Sejarah

Sejarah Sukabumi (42): Andries de Wilde dan Bupati Tjiandjoer Soal Masalah Land Soekaboemi; Pro-Kontra di Tanah Partikelir




false
IN



























































































































































*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini 

Andries de Wilde dan (land)
Soekaboemi ibarat satu koin dengan dua sisi (saling menyatu). Di antara
properti yang dimiliki Andries de Wilde, land Soekaboemi menjadi andalannya. Andries
de Wilde sangat berhasil di land Soekaboemi. Namun, land Soekaboemi berada di wilayah
kekuasaan bupati (regent) Tjiandjoer. Intrik-intrik pun muncul, yang akhirnya
menyudutkan Andries de Wilde. Tidak tahan dengan gempuran, akhirnya Andries de
Wilde diketahui kembali ke Belanda pada tahun 1819 (lihat Bataviasche courant, 18-09-1819).

Bataviasche courant, 18-09-1819

Andries de Wilde dalam buku yang ditulisnya sendiri berjudul
De Preanger-Regentschappen, op Java gelegen yang diterbitkan tahun 1830 di Amsterdam
oleh penerbit Westerman membuka semua tabir rahasia di balik kepulangannnya ke
Belanda. Andries de Wilde bertarung sendiri melawan bupati Tjiandjoer dan juga
dengan Pemerintah Hindia Belanda. Kasus yang dialami Andries de Wilde di land
Soekaboemi berbeda dengan kasus di land Tjiomas (1870an-1880an) yang mana penduduk
yang justru bertarung dengan pemilik land. Di land Tjiomas, penduduk yang melakukan
protes ke Asisten Residen Buitenzor. Tentu saja protes tersebut ditolak karena
pemilik land Tjiomas bermain mata dengan Asisten Residen. Di Land Soekaboemi
bupati Tjiandjoer yang protes ke Residen Preanger (gayung bersambut). Penduduk
Soekaboemi yang menjadi makmur di era Andries de Wilde kembali menderita di
tangan bupati Tjiandjoer.

Andries de Wilde sejatinya,
berdasarkan buku yang ditulisnya mencerminkan seorang landheer yang merakyat. Andries
de Wilde menguasai bahasa Soenda, karena itu Andries de Wilde tidak perlu
penerjemah dan rumahnya dengan mudah didatangi oleh penduduk maupun pemimpin
lokal di Soekaboemi. Andries de Wilde yang beristri penduduk asli ini dengan
sepenuh hati membimbing penduduk untuk mencapai kemakmuran yang berlimpah yang
menyebabkan penduduk wilayah tetangga berdatangan untuk bermukim di Soekaboemi.
Cara berpikir Andries de Wilde muncul kemudian pada keluara van Motman di land
Dramaga (yang sangat kontras dengan land Tjiomas). Bagaimana kisah lengkap Andries
de Wilde di land Soekaboemi? Mari kita sarikan dari buku yang ditulisnya plus
sumber-sumber lain sejaman.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini
adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku
hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.
Andries de Wilde
Pemahaman
umum tentang sejarah kolonial (Belanda) di Indonesia hanya diartikulasikan
secara terbatas pada pertentangan orang-orang Belanda (era VOC maupun era
Pemerintah Hindia Belanda) dengan pemimpin dan penduduk pribumi (baca:
Indonesia). Sangat jarang menyoroti tentang perselisihan diantara orang Belanda
sendiri.

Wilayah Tjiandjoer bagian barat (Peta 1817)

