*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini
Dalam
catatan sejarah kejuaraan nasional catur di Indonesia (Pertjasi) dimulai tahun
1953 di Solo. Itu satu hal. Bagaimana dengan sebelumnya? Kejuaraan catur Hindia
Belanda (NISB) dimulai tahun 1916 di Garoet. Itu hal lain. NISB didirikan di
Djogjakarta tahun 1914 dan diresmikan tanggal 1 Januari 1915. Pada tahun 1915
NISB menyelenggarakan kejuaraan (turnamen). Mengapa kejuaraan resmi NISB baru
dicatat 1916? Bagaimana dengan kejuaraan Pertjasi di Solo tahun 1953?
Kejuaraan
Catur Indonesia diselenggarakan oleh Percasi (Persatuan Catur Seluruh
Indonesia), Federasi Catur Indonesia. Percasi didirikan pada tahun 1948 di
Yogyakarta, meskipun tanggal pendirian resminya 17 Agustus 1950, ketika
undang-undang dan anggaran rumah tangganya diberlakukan. Kantornya akan pindah
ke Jakarta pada tahun 1955. Kejuaraan Indonesia pertama diakui oleh Percasi
akan diadakan di Surakarta pada tahun 1953, meskipun ada klaim kejuaraan
nasional memiliki tempat yang diambil di Semarang pada tahun 1952. Ardiansyah
memegang rekaman untuk sebagian besar kejuaraan dimenangkan dengan lima. Sejak
1978, kejuaraan wanita telah diadakan secara bersamaan dengan membuka kejuaraan. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah kejuaraan nasional catur
di Indonesia sejak era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, kejuaraan catur
sudah diselenggarakan sejak era Hindia Belanda. Bagaimana dengan juara-juara catur
Indonesia masa ke masa? Lalu bagaimana sejarah kejuaraan nasional catur di
Indonesia sejak era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Kejuaraan Nasional Catur di Indonesia Sejak Era Hindia
Belanda; Juara-Juara Catur Indonesia Masa ke Masa
Garis sejarah catur Indonesia memang tidak terpisahkan
satu dengan yang lain. Fakta bahwa sejarah catur Indonesia tidak pernah terputus
sejak era Hindia Belanda. Dalam konteks inilah kita membicarakan
kejuaraan-kejuaraan catur di Indonesia. Politik adalah satu hal. Permainan
catur adalah hal lain lagi. Motto para pemain catur: gens una sumus’ yang
artinya kita semua bersaudara. Antara juara Belanda dan juara Indonesia juga tetap
terhubung.
Perserikatan catur Hindia Belanda (NISB) didirikan pada tahun 1915. Dalam
kejuaraan NISB yang pertama tahun 1916 juara adalah Dirk Bleijkmans. Lalu
kemudian tahun 1917 Dr Mahulete. Tahun 1918, 1919 dan 1920 kembali diraih D
Bleijkmans. Pada tahun 1922 juara JG Baay. Pada tahun 1923 dan 1924 adalah H Meyer.
Lalu berikutnya Meyer digantikan oleh Dr Drognat Doeve. Dalam fase awal NISB ini juara pertama D
Bleijkmans adalah mantan juara Belanda tahun 1904. Lalu ada nama dokter J
Mahulete seorang pribumi.
Permainan catur sudah lama tumbuh berkembang di Hindia.
Sejumlah klub catur sudah dibentuk di kota-kota oleh orang Belanda. Tentu saja diantara
orang pribumi catur berkembang sendirinya, namun kurang terinformasikan. Seorang
panter di Langkat Armin von Oefele menemukan ada pecatur kuat diantara orang
Batak di Tanah Karo. Dalam bukunya, tentang catur di Tanah Batak yang
diterbitkan di Leipzig tahun 1904 disebut nama Si Narsar. Orang-orang Belanda
menjadi heboh bahwa orang pribumi juga jago bermain catur.
