*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Sejumlah
dialek bahasa Melayu di wilayah Dayak (Kalimantan) antara lain dialek Melayu
Melawi, dialek Melayu Iban, dialek Melayu Kendayan, dialek Melayu Sintang, dialek
Melayu Ketapang, dialek Melayu Selako, dialek Melayu Sanggau, dialek Melayu
Sambas dan dialek Melayu Ulu. Bahasa Dayak dialek Melayu Melawi di daerah aliran
sungai Melawi. Link YOUTUBE https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Kabupaten
Melawi adalah sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kotanya adalah
Kecamatan Nanga Pinoh. Kabupaten Melawi memiliki tiga sungai membentang di
wilayah tersebut di antaranya, yaitu Sungai Kayan, Sungai Melawi dan Sungai Pinoh.
Dahulu dikenal sebagai Batang-Melawei (alias Laway, Melahoei, Pinoe). Daerah
aliran sungai Pinoh merupakan termasuk wilayah Kerajaan Kotawaringin. Kontrak
1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Melawai
(alias Melawi) dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin. Tanggal 1 Januari
1817 Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang dan Melawi (disebut dengan
nama Lawai) kepada Hindia Belanda. Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari
Banjarmasin menyerahkan Lawai (alias Melawi) kepada Hindia Belanda. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Melawi, dialek
bahasa Melayu di pedalaman Kalimantan? Seperti disebutkan di atas, bahasa
dialek Melayu Melawi dituturkan di daerah aliran sungai Melawi. Hikayat sungai
Melawi di pantai selatan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melawi, dialek bahasa
Melayu di pedalaman Kalimantan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Bahasa Melawi, Dialek Bahasa Melayu di Pedalaman
Kalimantan; Hikayat Sungai Melawi di Pantai Selatan
Bahasa Melayu termasuk kelompok bahasa Melayik, yang di dalamnya mencakupi bahasa
Minangkabau dan Kerinci di Sumatra (Firman Susio dan Inyo Yos
Fernandez, 2001). Isolek-isolek Melayu di Kalimantan Barat merupakan satu kesatuan isolek
yang dapat dibedakan atas isolek-isolek, seperti isolek Melayu Sintang, isolek
Melayu Pontianak, isolek Melayu Sambas, isolek Melayu Sanggau, isolek Melayu
Ketapang, dan isolek Melayu Kapuas Hulu. Kita sedang membicarakan isolek Melayu
yang terdapat di Kabupaten Sintang. temyata ditemukan suatu isolek Melayu,
yaitu dialek Melayu Melawi.
Dialek Melayu Melawi (selanjutnya disingkat MLW) adalah sebuah dialek
yang hidup dan berkembang di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Dialek mi masih dipakai dan dipelihara secara baik oleh masyarakat pemakainya.
Kabupaten Sintang selain dialiri Sungai Kapuas, juga dialiri Sungai Melawi.
Menurut informasi yang diterima dari pemakai dialek yang berada di daerah aliran
Sungai Melawi dan Sungai Kapuas ada perbedaan di antara kedua wilayah itu,
tetapi masih dapat saling mengerti.
Lantas bagaimana sejarah Melayu Melawi di pedalaman
Kalimantan? Yang jelas pada tahun 1848 dinformasilkan bahwa Dr. C Schwaner yang
sudah beberapa lama berkelana di Kalimantan, temuannya tentang kelompok
populasi sungai Kahijan dan upayanya menelusuri asal muasal sungai Melawi yang terletak
di pesisir selatan Kalimantan, antara Sampit dan pulau Kompaij. Dalam hal ini Melawi
khususnya sangatlah penting, karena terbentang dari pantai barat hingga ke
jantung Kalimantan, dan sampai saat ini masih sedikit yang diketahui bahkan
tidak diketahui secara pasti seberapa jauh letaknya. dapat dinavigasi (lihat Nieuwe
Rotterdamsche courant: staats, handels-, nieuws- en advertentieblad, 15-06-1848).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Hikayat Sungai Melawi di Pantai Selatan: Sungai Kapuas
dan Sungai Kahayan
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.