*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini
Saat saya sedang
menulis sejarah Bandara di Filipina, habis Asyar jelang buka puasa tiba-tiba
istri saya teriak ada gempa. Saya lihat permukaan air kolam di depan saya
terlihat ada gelombang. Saya segera sadar dan melakukan tindakan waspada bersama
keluarga. Saya tidak perlu pastikan itu gempa dengan cari tahu info di internet.
Namun saya teringat twit dari Kepala BMKG Bapak Darsono beberapa hari lalu yang
mengutip sejarah gempa di Sukabumi dari artikel saya di blog ini berjudul: Sejarah
Sukabumi (40): Sejarah Gempa Bumi dan Bencana Alam di Sukabumi; Sejarah Letusan
Gunung Api di West Java. Pertanyaannya apakah BMKG sudah memprediksi kejadian
gempa di Sukabumi sebelum terjadi sore ini?

saya cek di internet via google dan ketemu twit baru dari Kepala BMKG Bapak
Darsono sebagai berikut: ‘Pada Gempa tjd Selasa 27 April 2021
pkl 6.23.39 WIB dgn magnitudo update Mw 5,0. Episenter pada koordinat
7,74 LS dan 106,92 BT tepatnya di laut pd jarak 89 km arah Selatan Sukabumi pd
kedalaman 58 km. Gempa ini bersumber di dlm Lempeng Indo-Australia (oceanic intra-slab
earthquake). Twit ini seakan terhubung dengan
twit Bapak Darsono beberapa hari lalu yang mengutip sejarah gempa bumi di
Sukabumi.
Oleh karena adanya
dua twit BMKG berselang lima hari, artikel Breaking News ini dibuat untuk
tujuan dua hal, pertama bahwa sejarah gempa memang diperlukan. Saya sudah
membuat beberapa artikel di kota yang berbeda
tantang sejarah gempa. Kedua, sosialisasi tentang gempa tentang
kemungkinan yang akan terjadi perlu diadakan seperti yang telah dilakukan Bapak
Darsono dari BMKG. Di luar itu semua, sebagai bagian dari sejarah Indonesia,
sejarah gempa perlu lebih digali lagi, karena dapat berguna sebagai bahan
informasi awal agar kita selalu tetap waspada terdahap dampak gempa dimana pun kita berada di wilayah Indonesia. Dalam hal ini untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional tentang kegempaan, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe tentang sejarah gempa di
Sukabumi.

seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung
(pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis)
dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber
disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Sejarah Gempa di Sukabumi
Seperti lazimnya (mainstream) penulisan
sejarah, dimana pun, termasuk di negara lain, hanya dua aspek sejarah yang
ditulis yakni sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota (dan wilayah) dan
sejarah kepahlawanan para pemimpin di wilaya atau kota tersebut. Secara umum di
Indonesia, sejarah pendidikan, sejarah kesehatan di kota-kota atau wilayah
kurang mendapat perhatian dan kurang tergali informasi masa lalu. Padahal
pendidikan dan kesehatan adalah sejarah yang melahirkan penduduk atau warga
kota serta wilayahnya menjadi pintar dan lebih sehat seperti masa kini. Satu
yang sangat-sangat terbaikan dalam hal ini sejarah kegempaan di suatu kota atau
suatu wilayah.
Gempa,
apakah bersifat tektonik atau vulkanik, adalah peristiwa yang kerap tidak
terduga secara pasti (kapan dan lokasinya secara tepat). Akibat yang
ditimbulkan gempa adakalanya sangat besar, korban jiwa dan korban benda yang
banyak. Gempa, bersifat berulang, namun siklusnya bisa singat atau sangat
panjang baru gempa kembali muncul. Oleh karena itu, karena sifatnya berulang,
karena aktivitas kegunungapian atau pergeseran lempang bawah tanah, pengetahuan
sejarah menjadi penting karena dapat memberi sinyal awal bahwa ada risiko gempa
di suatu kota atau suatu wilayah. Sinyal yang bersifat historis dapat membantu
untuk tetap terus selalu waswada dan terus meningkatkan kewaspadaan saat
terjadinya gempa. Itulah arti penting data sejarah, sejarah yang sangat jarang
diperhatikan oleh para ahli sejarah.
Penulisan narasi sejarah kegempaan di Sukabumi
sebegaimana dikutip Kepala BMKG di atas, adalah bagian dari sejarah penulisan
narasi sejarah kegempaan di Indonesia. Oleh karena masih sebuah rintisan, dalam
blog ini baru beberapa kota atau wilayah yang telah dimulai pengumpulan datanya
dan ditulis narasinya. Oleh karena, data sejarah gempa di Indonesia sangat
dibutuhkan, lebih-lebih wilayah Indonesia berada di garis Ring of Fire, maka
upaya penggalian dan penulisan narasi sejarah kegempaan di kota-kota lain atau wilayah
lain akan diteruskan dan lebih diintensifkan ke depan. Yang jelas banyak kota
dan wilayah di Indonesia yang sudah berhasil dikumpulkan tetapi karena
berkejaran dengan topik lain, hinga kini belum dinarasikan dan dipublikasikan.
Apa
yang dikutip di atas tentang twit dari Kepala BMKG pada tanggal 22 April 2021,
tentang sejarah gema di Sukabumi dengan kejadian gempa di Sukabumi pada hari
ini haruslah dipandang serius. Bahwa boleh jadi BMKG sudah memiliki prediksi
tentang kemungkinan terjadi gempa di Sukabumi, tetapi dalam hal ini dalam twit
Bapak Darsono yang boleh jadi sulit menemukan narasi yang tepat untuk sekadar
info awal untuk memberi sinyal, maka data sejarah dalam blog ini digunakan
sebagai wanti-wanti bagi warga dan penduduk di suatu kota atau wilayah, yang
dalam hal ini kota-wilayah Sukabumi. Upaya itu tentu saja ada manfaatnya,
tetapi dampaknya belu sangat berarto karena para warga dan penduduk masih
sangat banyak yang kurang memperhatikan sejarah. Okelah itu satu hal, hal yang
lain yang lebih penting ke depan, bahwa peringatan dan sinyal dari BMKG
haruslah disadari warga dan penduduk sebagai upaya meningkatkan kesadaran agar
lebih untuk menghindari kemungkinan terjadinya dampak gempa.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Gempa di Kota-Kota Lainnya
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.