Si Narsar diundang ke klub catur Medan pada tahun 1910. Apa yang
dilaporkan Armin von Oefele terbukti benar. Juara catur Medan, Meijer dapat dikalahkan
oleh Si Narsar. Lalu pada tahun 1913 klub-klub catur di Jawa seperti di
Batavia, Semarang dan Djogja mengundang Si Narsar. Hampir seluruhnya dapat
dikalahkannya oleh Si Narsar dalam pertandingan simultan. Sejak itu pecatur pribumi
mulai diperhitungkan oleh pecatur-pecatur Belanda di Hindia.
Si Narsar adalah pemain catur independent, tidak
terikat atau bernaung di dalam kub catur. Lagi pula baru segelintir pecatur
pribumiyang tergabung dalam klub-klub catur. Dr Mahulete adalah salah satu
pecatur klub di Soerabaja (Soerabajasch Schaakclum). Dalam kejuaraan NISB pada
tahun 1917 di Semarang yang menjadi juara adalah Dr Mahulete. Dalam kompetisi
ini juara tahun sebelumnya D Bleijkmans (mantan juara Belanda) tidak berpartisipasi.
J Mahulete diterima di sekolah kedokteran di Batavia (Docter Djawa
School) pada tahun 1900 di tingkat persiapan. Siswa yang diterima di Docter
Djawa School adalah lulusan sekolah dasae Eropa (ELS). Lama studi delapan tahun
yang terbagi tiga tahun tingkat persiapan dan lima tahun tingkat medik. Pada
tahun 1902 J Mahulete dari Ambon naik ke kelas tiga di tingkat persiapan (lihat
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 29-11-1902). Yang juga naik
antara lain Mohamad Daoelaj dari Padang Sidempoean, M Baoerki dari Salatiga dan
Si Isa dari Padang Sidempoean. Di atas mereka yang naik ke kelas empat tingkat
medik antara lain Tjipto Mangoenkoesoemo dari Poerwodadi, Abdoel Hakim
Nasoetion dair Padang Sidempoean dan Abdoel Karim Harahap dari Padang Sidempoean.
Pada tahun 1902 ini yang lulus dan mendapat gelar dokter antara lain Haroen Alrasjid
Nasoetion (ditempatkan di Padang) dan Mohamad Hamzah Harahap (ditempatkan di
Telok Betong).
Pada tahun 1909 J Mahulete lulus dan mendapat gelar dokter
(lihat De
locomotief, 11-09-1909). J Mahulete langsung
menikah di Batavia sebelum Dr J Mahulete ditempatkan di Bangka. Namun setelah
dua tahun berdinas sebagai dokter pemerintah di Bangka, Dr J Mahulete meminta
cuti (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-05-1911). Pada bulan September Dr J
Mahulete berangkat dengan kapal ss Voldel; dari Batavia dengan tujuan akhir
Rotterdam (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. 06-09-1911).
Dr J Mahulete di Belanda untuk melanjutkan studi kedokteran. Tentu saja
tidak sulit bagi Mahulete beradaptasi di Belanda. Sebab beberapa lulusan Docter
Djawa School bahkan sudah ada yang menyelesaikan studi di Belanda. Lagi pulau
di Belanda sejak 1908 sudah ada organisasi mahasiswa yang didirikan oleh
Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan (sudara sepupu Dr Mohamad Hamzah
Harahap). Sementara diantara para mahasiswa Cina adal Hindia pada tahun 1911
ini didirikan organisasi mahasiswa yang diberi nama Chung Hwa Hui. Praktis pada
tahun 1911 sudah banyak mahasiswa asal Hindia di Belanda.
Di Belanda, Dr Mahulete tidak hanya studi kedokteran
tetapi juga bakatnya dalam permain catur dikembangkannya. J Mahulete bergabung
dengan klub kampus di Amsterdam. Dalam kompetisi catur mahasiswa di Belanda yang
diadakan di Amsterdam bulan November 1913 J Mahulete termasuk anggota tim dari
mahasisdwa Amsterdam (lihat Nieuwe Rotterdamsche Courant, 12-11-1913).
