Sejarah

Sejarah Riau (22): Sejarah Batam, Tempo Dulu Bintan versus Singapura; Kini Batam Dipromosikan Head to Head Singapura




false
IN


























































































































































 

*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Riau di blog ini Klik Disini

Apakah
ada sejarah (pulau) Batam
? Sudah tentu, bahkan sejarahnya jauh sebelum Kota
Singapoera terbentuk. Seperti halnya nama pulau Bintang mereduksi menjadi
Bintan, tempo doeloe nama pulau Batam disebut pulau Batang. Pulau Singapoera
terkenal dengan progra reklamasinya, pulau Batam semakin terkenal karena sekarang
tidak sendiri lagi, tapi sudah terigtegrasi dengan pulau-pulau lainnya: Pulau
Rempang dan Pulau Galang. Dalam konteks reklamasi dan integrasi inilah Batam
head to head Singapoera.

Pada era VOC (Belanda), pulau Singapoera dan pulau
Batam berpusat di pulau Bintan (pusat VOC kedua setelah Malaka). Namun dalam
perkembangannya Inggris membangun pos perdagangan di pulau Singapoera (untuk
mendukung pos perdagangan di pulau Penang). Ini seakan Inggris mendesak Belanda
di Malaka sebelumnya, lalu Inggris mendesak Belanda di pulau Bintan (Tandjoengpinang).
Inggris tampaknya berhasil dimana selat Singapoera menjadi pembatas antara
Inggris dan Belanda, dan semakin jelas ketika dilakukan perundingan Ingris
menawarkan pertukaran dengan Belanda antara Malaka dan Bengkoelon. Strategi
Inggris berhasil. Lalu Inggris membangun Singapoera sebagai pelabuhan bebas.
Belanda terlambat menjadikan Tandjoengpinang (pulau Bintan) sebagai pelabuhan
bebas. Sejak itulah Singapoera melesat meninggalkan Bintan.

Lantas
bagaimana sejarah pulau Batam
? Tempo doeloe tidak diperhitungkan karena yang
dipromosikan pulau Bintan untuk head to head dengan Singapoera. Lalu apa
pentingnya sejarah Batam
? Batam kini dipromosikan head to head dengan
Singapoera. Oleh karena itu sejarah Batam menjadi penting. Darimana memulainya
? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe,
semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Batam

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Pengembangan Pulau Batam

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top