*Untuk melihat semua artikel
Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini
Pahlawan
Papua di Salawati, bukanlah Pahlawan Nasional. Para pahlawan Salawati ini telah
berjuang melawan Belanda pada era VOC. Sejarah para pahlawan Salawati ini
kurang terinformasikan. Yang terinformasikan adalah pahlawan dari pulau
Ternate, pulau Jawa, pulau Sulawesi dan pulau lainnya. Yang jelas bahwa sepak
terjang pahlawan (pulau) Salawati, langsung tidak langsung telah mengispirasi
para pahlawan Papua berikutnya pada era yang berbeda. Pada masa ini pahlawan
(asal) Papua di tingkat nasional (Pahlawan Nasional) tidak hanya satu orang.

terdapat beberapa orang yang berasal dari Papua. Frans Kaisiepo, seorang
pemuda dari Papua yang menginisiasi untuk mengikutkan Papua bergabung dengan
NKRI. Frans Kaisiepo adalah orang pertama mengibarkan bendera merah putih dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua, lalu dirinya dipenjara oleh Belanda. Frans
Kaisiepo dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan mengusulkan Papua dan nama
Irian sebagai pengganti nama Papua. Silas Papare, aktif mempersatukan
Papua dan membebaskan Papua dari cengkraman Belanda. Seperti Frans Kaisiepo, Silas
Papare dipenjarakan Belanda dengan tuduhan memobilisasi orang di Papua dengan
mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian, namun berhasil melarikan diri ke
Yogyakarta dan mendirikan Front Nasional Pembebasan Irian Barat. Silas Papare
berpartisipasi sebagai perwakilan
Indonesia dalam Perjanjian New York 15 Agustus 1962. Machmud Singgirei
Rumagesan, kepala distrik Kokas menentang perlakuan Belanda yang semena-mena terhadap
penduduk di pertambangan yang menyebabkan dirinya dijatuhi hukuman penjara 15
tahun. Tahun 1953, Rumagesan mendirikan organisasi pembebasan Irian Barat, Gerakan
Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat yang bertujuan untuk membantu pemerintah
Indonesia dalam membebaskan Irian Barat dari Belanda. Marthen Indey berkiprah
pada akhir Desember 1945 dengan pasukannya memberontak terhadap Belanda di
Irian Barat, dengan bergerilya dan membantu penyelamatan anggota RPKAD selama
TRIKORA di Irian Barat. Marthen Indey berpartisipasi sebagai anggota delegasi
Indonesia dalam Perjanjian New York. Marthen Indey bersama Frans Kaisiepo pernah
menjadi anggota MPRS mewakili Irian Jaya.
Lantas
bagaimana sejarah pahlawan Salawati? Seperti disebut di atas, sejarah pahlawan Salawati
tidak terinformasikan, tetapi dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam
penelusuran sejarah para pahlawan di Papua. Pahlawan Salawati dapat dikatakan
pahlawan Papua di masa awal. Pahlawan dalam hal ini adalah penduduk Papua yang
berjuang untuk penduduk Papua untuk mengusir pihak asing (Belanda). Okelah
kalau begitu. Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.Algemeen Handelsblad, 12-08-1960
Pahlawan Salawati Melawan
Belanda (VOC) 1667 hingga Pahlawan Serui Frits Maurits Kirihio 1960
Secara
historis, Papua adalah Indonesia, sebaliknya Indonesia adalah Papua. Sebelum
menjadi nama Indonesia namanya Hindia Belanda. Cabang pemerintahan Hindia
Belanda di Papua dibentuk tahun 1898 yang terdiri dari dua afdeeling: West en
Zuidkust Nieuw Guinea dengan ibu kota di Fakfak dan Noord en Oostkust Nieuw
Guinea dengan ibu kota di Manokwari. Tentu saja pada saat ini masih ada
beberapa wilayah di bagian Hindia Belanda yang lain yang belum dibentuk cabang
pemerintahan di Residentie Tapanoeli karena Perang Batak (yang dipimpin
Sisingamangaraja) dan di Residentie Atjeh karena Perang Atjeh. Sejak itu
cabang-cabang pemerintahan diperluas di wilayah Papua (bagian barat) hingga
muncul persoalan hasil perundingan antara Indonesia (baca: Hindia Belanda) dan
Belanda yang mana Belanda mengakui kedaulatan Indonesia (RIS) tetapi Belanda menyandera
(wilayah) Papua.