Dalam perkembangannya diketahui Mahulete menjadi anggota klub catur di
Laren. Dalam suastu kejuaraan yang diselenggarakan klub-klub di kota Laren, kota
Bussum dan kota Hilversum.J Mahulete bergabung dalam tim Laren (lihat De
Telegraaf, 24-01-1914). J Mahulete dalaam pertandingan individu (dari klub Blaricum)
mendapat poin 4 ½ dari enam game (De Gooi- en Eemlander: nieuws- en
advertentieblad, 11-02-1914). Dalam pertandingan beregu klub Laren menang 7-5
melawan Bussum (lihat Algemeen Handelsblad, 26-02-1914). Meski menang secara
tim Mahulete kalah dengan lawannya Dekker dari Bussum. Mahulette menulis di
surat kabar De Telegraaf 19-05-1914 tentang wabah di Hinfdia.•
J Mahulete lulus dan mendapat gelar dokter. Tidak
lama kemudian J Mahulete kembali ke tanah air (lihat Scheepvaart, 06-09-1914). Disebutkan dalam manifes
kapal ss Ophir J Mahulete bersam istri dan satu anak. Setelah sempat berdinas
di Batavia. J Mahulete kemudian dipindahkan ke Soerabaja. J Mahulete bergabung
dengan klub catur Soerabaja (SSC). Dalam kompetisi internal SSC, Mahulete
berada di kelas utama Bersama D Bleijkmans da Safier (lihat Het nieuws van den
dag voor Nederlandsch-Indie, 14-06-1916). Pecatur lainnya di kelas utama adalah
Onnen, Blekej dan Mohamad Atsjad.
Pada tahun 1917 jumlah klub di bawah NISB sebanyak 20 klub. Sekretariat
NISB di Bandoeng. Jumlah klub catur di Bandoeng terdapat empat buah (sekitar
120 anggota). Klub catur baru didirikan di Madioen dan Pekalongan yang kemungkinan
akan mendaftae NISB dalam kongres NISB di Semarang pada bulan April 1917. Pada
tahun 1917 ini juga di Batavia oleh Abdoel Rasjid Suregar dkk didirikan klub
catur sekolah kedokteran STOVIA yang mana para anggotanya sepenuhnya mahasiswa
pribumi. Klub catur Stovia akan bergabung dengan NISB pada tahun 1918.
Pada bulan April 1917 di Semarang diadakan kejuaraan
catur NISB yang kedua yang bersamaan dengan kongres NISB. Dalam kompetisi catur
NISB di Semarang ini direncanakan terbagi dalam kelas utama, kelas satu, kelas
dua dan kelas tiga. Siapa saja yang masuk ke kelas utama masih dikomunikasikan
(lihat Bataviaasch nieuwsblad. 07-03-1917). Dalam perkembanganya telah
ditentukan di kelas utama ada lima pecatur (lihat De locomotief, 29-03-1917).
Disebutkan di kelas utama adalah D Belijkmans, Dr Drognat
Doeve, Dr Mahulete, H Meyer dan MF Onnen. Dalam kompetisi di Semarang ini Dr J Mahulete menjadi juara di
kelas utama (lihat De locomotief, 10-04-1917).
Pencapaian Dr Mahulete di dalam kejuaraan NISB yang kedua di Semarang ini
merupakah pencapaian pecatur ptibumi diantara pecatur-pecatur Belanda. Seperti
disebut di atas, Mahulete sudah berpengalaman dalam sejumlah turnamen di
Belanda. Di kelas satu tidak ada pribumi yang mendapat peringkat, tetapi ada di
kelas kedua yang mana RM Sosrosoegondo di peringkat kedua. Pada kelas ketiga
ada nama Gratama di peringkat pertama. Sementara itu tahun sebelumnya Si Narsar
melakukan tur kedua ke Jawa dan berkesempatan ada tanding dengan D Bleijkmans
di Soerabaja. Pada pertandingan yang diadakan tanggal 23 dan 26 Desember 1916
Si Narsar mengalami kekalahan untuk dua game tersebut. Nun jauh di Belanda pada
tahun 1917 ini terinformasikan mahasiswa di Delft, Mohamad Iljas mengikuti
turnamen catur sebagai bagian dari klub catur kota Delft. Ini mrengindikasikan
bahwa pecatur pribumi cukup kompetitif.
