melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Nama Makassar di Batavia tidak
hanya di dekat Rawamangun. Nama Makassar juga terdapat di dekat Pondok Gede.
Pada masa ini di Makassar terdapat asrama haji, namun kerap disebut Asrama Haji
Pondok Gede. Tentu saja itu membingungkan. Sejatinya posisi GPS asrama haji
tersebut berada jalan (ke arah) Pondok Gede di kampong Makassar.
![]() |
Kampong Makassar (Peta 1901) |
Kampong Makassar adalah kampong lama, kampong yang
lebih tua dari kampong Pondok Gede. Ketika kampong Makassar sudah menjadi
kampong besar, Pondok Gede masih berupa kebun yang memiliki pondok yang gede. Kebun
ini kemudian disebut kampong Pondok Gede. Akses menuju kampong Pondok Gede dari
kampong Makassar. Dalam perkembangannya di era VOC/Belanda nama kampong
Makassar dijadikan nama land yakni Land Makassar dan nama (kampong) Pondok Gede
dijadikan nama land yakni land Pondok Gede. Pada era Pemerintah Hindia Belanda land
Makassar dan land Pondok Gede masuk wilayah Afdeeling Buitenzorg, namun dalam
perkembangannya land Makassar masuk wilah district Meester Cornelis, land
Pondok Gede masuk district Bekasi. Afdeeling Meester Cornelis terdiri dari tiga
district: Meester Cornelis, Bekasi dan Kebajoran. Sebelum nama Makassar menjadi
nama kecamatan seperti pada masa ini, kelurahan Makassar termasuk wilayah
Kecamatan Kramat Jati, Pada tahun 1990 lima kelurahan, yakni Cipinang Melayu,
Halim Perdana Kusuma, Kebon Pala, Makasar dan Pinang Ranti dipisahkan dari
kecamatan Kramat Jati dan kemudian dibentuk satu kecamatan yang diberi nama
Kecamatan Makassar.
disebut di Kampong Makassar? Itu satu hal. Hal yang lebih penting adalah
bagaimana sejarah Makassar sendiri. Sejauh ini, nama kampong Makassar yang
telah bertransformasi menjadi nama kecamatan di wilayah Jakarta Timur kurang
terinformasikan. Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe..
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan
lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru
yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain
disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*
Villa Nova di Kampong Makassar
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.