Sejarah

Sejarah Banten (20): Sejarah Kota Tanara di Banten; Kota Tua Bernama Tanhara, Tempat Kelahiran Ulama Syaikh Nawawi al-Bantani




false
IN


























































































































































 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Tanara,
bukanlah nama baru, Tanara dengan nama awal Tanhara (Peta Portugis) adalah kota
kuno yang sudah eksis sejak era Hindoe. Kota Tanara berada di pantai utara
(pulau) Jawa di muara sungai Tanara. Tetangga kota Tanara di sebelah barat adalah
kota Pontang dan di sebelah timur adalah kota Tangerang. Tiga nama Tanara,
Pontang dan Tangerang merujuk pada nama-nama yang merujuk pada nama India.

Pada masa ini nama Tanara adalah nama kecamatan
di kabupaten Serang. Nama Tanara dikaitkan dengan nama ulama besar Syaikh
Nawawi al-Bantani yang disebut lahir di Tanara. Pada saat terjadi perang
saudara di kesultanan Banten (1681-1684) antara sungai Pontang dan sungai
Tangerang dijadikan oleh sultan lama (sultan tua, sang ayah yang terusir dari
kraton Banten) sebagai wilayahnya. Wilayah ini berada diantara wilayah sultan
muda (sang anak) di sisi barat sungai Pontang dan wilayah VOC (Belanda) di sisi
timur sungai Tangerang.

Apakah
sudah ada yang menulis Sejarah Tanara
? Sejarah Tanara tidak hanya setelah munculnya namma Syaikh
Nawawi al-Bantani, sejarah Tanara sudah eksis jauh sebelumnya di zamman kuno
(era Hindoe).
Seperti
kata ahli
sejarah
tempo doeloe,
semuanya
ada permulaan.
Sejarah
Tanara kita mulai dari permulaan. U
ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah
nasional,
mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’
seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.

Nama Tanara: Era Portugis dan
Belada (VOC)

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Tanara: Syaikh Nawawi
al-Bantani

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir
Matua Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com

 


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top