DJ Mahulete dalam kejuaraan tahun 1917 tidak hanya
juara (pada kelas utama). Kemenangannya terhadap D Bleijkmans juga menjadi
penting. Beberapa bulan sebelumnya D Bleijkmans dua kali mengalahkan Si Narsar.
Dalam hal ini harus dicatat kemenangan Mahulete ini sangat berarti, karena D
Bleijkman tidak hanya juara tahun lalu, D Bleijkman adalah juara catur di
kejuaraan Belanda tahun 1904.
Pada tahun 1917 juara Belanda masih dipegang oleh Johannes Esser sejak
1913. Seperti kita lihat nanti juara baru Belanda adalah Max Marchand pada
tahun 1919. Lalu kemuidian juara Belanda direbut oleh Dr Max Euwe dari Max
Marchand pada tahun 1921. Seperti disebut di atas, juara catur Hindia Belanda
(NISB) tahun 1918, 1919 dan 1920 dipegang oleh D Bleijkmans. Pada tahun 1922
juara adalah JG Baay. Kelak nama Dr Euwe penting dalam hubungan antara catur
Hindia dengan catur Belanda.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Juara-Juara Catur Indonesia Masa ke Masa: Antara Lain Dirk
Belijkmans, Baris Hutagalung, Arovah Bachtiar dan Susanto Megaranto
Sejarah catur di Indonesia terus berkembang sejak
era Hindia Belanda. Para pecatur Indonesia juga terus saling terhubung dengan
pecatur Belanda.
Politik adalah satu hal. Permainan catur adalah hal lain lagi. Motto para
pemain catur: gens una sumus’ yang artinya kita semua bersaudara. Antara juara
Belanda dan juara Indonesia juga tetap terhubung.
Setelah pengakuaan kedaulatan Indonesia oleh Belanda (1949) perserikatan catur Indonesia (Pertjasi) memulaian
kejuaraan pada
tahun 1953. Dalam kejuaraan Pertjasi yang pertama tahun 1953 juara adalah Arovah Bachtiar. Lalu kemudian tahun 1954 Baris Hutagalung menjadi
juara di Tegal; Baris Hutagalung tidak tergantikan hingga tahun 1956 yang menjadi
juara adalah pecatur dari Soerbaja Abubakar Baswedan. Pada tahun 1958 kejuaraam yang direncanakan di
Malang dibatalkan. Dalam kejuaraan tahun 1960 di Medan, Baris
Hutagalung tetap dapat mempertahankan
gelarnya. Setelah sepuluh tahun Arovah Bachtiar baru menjadi juara tahun 1962 di Djakarta. Namun
dalam kejuaraan tahun 1964/1965 juara diraih oleh Ong Yok Hwa dari Bandoeng. Lalu pada
tahun 1967 juara adalah Arovah Bachtiar.
Nama-nama pecatur Indonesia sudah tercatat harum
manis di Eropa. Hal ini karena sukses tim Indonesia di Olimpiade Catur di Leipzig
(Jerman) tahun 1960 yang terdiri dari Han Liong Tan, Arovah Bachtiar. Max Arie
Watoelo dan D Panggabean. Pada tahun 1963 Han Liong Tan mendapat gelar master
FIDE dalam, turnamen yang diadakan di Belanda. Dalam hal ini Gan Liong Tan
adalah pecatur Indonesia pertama bergelar master. Lalu pada tahun 1964 Arovah Bachtiar hampir berhasil
mencapai juara kompetisi Interzone FIDE zona 10 Amsterdam. Atas dasar itulah catur
Indonesia dan pecatur Indonesia di Belanda sangat diapresiasi. Kini pada tahun
1965 Hutagalung yang telah beralih ke bridge dengan sendirinya pecatur pertama
Indonesia jatuh ke tangan Arovah Bachtiar.
