*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Komodo adalah bahasa yang digunakan suku Komodo. Penuturnya terdapat di pulau
Komodo dan Flores bagian barat. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa
Austronesia. Jumlah penutur bahasa Komodo sedikit. Pada tahun 1930-an,
dikatakan jumlah orang Komodo hanya sekitar 143 jiwa.

Suku
Komodo (Ata Modo) adalah suku asli yang mendiami
pulau Komodo. Mereka menamakan dirinya “Ata Modo” yang artinya ‘Orang
Modo’ dan pulau yang mereka diami itu disebut “Tana Modo”. Suku
Komodo, penghuni pertama pulau Rinca. Menurut legenda, komodo sebenarnya
kembaran dari suku Komodo yang dilahirkan oleh seorang wanita bernama Putri
Naga yang kemudian menikah dengan seorang pria setempat. Selain hewan Komodo di
pulau Komodo, masyarakat di Taman Nasional Komodo memiliki budaya unik. Kolo
Kamba adalah tarian simbolik yang menceritakan perjuangan hidup leluhur-leluhur
zaman dulu. Seorang pemimpin (Ompu Dato) akan mendirikan kayu sekitar semeter.
Gendang dipukul, para laki-laki menari, bersilat, Desa Komodo terletak di
Labuan Bajo, Flores. Dihuni oleh suku Komodo, yang dipercaya dapat berbicara
dengan Komodo, karena mitos satu ibu. Mereka adalah kelompok manusia pertama
yang menetap di Pulau Rinca, baru kemudian disusul oleh suku Bajo. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Komodo orang
Komodo di pulau Komodo antara Sumbawa dan Flores? Seperti disebut di atas
bahasa Komodo dituturkan orang Komodo di pulau Komodo. Ata Modo dan Ompu Dato. Lalu
bagaimana sejarah bahasa Komodo orang Komodo di pulau Komodo antara Sumbawa dan
Flores? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Bahasa Komodo Orang Komodo di Pulau Komodo Antara
Sumbawa dan Flores; Ata Modo dan Ompu Dato
Tunggu deskripsi lengkapnya
Ata Modo dan Ompu Dato: Terbentuknya Bahasa Komodo
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.