Sejarah

Sejarah Bahasa (229): Bahasa Saparua di Pulau Saparua Kepulauan Maluku; Kerajaan Aru dan Prasasti Batu Wadu Tunti di Bima


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa
Saparua dituturkan di pulau Saparua. Saparua adalah salah satu pulau yang ada
di Kepulauan Maluku bersama dengan Haruku, Nusalaut dan lainnya, Saparua
merupakan bagian dari pulau-pulau Lease. Saparua awalnya terdiri dari satu
kecamatan saja wilayahnya juga mencakup Nusalaut yang kemudian dimemekarkan 2011
dan pada tahun 2012 dimekarkan lagi membentuk kecamatan Saparua Timur yang
terdiri negeri-negeri Iha, Ihamahu, Itawaka, Mahu, Nolloth, Ouw, Sirisori
Amalatu, Sirisori Islam, Tuhaha dan Ullath.


Distribusi
fonem bahasa di pulau Saparua: data negri Sisisori Islam. Erniati Erniati;
(Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016) Abstrak. Bahasa Sissori Islam bahasa yang
masih digunakan masyarakat. Bahasa ini merupakan bahasa daerah yang terdapat di
pulau Saparua, provinsi maluku, yang memiliki kedudukan dan fungsi yang sama
dengan bahasa daerah lain. Oleh sebab itu, patut mendapatkan prioritas dan
perhatian yang sama dengan bahasa-bahasa daerah lain. Bahasa ini digunakan oleh
kelompok masyarakat yang tinggal di Sisisori Islan dan sekitarnya. Adapun umlah
penuturanya kurang dari 1.600 orang. Untuk melestarikan dan menghindari
kepunahan bahasa sisisori silan diperlukan penelitian tentang fonem bahasanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fonem bahasa Sisisori dan
pendistribusiannya dalam kata. Metode yang digunkan adalah metode kualitataif
deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahaa Sisisori
Islan terdiri atas enam fonem vokal dan tujuh belas fonem konsonan
. (https://lontar.ui.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Saparua di pulau
Saparua kepulauan Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Saparua dituturkan di
pulau Saparua. Kerajaan Aru dan prasasti Batu Wadu Tunti di Bima. Lalu bagaimana
sejarah bahasa Saparua di pulau Saparua kepulauan Maluku? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Saparua di Pulau Saparua Kepulauan Maluku;
Kerajaan Aru dan Prasasti Batu Wadu Tunti di Bima  

Sejarah bahasa di Saparua sudah berlangsung lama. Akan
tetapi sejarah Saparua tidak hanya soal benteng Duurstede di dekat Siri Sori. Benteng
ini dibangun oleh VOC pada tahun 1671 pasca Perang Gowa. Benteng ini menggantikan
benteng Hollandia di Banda. Lalu benteng Duurstede diperbaiki tahun 1690 semasa
gubernur Ambonia, Nicholas Schagen. Pada tahun 1692 secara resmi pertahanan di Fort
Hollandia ke Fort Duurstede.


Nama Saparoea sendiri diduga merujuk nama Sap-aru-a dan nama Siri dan
Sori adalah sama yang diucapkan pada era berbeda. Dalam teks Negarakertgama
(1365) disebut nama Seran dan Muar. Nama Muar saling menggantikan dengan Saparua
untuk nama pulau. Nama Saparua diduga kuat adalah nama Sapalu dalam prasasti
Watu Tunti di Bima. Dalam teks prasasti juga disebut nama Hanipuh (Manipa?) dan
nama Nira (Banda/Neira). Pulau tetangganya disebut pulau Haroekoe (H-aroe-koe).
Di Saparoea terdapat pos perdagangan orang Moor (yang menjadi asal mula nama
Muar (Moor-Moar-Muar). Nama Muara berada di dekat Siri Sori. Di Saparoea dan di
Haroekoe pos pedagangan orang dari Kerajaan Aroe. Di kerajaan Aru juga terdapat
orang Moor (lihat Mendes Pinto, 1537). Wilayah perdagangan orang Aroe diduga
kuat hingga jauh ke pulau (kepulauan) Aroe. Peta 1724

