Sejarah

Sejarah Singapura (20): Sejarah Benteng Malaka Tempo Dulu, Benteng A Famosa Portugis; Dulu di Pantai, Kini Tengah Kota




false
IN


























































































































































 

*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini
 

Pada
masa ini di Kota Malaka diidentifikasi suatu bagian (yang tersisa) dari benteng
zaman doeloe. Benteng tersebut dikenal di Malaka sebagai benteng A Famosa. Namun
yang menjadi pertanyaan sejak kapan benteng ini mulai dibangun
? Lalu apakah sisa benteng yang ada ini merupakan
sisa benteng Portugis atau sisa benteng yang direnovasi oleh Belanda (VOC).
Yang jelas benteng zaman kuno tersebut dibongkar (untuk digunakan bahan untuk
membangun bangunan baru) di era pendudukan Inggris. Sisa pembongkaran tersebut,
itulah yang tampak hingga masa ini (yang dijadikan sebagai destinasi wisata).

Kerajaan Malaka sudah lama ada. Pada tahun
1511 Portugis menyerang Melakan dan mendudukinya. Untuk memperthankan kota
(pelabuhan) ini Portugis membangun benteng, Pada tahun 1643 Belanda (VOC)
menyerang Malakan dan kemudian menjadikan benteng sebagai pusat pos perdagangan
di Malaka. Setelah sempat diduduki Inggris, pada tahun 1824 Malaka (Belanda)
dipertukarkan dengan Bengkoelen (Inggris). Sejak Inggris menguasai Malaka, sisa
benteng terebut tetap dipertahankan hingga masih eksis pada ini hari.

Lantas
bagaimana sejarah benteng Malaka
? Sisa benteng yang ada saat ini seakan berada di
tengah kota, faktanya pada zaman doeloe pada awal pembangunan benteng letaknya
berada di hook antara sungai Malaka dan pantai. Lalu apakah benteng telah
mengalami relokasi
? Tentu saja tidak,
Akan tetapi yang terjadi adalah garis pantai telah bertambah menjorok ke laut
akibat adanya proses sedimentasi jangka panjang yang mengakibatkan benteng
seakan terlindung jauh di daratan. Bagaimana semua itu berlangsung
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
internasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Benteng Malaka Era Portugis

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Benteng Malaka Era VOC
(Beanda)

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top