Sejarah

Sejarah Banyumas (20): Pendidikan Modern di Wilayah Banyumas, Bagaimana Bermula? Sekolah Eropa dan Sekolah untuk Pribumi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Pendidikan dan kebudayaan di Indonesia
dijadikan satu domain. Hal itu mengapa dulu disebut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Di wilayah Banyumas, keberadan Universitas Jenderal Soedirman di
Purwokerto salah satu puncak primidanya. Dalam piramida pendidikan dan
kebudayaan di wilayah Banyumas semua berawal di masa lalu. Introduksi pendidikan
modern (aksara Latin) semasa Pemerintah Hindia Belanda menjadi penting dalam
perkembangan kebudayaan lebih lanjut di wilayah Banyumas.


Banyumas
Institute Kaji Sejarah Banyumas, Kerajaan Sunda dan Jawa. Repblika.co.id. 27
Juni 2022. Banyumas Institute bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan
Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kabupaten Banyumas
menggelar diskusi dan dialog bertajuk “Sejarah Banyumas ditinjau dari
kebudayaan dan perkembangan pengaruh pada kerajaan Sunda dan Jawa”. Direktur
Banyumas Institute Prof. Sugeng Priyadi, mengatakan, sejarah lokal tidak
terpisahkan Sejarah Nasional Indonesia. “Sejarah lokal Banyumas memberi
sumbangan bagi historiografi Indonesia. Sejarah Banyumas mencerminkan kearifan
lokal agar masyarakat Banyumas lebih cerdas memberikan reaksi terhadap
tantangan zaman”. Wakil Rektor Akhmad Darmawan MSi mengatakan “Budaya, sangat
mempengaruhi karakter penduduk dimana budaya itu berkembang termasuk Budaya
Banyumasan”. Ketua MGMP kabupaten Demak Nur Qosim, MPd dalam sambutanya
mengatakan, mahksud dan tujuan datang ke UMP untuk mempelajari budaya Banyumas,
yang masih dianggap aneh oleh sebagian orang Jawa wetanan. Keunikan dari ‘bahasa
ngapak’ yang berbeda dengan ‘bahasa bandhek’ perlu diketahui. “Kami ingin
mempelajari sejarah Banyumas lebih dalam. Kami orang pesisiran atau wetanan (timur)
merasa kebudayaan Banyumas dianggap aneh oleh orang Jawa umumnya. Padahal orang
Banyumas juga sebagai orang Jawa. Mungkin karena ketidaktahuan tentang sejarah
dan kebudayaan Banyumas,” jelasnya.
(https://news.republika.co.id/)

Lantas bagaimana sejarah pendidikan di wilayah
Banyumas, bagaimana bermula? Seperti disebut di atas pendidikan dapat
mempengaruhi perkembangan kebudayaan lebih lanjut. Oleh karenanya introduksi
pendidikan modern (aksara Latin) di masa lalu yang berperan. Introduksi
Pendidikan di wilayah Banyumas bermula dengan pendirian sekolah dasar
Eropa/Belanda dan sekolah untuk pribumi. Lalu bagaimana sejarah pendidikan di wilayah
Banyumas, bagaimana bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Pendidikan di Wilayah Banyumas, Bagaimana Bermula?
Sekolah Dasar Eropa/Belanda dan Sekolah untuk Pribumi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sekolah Dasar Eropa/Belanda dan Sekolah untuk Pribumi:
Percepatan Perkembangan Kebudayaan di Wilayah Banyumas

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 



















*Akhir Matua
Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak
1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta
Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun
di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis
artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang,
utamanya jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top