Sejarah

Sejarah Menjadi Indonesia (806): Belanda vs Indonesia Sejak VOC hingga Kedaulatan Indonesia; Siapa yang Paling Menderita?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam sejarah Indonesia, hubungan antara orang
Belanda dengan orang Indonesia sangat intens, jauh melebihi intensitas
Portugis, Spanyol, Inggris dan Prancis. Diantara orang Eropa di Indonesia
(baca: Hindia), orang Belanda menjadi penguasa. Kekuasaan orang Belanda mulai
sejak pelaut-pelaut Belanda menaklukkan benteng Portugis di Amboina pada tahun
1605. Namun jangan lupa, belum lama  pada
tahun 1599 pelaut-pelaut Belanda mengalami malapertaka di Atjeh, yang mana
Cornelis de Houtman terbunuh.

Dalam narasi sejarah Indonesia, agak terlupakan, dan
boleh dikatakan kurang menyadari, bahwa diantara orang Belanda dalam berbagai
generasi, orang Indonesia dianggap lemah, seakan selalu terjajah. Narasi yang
menyatakan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun sesungguhnya tidak
berdasarkan. Ini seakan-akan Belanda selalu di atas angin (berkuasa) sementara
orang Indonesia selalu di bawah angin (tertindas). Hal itu tidak sepenuhnya
benar. Dalam konteks kolonial Belanda di Indonesia harus dibedakan antar wilayah
(ruang) dan antar generasi (waktu). Seperti disebut di atas, orang Belanda
sangat menderita di Atjeh tahun 1599. Dalam perjalanan sejarah orang Belanda
sendiri di Indonesia, orang Belanda banyak menderita, mulai soal kesehatan yang
membawa kematian (wilayah tropis yang sesuai bagi orang Indonesia); kekalahan
perang dengan kerajaan-kerajaan dimana banyak para pemimpin Belanda terbunuh.
Disamping pertempuran diantara sesama Eropa dimana orang Belanda banyak menjadi
korban. Riwayat pilu orang Belanda secara masif terjadi pada pendudukan Inggris
(1811-1816) dan pendudukan Jepang (1842-1945) dan jangan lupa dalam perang
kemerdekaan Indonesia (1845-1949). Orang Indonesia dapat melupakan pengalaman
dijajah di negeri sendiri, tetapi mimpi buruk bagi orang Belanda yang selama
350 tahun di Hindia (baca: Indonesia) harus terusir dari Indonesia. Mereka
telah kehilangan selamanya, tentang apa yang mereka sangat inginkan: wilayah
Indonesia yang kaya raya (jumlah populasi dan potensi sumberdaya alam). Siapa
yang paling menderita: orang Belanda atau orang Indonesia? 

Lantas bagaimana sejarah Belanda versus
Indonesia sejak era VOC hingga pengakuan kedaulatan Indonesia, siapa paling menderita?
Narasi sejarah hanya menyatakan orang Indonesia dijajah orang Belanda selama 350
tahun, namun itu tidak berdasar. Fakta bahwa orang Indonesia pernah dijajah orang
Belanda, tetapi bukan berarti selamanya orang Belanda menarik kekuntungan.
Fakta bahwa orang Belanda banyak mengalami kerugian bahkan penderitaan. Orang
Indonesia telah melupakan penjajahan, apakah demikian dengan orang Belanda. Lalu
bagaimana sejarah Belanda versus Indonesia sejak era VOC hingga pengakuan kedaulatan
Indonesia, siapa paling menderita? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Belanda versus Indonesia  Sejak Era VOC hingga Pengakuan Kedaulatan Indonesia;
Siapa Paling Menderita?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Siapa Paling Menderita di Indonesia? Orang Belanda
atau Orang Indonesia?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top