Sejarah

Sejarah Bahasa (154): Bahasa Kapampangan Bahasa Pampango di Luzon Tengah di Teluk Manila; Nama Papanggo di Tanjung Priok


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku
Kapampangan atau Pampango adalah salah satu suku bangsa di Filipina. Mereka
membentuk populasi lebih dari 2 juta jiwa di Filipina. Kapampangan merupakan
suku bangsa terbesar keenam di negara itu. Wilayah bahasa berada di Luzon Tengah
dekat dengan Teluk Manila. Tokoh dalam sejarah: José Palma, Diosdado Macapagal
dan Corazon Aquino.


Bahasa
Kapampangan (Pampango, Capampañgan, Pampangueño, dan Amanung Sisuan) terutama
dituturkan di Luzon, Filipina oleh sekitar 2,4 juta penuturnya. Kapampangan
merupakan anggota bahasa Austronesia dari cabang Melayu-Polinesia, dan juga
dikenal sebagai Pampango, Capampangan, Pampangueño atau Amanung Sisuan. Dahulu
bahasa Kapampangan ditulis menggunakan aksara Kapampangan penjajahan bangsa
Spanyol di Filipina pada abad ke-16. Sekarang bahasa ini ditulis menggunakan
alfabet Latin. Contoh 
Frasa
umum: Comusta ca? – Apa kabar? Masalese cu pu. – Saya baik-baik saja; Nanung
lagyu mu? – Siapa namamu? Casanting mo! – Kamu begitu tampan! Uwa – Ya, Ali –
Tidak; Bilangan: 1 Metung/Isa 2 Adua 3 Atlu 4 Apat 5 Lima 6 Anam 7 Pitu/pito 8 Walu/walo
9 Siyam 10 Apulu 11 Labing metung 12 Labing adua 13 Labing atlu
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kapampangan
Bahasa Pampango di Luzon Tengah Teluk Manila? Seperti disebut di atas bahasa
Papango dituturkan orang Pampango di Luzon Tengah. Nama Papanggo di Tanjung
Priok. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kapampangan Bahasa Pampango di Luzon
Tengah Teluk Manila? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Kapampangan Bahasa Pampango di Luzon Tengah
Teluk Manila; Nama Papanggo di Tanjung Priok

Nama Pampango sudah dikenal lama. Nama Pampanga
paling tidak sudah disebut dalam perang Manila antara Inggris dan Spanyol pada
pertengahan abad ke-18 (lihat Nouvelles extraordinaires de divers endroits, 10-05-1763).
Disebutkan dalam daftar perwira Spanyol yang menjadi tawanan perang di Manila antara
lain adalah Don Felix de Eguiluz, Letnan Jenderal Artileri. Marquis dari
Villa-Mediana, Brigadir Jenderal, Joshep de Rierte, Letnan Kolonel & Gubernur
de Cavité. satu Kapten, dua Letnan. Satu utusan pasukan tidak tetap Pampanga,


Wikipedia: Pertempuran Manila (Filipino: Labanan sa Maynila, Spanyol:
Batalla de Manila) adalah sebuah pertempuran dalam Perang Tujuh Tahun, dari 24
September 1762 hingga 6 Oktober 1762, antara Kerajaan Britania Raya dan
Kerajaan Spanyol di Manila dan sekitarnya, ibu kota Filipina, koloni Spanyol
pada masa itu. Britania menang, mengawali pendudukan Manila selama dua puluh
bulan.

Pampango dieja dan ditulis Pampanga. Kedua penulisan
itu saling tertukar. Yang jelas antara Manila dan Batavia sudah sejak lama
terjalin hubungan perdagangan. Bahkan secara khusus bagaimana situasi dan
kondisi perdagangan di Pampanga diketahui di Batavia (lihat misalnya Algemeen
Handelsblad, 03-09-1846). Nama Pampango adalah nama besar, karena nama itu
menyandang nama provinsi. Populasi provinsi Pampango sekitar 200.000 jiwa
(lihat Algemeen Handelsblad, 28-03-1899).


Di Batavia nama Pampanga dieja dan ditulis dengan nama Pepango (lihat Java
Bode, 04-11-1882).  Disebutkan ‘Tadi
malam harimau, yang kami sebutkan sebelumnya di surat kabar ini, lagi-lagi
muncul di desa Pepango, dimana harimau ini sekali lagi membuat serangan pada
seekor sapi. Oleh karena sapi terluka parah, pemiliknya lalu menyembelih sapi
tersebut. Beberapa pemburu terlatih dari Kemajoran, antara lain Mr. Simons,
akan memburu hewan yang berbahaya tersebut dalam beberapa hari ini, dan kami
berharap semoga usaha mereka dapat sukses dengan hasil yang memuaskan’. Catatan:
Wilayah Pepango yang dulu di Batavia kini disebut Papanggo, kini sebuah
kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Bagaimana dengan nama Kapampangan? Yang jelas di
Jakarta nama Pepango disebut Papanggo. Sejak kapan muncul nama Kapampangan?
Tidak ditemukan penamaan Kapampangan sebelum tahun 1940 (lihat Bijdragen tot de
taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indie, 1940). Nama Pampanga/o
selama ini merujuk pada nama suatu wilayah (kelompok populasi), tetapi nama
Kapampangan (merujuk pada Pampanga) dihubungkan dengan perihal studi linguistic.
Oleh karena studi-studi belum lama, maka nama Ka-pampanga-n adalah nama yang belum
lama diperkenalkan.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Nama Papanggo di Tanjung Priok: Bahasa Melayu di
Djakarta Bahasa Pampanga di Manila

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top