Sejarah

Sejarah Kupang (12): Sejarah Manggarai di Wilayah Barat Pulau Flores; Mengapa Ada Nama Kampong Manggarai di Batavia?




false
IN


























































































































































 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Sejarah
tidak pernah membingungkan. Namun sejarah adakalanya memberikan kejutan pada
masa kini. Sejarah tidak pernah berubah. Yang berubah adalah cara menarasikan
sejarah itu sendiri. Sejarah sendiri adalah narasi fakta dan data. Dalam
sejarah Pulau Flores, nama baru dintroduksi (yang menyebabkan nama lama
hilang). Namun nama Pulau Manggarai tidak sepenuhnya hilang, Sebab nama pulau
Manggarai digantikan namanya menjadi pulau Komodo dan nama Manggarai dijadikan
sebagai nama wilayah. Pulau Komodo meski namanya merujuk ke Sumbawa tetapi
pulau Komodo sendiri masuk wilayah Manggarai. Itulah awal nama Manggarai di
Pulau Flores.

Pada masa ini nama Manggarai dikenal sebagai
nama wilayah di pukau Flores (kabupaten Manggarai ibu kota di Ruteng).
Kabupaten ini kemudian dimekarkan dengan membentuk kabupaten baru. Kabupaten
baru yang tetap menggunakan nama Manggarai adalah kabupaten Manggarai Barat (ibu
kota di Labuan Bajo); kabupaten Manggarai Timur (ibu kota di  Borong). Penduduk yang berada di wilayah
barat Pulau Flores ini mengidentifikasi diri sebagai Orang (suku) Manggarai
dengan menggunakan bahasa (dialek) Manggarai.

Bagaimana
sejarah Manggarai
? Umumnya penduduk Manggarai berada di Pulau Flores
dan sebaguian yang lainnya di pulau-pulau seperti di Pulau Komodo. Lantas
mengapa ada nama kampong Manggarai di Batavia tempo doeloe
? Tentu saja ada nama kampong Tambora. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan
. Untuk
ntuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe
.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Manggarai di Pulau Flores

Nama
Manggarai sudah tebilang lama. Paling tidak nama Manggarai (Mangaray) sudah
dicatat pada era VOC tahun 1684 (lihat Daghregister, 22 Desember, 1684).  Disebutkan sebuah resolusi dibuat (Negombo) untuk
ke Mangaray dan pulau Sandelbosch Pulau Sumba) untuk mengangkut budak dan kayu
cendana. Pulau Sandelbosch juga disebut Pulau Tjindana.
Nama pulau Mangarai dan nama Pulau Sabu diduga kuat merujuk pada nama
kuno (era Hindoe).

Tahun ini adalah tahun yang mana kerusuhan di
Banten dapat diredakan oleh Majoor Saint Martin. Pasukan pribumi pendukung
militer VOC berasal dari berbagai wilayah antara lain Ternate dan Boegis.

Perbudakan
saat itu terjadi dimana-mana suatu yang normal dan belum ada larangan. Budak
adalah bagian dari komodi yang diperdagangkan. Pemerintah VOC (di Batavia) juga
banyak membeli budak untuk keperluanya dalam tenaga kerja domestik atau
digunakan untuk membangun jalan dan digunakan oleh para planter di sekitar
Batavia.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kampong Manggarai di Batavia
(Jakarta)

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top