Het
Parool, 13-03-1965: ‘Dalam pertandingan
penyisihan kejuaraan 1965; yang pertama dimenangkan oleh Bonar Sitompoel. Dalam
daftar nama pecatur Indonesia ada juga Oey Béng Liang, MHS Nainggolan dan Ong
Yok Hwa’. Yang menjadi juara tahun 1965 ini diraih oleh Ong Yok Hwa dari Bandoeng. Salah satu
game menarik adalah pertandingan antara Ong Yok Hwa dan MHS Nainggolan.
Pertjasi tampaknya berencana mengirimkan tim catur
Indonesia untuk tur ke luar negeri di bawah naungan Menteri Maladl (Olahraga), Sudah
barang tentu negara yang dipilih di Eropa adalah Belanda karena banyak faktot.
Selain kedekatan hubungan psokologis, juga karena pecatur-pecatur Belanda di
Eropa dapat bersaing dengan negara lain.
Algemeen Handelsblad, 05-01-1966: ‘Jan Hein Donner, Lodewijk
Prins, Hans Bouwmeester dan Coen Zuidema atau Kick Langeweg membentuk tim catur
nasional yang akan bertanding melawan tim perwakilan Indonesia pada hari Sabtu
dan Minggu. Ini adalah pertama kalinya kedua negara bertemu. Kuartet Indonesia
terdiri dari: Arovah Bachtiar, Lim Hong Gie,
Nainggolan dan Ong Yok Hwa atau Max Wotulo.
Pertandingan akan dimainkan pada hari Minggu di hotel Slotania di Amsterdam dan
pada hari Senin di kafe-restoran Brinkmann di Haarlem’.
Nama Ong Yok Hwa tentulah menjadi perhatian di Belanda karena belum
lama telah menjadi juara Indonesia. Nama Ong Yok Hwa paling tidak telah terinformasikan tahun 1957 di Bandoeng. Nama Baris
Hutagalung tentu saja tidak ada lagi karena telah beralih ke permainan bridge
setelah belasan tahun menjadi menghiasi kancah catur Indonesia. Arovah Bachtiar
mantang juara, tetapi belum lama ini sempat di Belanda. Max Watulo dan Arovah
Bactiat adalah dua anggota tim dalam Olimpiade 1960 di Leipzig. Lantas bagaimana
dengan Lim
Hong Gie, Nainggolan. Keduanya
adalah pesaing kuat Ong Yok Hwa dalam kejuaraan 1965.
Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode, 24-04-1957: ‘Tjan Giang Tjan kampioen Bandung. Woensdag 18 April werden de
schaakwedstrijden om het kampioenschap van Bandung voortgezet. Hoewel de
wedstrijden nog niet beëindigd zijn is reeds nu vastgesteld, dat de heer Tjan
Giang Tjan als schaakkampioen 1957 van Bandung. De stand tot op heden is als volgt : Tjan Giang
Tjan 6 gewonnen partijen uit 8 wedstrijden; Kusno Kromodihardjo 5 (8); Loa Kioen
Ho 5 (8); ir. The Gak Soen 5 (8); Ong Yok Hwa 4 (8); Loa Giok Béng 3 1/2 (7); Chan Keng An 3 (6); Pedi
Natasoewarma 2 (8) en Sandia 1/2 (7).
Namun sebelum tim Indonesia bertemu tim Belanda, tim
Indonesia bermain di turnamen tradisional Zwolsch Scaak (lihat De Volkskrant, 05-01-1966). Untuk kesembilan kalinya
berturut-turut, pecatur dari tujuh negara akan bertanding dalam dua grup pada
31 Januari hingga 5 Februari. Baik kelompok A maupun B berjumlah sepuluh
peserta.
