*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini
Sejarah
Pandeglang, di satu sisi relatif bersamaan dengan sejarah Rangkasbitung
(Lebak), di sisi lain kedua kota ini merupakan kota yang dibentuk baru untuk
menggantikan fungsi kota-kota pantai sebagai pusat pembangunan di pedalaman.
Kota Pandeglang tidak hanya terhubung ke kota pantai di utara (Banten dan
Serang), juga terhubung dengan kota pantai di barat (Tjaringin dan Labuhan).
Posisi strategis Pandeglang ini tidak hanya dijadikan pusat pemerintahan tetapi
juga namanya dijadikan sebagai nama wilayah (afdeeeling Pandeglang).

Hanya nama kota-kota di pantai barat Banten yang eksis seperti Tjaringin,
Labuhan dan Panimbang, Hal ini karena wilayah pedalaman adalah wilayah
yurisdiksi (kesultanan) Banten. Pemerintah VOC hanya melakukan kontrak dengan
kesultanan Banten dengan membangun pos perdagangan di Anjer dan Tjaringin. Pada
awal Pemerintah Hindia Belanda (era Gubernur Jenderal Daendels) wilayah Residentie
Batavia diperluas hingga ke batas sungai Tjikande. Selanjutnya sehubungan
dengan relokasi ibu kota Residentie Banten dari (kota pelabuhan) Banten ke Serang,
nama Pandeglang mulai dipromosikan sebagai salah satu ibu kota wilayah di
pedalaman.
Bagaimana
sejarah Pandeglang? Pandeglang tumbuh dan
berkembang setelah dijadikan sebagai pusat peerintahan di era Pemerintah Hindia
Belanda. Seperti disebut di atas Pandeglang terhubung dengan kota Serang (ibu
kota) dan terhubung dengan Tjaringin di pantai barat Banten. Bagaimana sejarah
Pandeglang berlangsung? Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’
seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.
Nama Pandeglang: Serang dan
Tjaringin
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kota Pandeglang
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.