Pada tahun 1942 terjadi pendudukan militer
Jepang. Para pemimpin Indonesia yang bekerjasama dengan Jepang dengan
sendirinya nama Hindia Belanda menjadi Indonesia (nama yang sudah lama eksis
untuk saling menggantikan dengan nama Hindia Belanda). Orang-orang Belanda
sendiri sebagian melarikan diri ke Australia dan sebagian yang lain diinternir
Jepang di berbagai tepat di Indonesia. Namun setelah situasi cepat berubah,
Jepang menyerah kepada Sekutu. Saat inilah Ir Soekarno dan Mohammad Hatta atas
desakan para pemuda revolusioner memproklamasikan Indonesia (termasuk di
dalamnya wilayah Papua) pada tanggal 17 Agustus 1945. Untuk mengevakuasi
orang-orang Jepang di Indonesia, Presiden Soekarno mengizinkan Sekutu-Inggris
untuk melaksanakan evakuasi Jepang. Untuk mengevakuasi orang Jepang di
Indonesia Timur Sekutu-Inggris dibantu Australia, dimana jumlah orang Jepang
yang akan dievakuasi di di Sulawesi sebanyak 25.000 orang, di Halmaheira sebanyak
40.000 orang, di Sorong sebanyak 10.000. di Manokwari sebanyak 8.000 dan di
Sarmi sebanyak 10.000 orang (lihat Het dagblad : uitgave van de Nederlandsche
Dagbladpers te Batavia, 30-11-1945). Namun di belakang pasukan Sekutu-Inggris
menyusul orang-orang Belanda yang berpusat di Australia. Perang tidak terhindarkan
yang disebut Perang Kemerdekaan Indonesia untuk melawan Belanda dan juga
memusuhi Inggris yang memberi jalan bagi orang Belanda masuk Indonesia. Perang
ini berlarut-larut hingga pada bulan Juni 1949 dilakukan gencatan yang
dilanjutkan ke meja perundikan (KMB di Den Haag). Dalam perjanjian KMB ini
Belanda memaksakan kehendaknya diantaranya bahwa Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia tetapi menyandera (wilayah) Papua. Tentu saja Presiden Soekarno marah
besar (lihat (lihat Nieuwe courant, 02-01-1951), karena Indonesia adalah Papua
dan Papua adalah Indonesia. Sejak itu Ir Soekarno selalu menggaungkan bebaskan
Irian Barat di setiap kesempatan beliau berpidato di berbagai kota di
Indonesia. Dalam hal ini membebaskan Irian Barat adalah mengusir penjajah
Belanda yang masih bercokol di Papua. Papua adalah bagian dari Hindia Belanda
dan itu berarti Papua adalah bagian dari Indonesia sendiri.
Banyaknya
permasalahan di dalam negeri (yang harus dihadapi Presiden Soekarno) yang
menyita perhatian, di wilayah Papua cengkraman Belanda semakin kuat. Namun
demikian, semangat membebaskan Papua dari Belanda terus didengungkan Presiden
Soekarno. Dalam situasi sulit di bagian lain wilayah Indonesia, Belanda mulai
membujuk penduduk di Papua. Selain Belanda membangun administrasi pemerintahan
dengan melibatkan para pemimpin lokal, salah satu putra Papua dari Seroei
disekolahkan ke Belanda (Uiversiteit te Leiden). Putra Papua tersebut adalah Frits
Maurits Kirihio.
