Sejarah

Sejarah Bahasa (144): Bahasa Cebu di Pulau Cebu, Kepulauan Filipina; Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Orang
Cebu (bahasa Cebu: Mga Sugbuanon) merupakan subkelompok orang-orang Bisaya yang
bahasa utamanya adalah bahasa Cebu. Mereka berasal dari provinsi Cebu di
wilayah Bisaya Tengah, tetapi kemudian menyebar ke tempat-tempat lain di
Filipina, seperti Siquijor, Bohol, Negros Timur, barat daya Leyte, Samar bagian
barat, Masbate, dan sebagian besar Mindanao.


Bahasa
Cebu (Cebuano) adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan sebanyak lebih
dari 27 juta jiwa di Filipina, khususnya di Bisaya Tengah dan sebagian
Mindanao. Bahasa ini dikenal oleh penuturnya sebagai Bisaya dan juga dikenal
sebagai Cebuano dalam bahasa Kastilia atau Sebwano dalam Bahasa Tagalog. Bahasa
Cebú mulai muncul dalam tulisan selama bagian awal abad ke-18 di bawah pengaruh
misionaris Spanyol. Sebagai akibat dari adanya pengaruh bahasa Kastilia, bahasa
Cebú memuat banyak kata dari bahasa Kastilia. Bahasa Cebú ditulis dengan
alfabet Latin. Bahasa Cebu memiliki sistem bilangan asli banyak digunakan dalam
menghitung jumlah benda:
1=usá; 2=duhá; 3=tuló; 4=upát; 5=limá;
6=unóm; 7=pitó; 8=waló; 9=siyám; 10=napulò, pulò; 11=napúlog usá; 12=napúlog
duhá; 13=napúlog tuló
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Cebu di pulau
Cebu, kepulauan Filipina? Seperti disebut di atas bahasa Cebu dituturkan di pulau
Cebu wilayah Bisayak, kepulauan Filipina.
 
Pulau-pulau di wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panay). Lalu bagaimana sejarah
bahasa Cebu di pulau Cebu, kepulauan Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo
doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. 
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Cebu di Pulau Cebu, Kepulauan Filipina;
Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai)

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan
Panai); Fernando de Magelhaens di Cebu, 1521

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top