*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini
Kesultanan
Banten tidak hanya terhubung di timur (kerajaan Jacatra), kesultanan Banten
juga terhubung ke barat (Lampung). Kesultanan Banten juga diketahui terhubung
dengan pantai barat Borneo. Bagaimana bisa sejauh itu? Apakah kesultanan Banten juga pelaut, memiliki
armada maritim? Pada masa lampau yang terbilang pelaut adalah
kerajaan Demak, Pedagang-pedagang Demak beragang hingga mencapai kota
(pelabuhan) Malaka.

terbukti karena kedigdayaannya mampu menjatuhkan kerajaan Pakwan-Padjadjaran di
hulu sungai Tjiliwong. Sebelum itu, jarak yang jauh dengan (kerajaan) Demak,
kerajaan Jacatra (Sunda Kalapa) didelegasikan di bawah kendali (kerajaan)
Banten. Pada awal kehadiran Belanda, kerajaan Banten berperang dengan Portugis
di teluk. Teluk jelas bukan lautan. Ketika Belanda (VOC) membuat koloni di
Jacatra (Batavia), beberapa kali kerajaan (kesultanan) Banten menyerang kepentingan
VOC. Kecuali perang dengan Portugis di teluk, kerajaan Banten melancarkan
perang selalu di darat.
Lantas
bagaimana sejarah relasi (kerajaan) Banten dengan pantai barat Borneo? Yang kerajaan Landak di pantai barat Borneo lambat
laut makin khawatir dengan semakin menguatnya (kesahbandaran) Pontianak dan karena
jarak antara Banten dan Landak begitu jauh, kesultanan Banten menyerahkan
perlindungannya kepada pemerintah VOC. Dalam perkembangannya diketahui bahwa
kerajaan Pontianak membuat kontrak dengan VOC pada tahun 1779 yang dengan
demikian kerajaan Landak terdegradasi dan kerajaan Pontianak mengalami promosi.
Lalu
bagaimana sejarah relasi (kerajaan) Banten dengan kerajaan Landak di pantai
barat Borneo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’
seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.
Banten dan Pantai Barat Borneo:
Kerajaan Landak
Hubungan
Kesultanan Banteng dengan Belanda (VOC) pasang surut. Pelaut-pelaut Belanda
kali pertama tiba di Hindia (1596) berlabuh di kota pelabuhan Banten. Namun
kurang diterima karena Portugis sudah begitu kuat di Banten. Belanda diterima
di Bali. Pada pelayaran kedua yang juga dipimpin oleh Cornelis de Houtman
kurang diterima di Atjeh (Cornelis de Houtman terbunuh 1599 dan saudaranya
Frederik de Houtman ditahan di Atjeh). Lagi-lagi Portugis ada di Atjeh. Pelaut
Belanda berikutnya pada tahun 1601 juga tidak diterima di Borneo (juga karena
adanya kehadiran Portugis). Portugis yang sudah seabad di Hindia selalu menjadi
hambatan bagi Belanda.
Pada tahun 1605 Belanda yang mendapat dukungan
dari Bali menyerang Portugis di Amboina (dan kemudian mendirikan benteng
Victoria). Frederik de Houtman yang telah dibebaskan dari Atjeh tahun 1602
kembali ke Belanda untuk menyusun kamus bahasa Melayu (terbit di Amsterdam
1603). Dalam pelayaran Belanda yang dipimpin oleh Streven van der Hagen
(1603-1605), Frederik de Houtman ikut serta yang mana van der Hagen berhasil
menaklukkan Portugis di Amboina. Untuk menjadi Gubernur di Amboina diangkat
Frederik de Houtman. Sejak inilah Belanda mulai memiliki kekuatan di Hindia.
Dalam perkembangannya Belanda mengusir Portugis di Banda. Jalur navigasi pelayaran
Belanda Bali, Banda dan Amboina masih ada satu kerikil di Timor dimana Portugis
masih bercokol. Pada tahun 1612 Belanda bertempur dengan Portugis di Coupang,
Balanda berhasil merebutnya dan Portugis menyingkir ke bagian timur pulau
(terbentuknya komunitas Portugis di tempat yang kemudian disebut Dilly (diduga
nama yang merujuk pada nama Delly di pantai timur Sumatra dan Delhi di India)..
Tampaknya
Belanda tidak puas hanya di Hindia bagian timur yang berpusat di Amboina. Pada
tahun 1614 saat terjadi perang di teluk Banten antara Portugis dan Kesultanan
Banten, Belanda mendekat (wait en see). Tidak diketahui bagaimana situasi
hubungan Banten, Portugis dan Belanda di teluk Banten. Yang jelas pada awal
tahun 1619 empat pelaut Belan terbunuh di Borneo. Saat ini Belanda sudah membangun
benteng Belanda di lepas pantai di teluk Jacarta (tidak jauh dari muara sungai
Tjisadane-Tangerang) di suatu pulau yang kemudian disebut pulau Amsterdam dan
pulau Middelburg (kini pulau Rambut dan pulau Bokor). Dari benteng inilah Jan
Pieterszoon Coen menyerang dan mengakuisisi Kerajaan Jacatra. Kesultanan Banten
sudah barang tentu geram tindakan sepihak ini.
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Banten dan Pontianak Era
Pemerintah Hindia Belanda
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.