin Hasibuan juga adalah sekreteris pribadi Perdana
Menteri Boerhanoeddin Harahap. Kiprah terakhir dari Majoor Madmuin Hasibuan
adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di Bandoeng (lihat Algemeen Indisch
dagblad : de Preangerbode, 22-06-1957).
Majoor
Madmuin Hasibuan adalah komandan Tjilintjing yang pada saat jatuh peswat Dakota
yang membawa tentara Sekutu/Inggris di Rawagatel, Tjakoeng, Bekasi pada tahun
1946, yang memimpin pengepungan dan berhasil menawan semua militer Sekutu/Inggris.
Demikianlah detik-detik berakhirnya Belanda di
Indonesia dan detik-detik awal perjalanan bangsa Indonesia. Anda ingin menulis
sejarah baru, jangan lupa sejarah lama.
Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top