Sejarah

Sejarah Sukabumi (22): Pecinan (China Town) Sukabumi; Sejarah Orang-orang Tionghoa di Soekaboemi Tempo Doeloe




false
IN



























































































































































*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini

Hampir di setiap kota ditemukan
pemukiman yang diidentifikasi sebagai area komunitas Tionghoa. Tidak hanya di
Bogor dan Bandung, juga ditemukan di Kota Sukabumi. Pada masa ini ini area
pecinan (China Town) di Kota Sukabumi berada di sekitar Odeon. Keberadaan
orang-orang Tionghoa di Soekaboemi paling tidak sudah diketahui tahun 1821
(lihat Bataviasche courant, 29-12-1821).

Pecinan di Soekaboemi, 1890

Pecinan (China Town) di Kota Bogor berada di
kawasan (jalan) Suryakencana. Kawasan pecinan (China Town) di Bandung berada
di sekitar jalan Klenteng. Tentu saja di Kota Cianjur juga ditemukan pecinan
(China Town) yang areanya berada di jalan Mangunsarkoro. Pada awal mulanya tempo
doeloe penyebaran orang-orang Tionghoa ke Soekaboemi dan Bandoeng berasal dari
kota Tjiandjoer. Sedangkan orang-orang Tionghoa di Tjiandjoer datang dari
Buitenzorg (Bogor).

Sudah
barang tentu orang-orang Tionghoa datang ke Soekaboemi jauh sebelum tahun 1821.
Ini dapat dihubungkan dengan terbentuknya lahan partikiler (land) di district
Goenoeng Parang. Land ini kemudian disebut Land Soekaboemi. Pemilik land
Soekaboemi, Andries de Wilde diduga kuat telah membuka ruang bagi orang-orang Tionghoa
untuk melakukan aktivitas perdagangan di Soekaboemi dan sekitar. Untuk memahami
lebih lanjut mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.  

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini
adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku
hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.
Perkampungan Tionghoa di Tjikole
Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top