Sejarah

Sejarah Bogor (62): Sejarah Caringin Bogor; Nama Caringin Ada di Sukabumi, Cianjur, Garut, Cirebon, Pandeglang dan Bandung




false
IN



























































































































































*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini
 

Nama Caringin tidak hanya satu. Selain di Bogor, juga antara
lain terdapat di Sukabumi, Garut, Kota Bandung, Cirebon dan Banten. Oleh karena
letaknya satu sama lain tidak berjauhan dan berada di wilayah Jawa bagian
barat, tentu saja tidak berdiri sendiri dan diduga terkait satu dengan yang
lainnya. Caringin yang mana yang lebih tua
? Di Kota Bogor terdapat nama kampong tertua yang
namanya Ciwaringin.
Kampong Tjaringin (Peta 1901)

Seperti halnya di Kabupaten Bogor, nama Caringin
di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sukabumi juga ditabalkan menjadi nama
kecamatan. Di Kabupaten Cianjur, kabupaten Indramayu nama Caringin hanya nama suatu
desa. Di Kota Bandung, Caringin adalah nama suatu kelurahan. Tentu saja banyak
nama kampong disebut Caringin. Kecamatan Caringin di Kabupaten Bogor kini
terdiri dari 12 desa
/kelurahan,
yakni
:  Caringin, Ciderum, Ciherang Pondok, Cimande
Hilir, Cimande, Cinagara, Lemah Duhur, Muara Jaya, Pancawati, Pasir Buncir, Pasir
Muncang dan Tangkil. Diantara nama-nama kampong ini, Tangkil termasuk salah
satu kampong tertua di Caringin.

Lantas apa
hebatnya Caringin Bogor
? Tentu saja itu
mengundang penasaran. Nama Caringin tempo doeloe terkenal, bukan karena
Cinagara (bukan pecinan, Chinatown) tetapi karena keberadaan taman Tjimalati
dan stasion kereta api Maseng. Tjimalati kerap dikunjungi oleh orang
Eropa-Belanda untuk rekreasi. Lalu bagaimana dengan Cimande? Untuk menambah
pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kecamatan Caringin (Now)

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’
seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan
sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil
kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini
tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang
lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah
disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih
menekankan saja*.
 

Nama Kampong Tjaringin
Tempo doeloe di dekat Caringin yang sekarang terdapat
nama kampong Maseng. Kampong ini berada di sisi barat sungai Tjisadane. Nama
kampong ini cukup unik: Maseng atau Masseng. Jelas nama kampong ini bukan nama
lokal tetapi nama asing. Nama Maseng menjadi terkenal karena di kampong ini
dibangun satu halte (stasion) kereta api antara Buitenzorg dan Soekaboemi.
Stasion terdekat dari stasion Maseng adalah Batoetoelis dan Tjigombong.

Bataviaasch handelsblad, 25-04-1883

Pembangunan
jalur kereta api dan stasion pemberhentian (halte) di ruas Maseng dimulai pada
akhir tahun 1880 (lihat Nederlandsche staatscourant, 24-02-1881). Jalur kereta
api ini merupakan jalur antara Buitenzorg-Bandoeng via Soekaboemi dan
Tjiandjoer. Tahap pertama menyelesaikan ruas antara Buitenzorg dan Soekaboemi
dan dioperasikan pada tahun 1882 dan tahap kedua ruas Soekaboemi-Tjiandjoer
yang mana jalur operasi Buitenzorg-Tjiandjoer (yang akan) dimulai pada tanggal
10 Mei 1883 (lihat Bataviaasch handelsblad, 25-04-1883).

Ditetapkannya stasion pemberhentian kereta api (halte) di
Maseng, nama kampong Tjaringin dengan sendirinya terangkat, Sebab selama ini
nama kampong Tajringin tenggelam di bawah bayang-bayang nama-nama kampong besar
seperti Tjiawi, Pasir Moentjang, Srogol (Gombong) dan Tjitjoeroek.

Tunggu
deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top