Fort Duurstede menjadi pertahanan terkuat di wilayah
belakang Fort Victoria di Amboina. Oleh karena itu posisi Fort Duurstede menjadi
pertahanan strategis di perairan yang luas di jalur navigasi pelayaran (sejak
zaman kuno) yakni Solor-Kei/Aroe-Bandar/Saparoea-Amboina. Fort Duurstede dan
Fort Victoria adalah dua pos perdagangan utama di Maluku. Fort Duurstede untuk wilayah
selatan dan Fort Victoria untuk wilayah utara. Dua pelabuhan ini selalu menjadi
tujuan kapal-kapal besar VOC. Tanggal 4 November 1760 kapal Kasteel van Tilburg
dari Amboina ke Saparoea (lihat Leydse courant, 14-08-1761).


Fort Duurstede di atas tebing di utara Sirisori. Di benteng baru Fort
Duurstede hanya ditempati 10 tentara dan satu kopral. Dalam perkembangannya sejumlah
benteng ditinggalkan seperti di Kajeli (Boeroe) dan Banda, benteng Duurstede meningkat
sebagai pusat pemerintahan VOC akibatnya lebih banyak pasukan ditempatkan di benteng.
Benteng Duurstede dibangun di atas bukit di sepanjang pantai desa Saparoea yang
dapat lihat dari jauh semua sisi teluk. Bentek struktur berbentuk berlian
memanjang sesuai bentuk tebing. Di sudut utara dan selatan dibangun bastion
berbentuk setengah lingkaran. Sketsa benteng Fort Duurstede, Saparoea (1700)

Sebagai pusat pemerintahan VOC di selatan Maluku,
seorang resident ditempatkan di Saparoea. Residen Johan Costanyn Cruipenning
sejak 1775 (lihat Naam-boekje van de wel ed. heeren der hooge Indiasche
regeeringe […] op Batavia […] zoo als dezelve in wezen zyn bevonden ultimo
december 1779, 1781). Blondell ditunjuk pada tahun 1787 (lihat Oprechte
Nederlandsche courant, 16-01-1787). Ini mengindikasikan bahwa Saparoe begitu
penting selama satu abad.


Pada tahun 1795 Jawa diduduki oleh Prancis. Lalu pada tahun 1799 setelah
VOC melemah dibubarkan Pada tahun 1800 dibentuk Pemerintah Hindia Belanda di
bawah Napoleon Prancis. Pada fase ini Inggris yang sudah mulai menguat di
Australia mencoba menguasasi wilayah di luar Jawa termasuk di Maluku. Untuk
memperkuat kekuataan Inggris di Maluku pasukan pribumi direkrut. Akan tetapi kekuatan
VOC di Maluku masih tersisa yang berbasis di Ternate (tidak terkalahkan). Pada
era Guburnur Jenderal Daendels (sejak 1809) tidak lama kemudian Inggris
menduduki Jawa (1811). Pendudukan Inggris tidak lama, pada tahun 1816
Pemerintah Hindia Belanda dipulihkan. Meski demikian, kekuatan Inggris masih
ada di luar Jawa termasuk di Maluku.

Saat Pemerintah Hindia Belanda mulai dipulihkan di
Maluku, terjadi penentangan dari penduduk Saparoea. Pemberontakan tahun 1817 ini
dipimpinn oleh Kapiten Matulesi (lihat ‘s Gravenhaagsche courant, 10-12-1817).
Thomas Matulesi pernah sebagai
anggai infantri Inggris dengan pangkat sersan. Untuk mengatasi Saparoea dan Noesa
Laoet, Gubernur van Middelkoop di Amboina mengirim ekspedisi ke Saparoea yang
dibantu pasukan pribumi dari Ambon dan Tidore (lihat Bataviasche courant, 06-12-1817).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kerajaan Aru dan Prasasti Batu Wadu Tunti di Bima:
Navigasi Pelayaran Perdagangan Zaman Kuno

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top