*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Utara di blog ini Klik Disini
Nama
Carl A Bock kurang populer di pulau Kalimantan. Yang terkenal adalah nama-nama
penjelajah Georg Muller dan CM Schwaner. Dua nama ini telah ditabalkan menjadi
nama pegunungan Muller (perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur) dan
nama pegunungan Schwaner (perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat).
Lantas bagaimana dengan nama Carl A Bock.

dengan nama-nama Georg Muller dan CM Schwaner. Kontribusi utama Carl A Bock
adalah orang Eropa pertama yang bersedia dan sukarela menemua penduduk terjauh
di pulau Borneo, etnik grup Dayak Punan. Tidak itu saja, Carl A Bock adalah
orang Eropa pertama yang berhasil melintasi wilayah daratan antara hulu sungai
Mahakam dan hulu sungai Barito yang mencatat namanya sebagai orang pertama
melayari dua sungai besar: Bermula di muara sungai Mahakam dan berakhir di
muara sungai Barito. Carl A Bock adalah seorang ahli fauna.
Bagaimana
kisah petualangan Carl A Bock? Tentu saja sudah ada yang menulisnya. Akan tetapi
menulis kisah Carl
A Bock tidak akan pernah berhenti selagi fakta dan data baru ditemukan. Fakta
dan data baru ini tentu saja menjadi penting dala penyusunan narasi sejarah
pulau Kalimantan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Namun
bagaimana permulaan itu dicatat? Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Carl A Bock: Ahli Zoologi
Pemberitaan
tentang pedalaman pulau Borneo (Kalimantan) semakin intens. Pemerintah Hindia
Belanda sudah mulai menyambangi penduduk asli di pedalaman (Dayak). Paling
tidak sudah dimulai pada tahun 1836 ketika Residen Zuid en Oostkust van Borneo
yang berkedudukan di Bandjarmasin melakukan ekspedisi ke wilayah Groot Dajak
(Dayak Besar) (lihat Journal de La Haye, 15-09-1837). Semakin banyaknya
ekspedisi yang dilakukan, baik oleh pemerintah dan individu (para ahli dan
pelancong) akan semakin terbuka isolasi penduduk Dayak. Dalam konteks inilah
seorang ahli fauna tertantang untuk memasuki pedalaman Borneo untuk tujuan
ekspedisi ilmiah. Ahli yang berdedikasi itu adalah Carl A Bock.
Sebelum Residen melakukan ekspedisi ke
pedalaman, pada tahun 1825 seorang pejabat Georg Muller telah melintasi
pedalaman Borneo dari Pontianak melalui sungai Kapoeas dan kemudian menyusuri
sungai Mahakam hingga Tenggarong dan bertemu dengan Soeltan Koetai. Namun
malang, Muller terbunuh di muara sungai Mahakam dalam perjalanan pulang ke
Bandjarmasin. Bagaimana Muller terbunuh telah dibuktikan oleh seorang pedagang
Inggris John Dalton tahun 1827, John Dalton di Samarinda selama 11 bulan.
Setelah Residen ke pedalaman tahun 1837, seorang ahli geologi dan botani CM
Schwaner mengunjungi pedalaman Borneo pada tahun 1843. Pada tahun 1850 Residen Zuid
en Oostkust van Borneo mengunjung Tenggarong untuk melakukan pembicaraan dengan
Soeltan Koetai. Sebelumnya sudah ada terdapat pedagang Inggris di Samarinda (GP
King dan Joseph Carter). Setelah adanya pejabat pemerintah (Asisten Residen) di
Samarinda dimana sudah terdapat sejumlah Eropa di Samarinda, Carl A Bock
melakukan ekspedisi sungai Mahakam tahun 1879. Namun, sejauh ini belu ada orang
Eropa yang bisa encapai jauh ke pedalaman di hulu sungai Mahakam.
Pada
tanggal 28 Juli 1879 Carl A Bock berangkat dari Batavia menuju pantai timur
Borneo (lihat Bataviaasch handelsblad, 29-07-1879). Disebutkan kemarin pagi
pengelana Jerman Carl A. Bock untuk melakukan perjalanan ilmiah ke pantai timur
Kalimantan, berangkat dengan kapal uap Karang ke Koetei untuk menyelidiki
zoologi yang belum diketahui di wilayah tersebut. Carl A. Bock sendiri baru
tiba di Hindia Belanda (Batavia) dari Belanda pada tanggal 16 Juli 1879.
Kedatangan Carl A. Bock di Koetai diberitakan
surat kabar yang terbit di Makassar (lihat Makassaarsch handels-blad, 02-09-1879).
Disebutkan bahwa Bock dari Tenggarong melakukan perjalanan ke pedalaman didampingi
oleh seorang kepala suku terpercaya dan pengikut yang diperlukan dan berencana
melakukan perjalanan dari daerah Koetei melalui jalur darat melalui daerah (Moeara)
Teweh hingga ke Bandjermassin.
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Suku Dayak Punan
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.