Sejarah

Sejarah Banten (41): Benteng Teluk Banten, Portugis vs Belanda; Benteng VOC Relokasi Pelabuhan Sunda Kalapa (Kasteel Batavia)




false
IN


























































































































































 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Pada
awal kehadiran pelaut-pelaut Belanda di Hindia Timur (nusantara), teluk Banteng
terbilang sangat ramai. Aktivitas perdagangan Eropa di teluk dikuasai oleh
pedagang-pedagang Portugis. Kehadiran pelaut-pelaut Belanda sejak navigasi
pelayaran Belanda pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman menjadi muncul
ketegagnan antara Portugis dan Belanda. Inilah awal perkara pedagang-pedagang
Belanda membangun benteng di teluk Banten. Dari benteng inilah
pedagang-pedagang Belanda mengincar pelabuhan Sunda Kalapa dan kemudian
membangun Kasteel Batavia pada tahun 1619.

Navigasi pelayaran Belanda pertama di Hindia
Timur pelabuhan pertama yang dikunjungi adalah pelabuhan Banten bulan Juni
1596. Pada tahun 1605 pelaut-pelaut Belanda menyerang dan mengambilalih benteng
Portugis di Amboina. Dengan modal ini pedagang-pedagang Belanda diberi izin
Kesultanan Banten untuk membangun pada tahun 1610. Ketegangan antara
pedagang-pedagang Portugis dan Belanda di teluk Banten semakin genting yang
akhirnya terjadi perang (seperti halnya Portugis terusir dari teluk Amboina,
juga terjadi di teluk Banten). Tidak cukup disitu, pada tahun 1613
pelaut-pelaut Belanda menyerang benteng Portugis di Solor dan Coepang. Rata
sudah jalan navigasi pelayaran Belanda dari ujung barat (pulau) Jawa hingga
Amboina (yang pada saat ini pedagang-pedagang Belanda sudah membangun benteng
di pulau Onrust). Seperti kita lihat pada artikel berikut, prakondisi inilah
yang menyebabkan pedagang-pedagang Belanda ingin merebut pelabuhan Soenda
Kalapa (untuk mendirikan benteng besar, Kasteel Batavia).

Lantas
bagaimana sejarah benteng-benteng di teluk Banten
? Seperti disebut di atas benteng Belanda di teluk
Banten dibangun karena situasi dan kondisi yang terkait dengan perseteruan dengan
pedagang-pedagang Portugis, Lalu mengapa kemudian pedagang-pedagang Belanda
(VOC) meninggalkannya dan lebih memilih membangun baru benteng di pelabuhan
Sunda Kalapa
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Benteng-Benteng di Teluk
Banten: Portugis vs Belanda di Pelabuhan Banten

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Pelabuhan Banten Memudar:
Munculnya Benteng Batavia

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top