Ini mengingatkan Raden Kartono (abang dari RA
Kartini) pada tahun 1896 difasilitasi Pemerintah Hindia Belanda (Politik Etik
di Hindia Belanda) untuk kuliah di Delft. Raden Kartono dapat di bilang adalah
mahasiswa pertama dari Jawa dan Kirihio mahasiswa pertama dari Papua (Politik
Etik di Papua). Sedangkan mahasiwa pertama dari Sumatra adalah Radjioen Harahap
gelar Soetan Casajangan yang tiba di Belanda tahun 1903. Di Belanda, Raden
Soerono dan Soetan Casajangan bahu membahu mebangkitkan semangat kebangsaan
Hindia (bacaL Indonesia), Untuk mewujudkan itu, Soetan Casajanga pada tahun
1908 mengundang semua mahasiswa asal Hindia di rumahnya di Leiden untuk
mebentuk oragnisasi (mahasiswa) kebangsaan Hindia dengan nama Indische
Vereeniging yang secara aklamasi dari 20 mahasiswa yang ada mengangkat Soetan
Casajangan sebagai Presiden Indische Vereeniging. Pada tahun 1921 Dr Soetomo
dkk, pengurus Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Indonesiasche
Vereeninging dan kemudian pada tahun 1924 Mohamad Hatta dkk pengurus baru
memantapkan nama organisasi dengan nama Perhimpoenan Indonesia. Ketika terjadi
pendudukan militer Jepang di Indonesia, organisasi Perhipoenan Indonesi masih
eksis yang diketuai oleh FKN Harahap yang mendengungkan kemerdekaan Indonesia
dari cengkraman Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklaasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945, terjadilah perang kemerdekaan hingga perundingan KMB
tahun 1949. Sejak itu mahasiswa yang sudah selesai studi di Belanda kembali
semua ke Indonesia dan tidak ada lagi mahasiswa Indonesia yang melanjutkan
studi ke Belanda (karena di Indonesia sudah mulai banyak perguruan tinggi yang
didirikan). Saat Belanda bukan tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia (sudah
melirik Amerika Serikat dan Jerman), saat inilah Belanda di Papua menginisiasi Frits
Maurits Kirihio untuk kuliah di Belanda.
Pada
tahun 1960 Frits Maurits Kirihio pulang kampung di Papua. Boleh jadi Frits
Maurits Kirihio telah memperlajari bagaimana jauh sebelumnya di Belanda sepak
terjang mahasiswa Indonesia melalui Perhimpoenan Indonesia. Kesadaran berbangsa
inilah yang dibawa Kirihia ke Papua dan mulai mengambil peran dengan membangkitkan
semangat para pemuda di Hollandia (kini Jayapura) untuk berjuang sendiri,
karena Frits Maurits Kirihio menyadarinya tidak akan diberikan oleh Belanda sendiri.
Yang pertama dilakukan Frits Maurits Kirihio di Hollandia adalah mendirikan
organisasi politik yang disebut Partai Nasional (lihat Algemeen Handelsblad, 12-08-1960).

melaporkan dari Hollandia, 12 Agustus yang menyatakan dirinya sehari sebelum
kemarin malam ikut hadir dalam rapat yang diadakan dalam pendirian Partai
Nasional ( PARNA). Pamflet dan selebaran yang berisi pengumuman pertemuan
tersebut telah disebarkan sebelumnya. Ketua partai sendiri adalah Herman Wajoi,
seorang pejabat otoritas pajak. Dalam rapat itu lebih banyak perhatian
diberikan pada penjelasan program partai oleh Frits Kirihio, mahasiswa di Leiden
berusia dua puluh lima tahun dalam sosiologi, yang mana dia belajar di Belanda
selama dua tahun dan sekarang sedang berlibur di kampong asalnya. Frits Maurits Kirihio mengatakan
bahwa ‘Kami akan berupaya memanfaatkannya sesuai dengan program kami, yang
pertama adalah penghapusan diskriminasi rasial yang masih ada, terutama terkait
dengan kedudukan hukum pegawai pemerintah’. Apa yang dinyatakan Frits Maurits
Kirihio mirip yang diperjuangkan oleh Indische Vereeniging di Belanda tempo
doeloe, bahwa Belanda bersifat rasial dan tidak adil. Frits Kirihio lebih lanjut
dalam pidatonya sedikit mengkritik sikap beberapa rekan mereka di di Merauke,
yang telah meminta Indonesia untuk mengirim senjata ke Papua. Frits Kirihio
mengatakan bahwa pendirian Partani Nasional lebih moderat. Dalam hal ini ada
indikasi di Merauke lebih radikal dalam berjuang, seperti halnya tempo doeloe
Soekarno dan Mohamad Hatta lebih memilih sikap non-coperative jika dibandingkan
rekan-rekan mereka seperti di Boedi Oetomo. Siapa yang dimaksud Kirihio yang
mengabil sikap radikal seperti di Merauke itu adalah Jouwe dan (Frans) Kaisiepo.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Pahlawan Nasional Indonesia di Papua
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.