Sejarah

Sejarah Bahasa (177): Bahasa Adonara di Pulau Adonaro – Dialek Bahasa Lamaholot; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa
Adonara adalah sebuah bahasa Austronesia atau dialek dari bahasa Lamaholot yang
dipertuturkan di Pulau Adonara, Pulau Solor bagian timur, di antara Flores dan
Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun dialek-dialek dari bahasa Adonara
adalah sebagai berikut: Adonara Barat, Adonara Timur dan Solor Timur.


Adonara
sebuah pulau di Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah timur Pulau Flores. Pulau ini
dibatasi oleh Laut Flores di sebelah utara, Selat Solor di selatan (memisahkan
dengan Pulau Solor), serta Selat Lowotobi di barat (memisahkan dengan Pulau
Flores. Adonara dahulu merupakan sebuah kerajaan Adonara yang didirikan pada
tahun 1650. Secara umum, masyarakat di pulau Adonara bertani. Karena kondisi
geografisnya, pertanian di sini adalah pertanian lahan kering. Hasil utama dari
pertanian ini yaitu jagung, ubi atau singkong serta tanaman perkebunan seperti
kelapa, tembakau, vanili, coklat dan cengkih. Nama Adonara merupakan gabungan
dari dua kata bahasa Lamaholot (termasuk bahasa Adonara) yaitu Ado dan nara.
Ado merupakan nama laki-laki pertama yang mendiami pulau adonara yaitu Kelake
Ado Pehan; sedangkan nara artinya kampung, bangsa, kaum kerabat. Secara
harfiah, Adonara artinya kampung dari Ado, suku bangsa dari Ado, keturunan dan
kaum kerabat dari Ado
. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Adonara di pulau
Adonaro dan dialek bahasa Lamaholot? Seperti disebut di atas bahasa Adonara dituturkan
di pulau Adonara; Bahasa Austronesia, bahasa Batak dan bahasa Melayu. Lalu bagaimana
sejarah bahasa Adonara di pulau Adonaro dan dialek bahasa Lamaholot? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Adonara di Pulau Adonaro dan Dialek Bahasa
Lamaholot; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Bahasa Melayu

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Bahasa Melayu:
Terbentuknya Bahasa Adonara

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top