Perselisihan diantara orang Belanda sesungguhnya
sangat beragam, seperti antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lain,
antara pejabat dengan pemilik land, antara pemerintah dengan misionaris
(zending) dan tentu saja antara orang-orang Belanda dengan orang Eropa yang
lain (Portugis, Prancis dan Inggris) dan antara orang-orang Belanda dengan
Jepang. Sementara itu diantara orang-orang Belanda terhadap pribumi, orang
Belanda banyak yang rasis tetapi juga tidak sedikit yang humanis; ada diantara
orang Belanda yang sangat brutal dan juga ada yang sangat penyayang.
Orang-orang Belanda juga berbeda asal-usul. Ada yang lahir dan besar di
Belanda, ada juga yang lahir di Hindia (Indo) dan juga ada yang menikah dengan
orang pribumi. Orang-orang Indo adakalanya berseberangan dengan orang-orang
Belanda tulen. Sebaliknya, orang pribumi (penduduk dan pemimpin lokal) tidak
semuanya baik, sangat beragam. Ada yang peduli dan ada yang tidak peduli dan
dzalim terhadap penduduk (lebih kejam dari orang-orang Belanda yang paling jahat). Sebagian dari
penggambaran ini terjadi pada diri Andries de Wilde (terutama di land
Soekaboemi).

Andries
de Wilde memiliki masalah sendiri. Meski terbilang singkat, Andries de Wilde dapat
dikatakan berada di tiga era (rezim) yang berbeda: Pemerintah Hindia Belanda,
Pemerintah Pendudukan Inggris (1811-1816) dan Pemerintah Hindia Belanda.
Ketertarikan de Wilde dalam (pengembangan) pertanian dimulai pada tahun 1813
bersama Raffles, Mac Quoid dan N. Engelhard. Sebagai orang Beanda, Andries de
Wilde diposisikan sebagai administratur. Sementara rekan bisnisnya yang Inggris
tetap terikat dalam Pemerintah Pendudukan Inggris (sejak 1811).

Andries de Wilde seorang Amsterdammer lahir di
Amsterdamtahun 1781. Andries de Wilde menyelesaikan pendidikan kedokteran di
Belanda . Pada tahun 1803 berangkat ke Batavia dan bekerja untuk Pemerintah Hindia
Belanda sebagai dokter militer. Pada era Gubernur Jenderal Daendels, Andries de
Wilde mengakuisisi lahan di district Priangan. Setelah beberapa tahun untuk
Pemerintah Hindia Belanda, pada era Pendudukan Inggris setelah mengenal seluruh
Preanger serta sebagian dari Ciribon, Andries de Wilde mengundurkan diri dari
pemerintahan (Asisten Residen) pada Januari 1813 dan kemudian melakukan kongsi  dengan Raffles, Mac Quoid dan N. Engelhard.
Namun pada tahun 1914 Raflees menjual sahamnya kepada Engelhard dan de Wilde
yang lalu kemudian de Wilde. Sebelum ini Andries de Wilde telah membeli lahan
di Odjoeng Brung. Dengan pemebelian saham dari Raffles, Andries de Wilde telah
menjadi pengusaha terkaya di Preanger. Usaha perkebunan kopi Andries de Wilde
di land Soekaboemi sangat luas.
Lahan
yang akan diusahakan sangat luas yang berada di seluruh distrik-distrik Goenoeng
Parang, Tjimahie, Tjiheulang, Pagadongan dan Pagasahan (Palabiehan) yang secara
keseluruhan luasanya 150.000 bau. Langkah pertama yang dilakukannya, dengan
kemampuan berbahasa Soenda berkeliling wilayah dan mendengar semua keluhan
penduduk maupun pemimpinnya serta kokolot.
Residen Prenager Regentschappen di Tjiandjoer (1816-1874)

Andries de Wilde merekam semua keluhan. Penduduk
sangat menderita. Semua hewan yang besar telah diambil bupati Tjiandjoer dari
tangan mereka. Dalam rapat-rapat yang bebas tersebut, Andries de Wilde sepakat
dengan penduduk yang mana kepentingan pemilik tanah dan penduduk bersatu dan Andries
de Wilde berjanji akan menyediakan barang yang dibutuhkan penduduk dan setiap
penduduk memiliki (hak) miliknya sendiri [sesuatu yang berbeda selama ini yang
mana semua properti penduduk adalah milik bupati].
 Andries de Wilde menjamin
bahwa para pemimpin penduduk (kapala kampong atau dusun) dan petugas yang
dipekerjakan tidak dapat mengambil sendiri dari penduduk dan tidak menuntut apa
pun dari mereka kecuali dengan pembayaran yang wajar.

Tunggu deskripsi lengkapnya
Land Soekaboemi
Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top