Sejarah

Sejarah Malang (43): Karangkates Tempo Dulu di District Sengoro, Afdeeling Malang; Raimuna Nasional – Bendungan Sengguruh


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Nama Karangkates kini menjadi waduk Karangkates.
Nama bendungan juga adakalanya disebut bendunggan Sutami. Kini juga ada nama Bendungan
Sengguruh, Karangkates dan Sengguruh bukan nama baru. Tempo doeloe nama Sengguruh
awalnya adalah Sengoro (bergeser menjadi Sengguruh). Pada tahun 1976 di
Karangkares diadakan Raimuna Nasional ke-3 (dan ke-4 di Cibubur tahun 1982
dimana saya berpartisipasi). Bendungan Sengguruh selesai dibangun 1988.

Desa Karangkates adalah desa terletak di kabupaten
Malang (kecamatan Sumberpucung). Pemerintah desa Karangkates diresmikan tanggal
14 Februari 2002. Di desa ini, terdapat dua bendungan: Bendungan Sutami dan
Bendungan Lahor. Untuk saat ini, Bendungan Sutami sudah ditutup total, tetapi
Bendungan Lahor masih dibuka untuk umum. Bendungan Sutami atau disebut juga
Bendungan Karangkates, adalah sebuah bendungan yang dibangun di Sumberpucung, membendung
Sungai Brantas. Nama bendungan ini diambil dari nama Menteri Pekerjaan Umum (1966
hingga 1978). Setelah menyelesaikan pembangunan Terowongan Neyama di
Tulungagung untuk mengendalikan banjir mulai mengkaji kemungkinan untuk
membangun bendungan besar di hulu Sungai Brantas. Awalnya, mempertimbangkan
untuk membangun bendungan di Pohgajih, Blitar, akhirnya baru dapat diselesaikan
pada tahun 1973. Semnatara itu Bendungan Sengguruh adalah bendungan yang
dibangun terutama untuk mengurangi jumlah sedimen yang mengendap di Waduk
Karangkates. Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1982 dan selesai dibangun
pada tahun 1988. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Karang Kates tempo doeloe
di district Sengoro, afdeeling Malang? Seperti disebut di atas di wilayah
Karangkates dibangun bendungan yang juga disebut bendungan Sutami. Lalu di
sungai yang sama kemudian dibangun Bendungan Sengguruh. Di Kawasan Karangkates
juga pernah diadakan pertemuan pramuka penegak/pandega (Raimuna). Lalu bagaimana
sejarah Karang Kates tempo doeloe di district Sengoro, afdeeling Malang? Seperti
kata ahli
sejarah
tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Karang Kates Tempo Doeloe di District Sengoro,
Afdeeling Malang; Raimuna Nasional-hingga Bendungan Sengguruh

Karang adalah karang, kates adalah kates (papaya). Tepatnya
papaya muda. Dalam hal ini ada pula nama ten Kate’s sebagai marga orang
Eropa/Belanda. Nama tempat (wilayah hutan) juga ada di district Bodjonegoro. Bagaimana
dengan nama tempat Karang Kates di (afdeeling) Malang?


Kates juga adakalanya disebut ketela gantoeng—yang buahnya sangat enak,
hingga makanan buah untuk manusia dan daun juga bisa memberi makan babi (De
locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 09-12-1868). Ketela
gantoeng dalam hal ini bukan ketela pohon tetapi ubi jalar. Daklam hal ini juga
ada nama buah pisang yang disebut pisang kates (pisang berbentuk kates/ubi/papaya).
Jadi, apa itu ‘karang kates’? apakah dalam hal ini kares adalah pepaya muda
atau ubi jalar?

Nama Karang Kates sebagai nama tempat kali pertama
diberitakan tahun `1892 (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad
voor Nederlandsch-Indie, 06-07-1892). Disebutkan setelah Borobudur, candi dan
patung Prambanan, Karang Kates, dan Mendoet serta peninggalan zaman Hindu yang
luar biasa reruntuhan Singosari. Dalam hal ini Karang Kates adalah nama tempat
yang berada di daerah aliran sungai Brantas di distrik Sengoro, afdeeling
Malang. Seberapa tua nama tempat tempat Karang Kates tidak diketahui secara
pasti. Nama Karang Kates lambat laun mulai lebih dikenal luas.


Nederlandsche staatscourant, 15-11-1894: ‘Hari ini, tanggal tujuh
September, seribu delapan ratus sembilan puluh empat, Hetidricus Wilhelmus
Franciscus Ligtenber, notaris sipil di distrik Den Haag, provinsi Zuidholland,
berkedudukan di kotamadya Den Haag, di hadapan saksi-saksi, para pemilik saham lama
dan pemilik sahan baru yang klemudian membentuk perusahaan NV Soember Kates. Dalam
AD/ART disebutkan Cultuur-Maatschappij “Soember Kates” di Den Haag.
Tujuan: pengambilalihan dan pengoperasian perusahaan kopi ‘Soember Kates’ yang
berlokasi di jalan pegunungan selatan (Zuiderbergen) district Senggoro, di
Malang. Modal f250.000 dalam acc. sebesar f 1000, dibayar penuh’.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Raimuna Nasional hingga Bendungan Sengguruh: Karangkates
Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top