Grup A terdiri dari Bobotsov dari
Bulgaria, Szabo dari Hongaria, Rellstab dari Jerman Barat, Arovah Bachtiar dari Indonesia, dan Ir Ong Yok Hwa (juara
Indonesia). Turut berpartisipasi dalam grup A adalah juara pelajar nasional Groningen Van der Weide dan Dr J. Visser,
anggota ZwolschSchaak
Gemppyschap. Pihak
penyelenggara saat ini masih mengupayakan juara dunia Rusia Nona Grapindavili
yang akan melengkapi grup sepuluh. Di grup
B akan hadir pemain-pemain berikut: Nyonya Iwanowa, Nyonya Karakas dari
Hongaria, Pavlovic dari Slavia Selatan, De Bruycker dari Belgia, Parr dari
Inggris dan Jacq. Renckens dari Persatuan Catur Zwolsch. Empat lagi pecatur
muda rating tinggi akan ditambahkan ke grup
ini.
Tingkat pemahaman pecatur Belanda terhadap catur
danpecatur Indonesia sudah lama terbentuk. Tiga grandsmaster Belanda ini Jan Hein Donner, Lodewijk
Prins, Hans Bouwmeester tentu saja memiliki pengalaman-pengalaman sendiri dengan pecatur
Indonesia. JH Donner dalam kejuaraan catur di Bevewijk tahun 1960 ditahan remis
oleh Han Liong Tan. Masih dalam kejuaraan ini Han Liong Tan bahkan mampung
mengalahkan Hans
Bouwmeester yang waktu itu masih
bergelar master (Han Liong Tan baru meraih gelar master pada tahun 1963 di
Belanda). Lodewijk
Prins pada tahun 1956 pernah ke
Indonesia dimana dia kalah dengan Baris Hutagalung dan pecatur dari Soerabaja,
sementara dia mengalahkan Arovah Bachtiar di Semarang.
Het Parool, 12-01-1966: ‘”Turnamen ke dua puluh delapan di Beverwijk.
Viktor Korchnoi, pecatur hebat Rusia akan hadir untuk di Beverwijk. Dalam
kelompok 16 (kelas utama) terdapat jago-jago Eropa. Ir Ong Yok Hwa, juara
Indonesia, diundang di grup kedua (master).
Dalam turnamen Zwolsch di ronder pertama Ong Yok Hwa
mampu mengalahkan Ostojic dari Yugoslavia, sementara pada ronde kedua melawan
van der Weide ditunda (lihat Het Parool, 02-02-1966). Dalam ronde kelima Ong
Yok Hwa mengumpulkan poin 4 dengan satu partai tunda (lihat Algemeen
Handelsblad, 04-02-1966). Ini mengindikasikasikan Ong Yok Hwa belum pernah
kalah dan berada di peringkat pertama. Partai tunda diselesaikan dimana Ong Yok
Hwa dengan poin lima hingga ronder kelima ini (lihat Algemeen Handelsblad, 05-02-1966).
Surat kabar Twentsch dagblad Tubantia, 05-02-1966 memberi judul: Ong Yok Hwa Bleef
Eerste. Ong Yok Hwa menjadi juara dengan poin 5 ½ (Algemeen Dagblad, 07-02-1966).
Ong Yok Hwa pantas menjadi juara catur Indonesia yang baru dalam
kejuaraan tahun 1965. Pada tahun 1966 ini Ong Yok Hwa membuktikannya di Belanda
menjuarai turnamen di Zwolch (lihat Algemeen Dagblad, 07-02-1966). Ong Yok Hwa juara
bersama dengan juara Burgaria Bobotsov dengan poiin 5 ½. Milko Bobotsov
mendapat gelar grandmaster tahun 1961. Pertandingan antara Ong Yok Hwa dab Bobotsov
seakan pertandingan antara juara Indonesia dan juara Bulgaria. Pengalaman
serupa ini pernah dirasakan oleh Han Liong Tan pada tahun 1960 dalam turnamen
Bewevijk yang menahan resmis juara Belanda grandmaster H Donner. Pertandingan Ong
Yok Hwa dan Bobosov ini dianalisis surat kabar Algemeen Handelsblad, 05-03-1966. Biasanya suatu game dianalisis karena memiliki nilai tinggi yang harus diinformasikan kepada publik catur.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur. Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.