Sejarah

Sejarah Banyuwangi (8): Pulau di Wilayah Banyuwangi; Boom, Santen, Watulayar dan Tabuhan Serta Pulau di Pantai Selatan Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Adakah pulau di wilayah Banyuwangi? Tentu saja
ada. Apa menariknya dalam sejarah Banyuwangi? Okelah satu hal. Di masa lampau
ada pulau besar di Banyuwangi, namun kemudian menghilang. Mengapa? Apakah ada
pulau baru yang terbentuk? Pulau Boom dan pulau Santen dekat kota Banyuwangi
adalah peulau-pulau yang terbentuk baru. Disebut pada masa ini ada pulau-pulau
di tengah laut antara lain pulau Tabuhan di utara dan pulau Watulayar di
selatan. Tentu saja banyak pulau di kecamatan Pesanggrahan.


Pulau
Tabuhan Banyuwangi: Pulau Kecil Tak Berpenghuni di Tengah Selat Bali. Wisata
Pulau Tabuhan Banyuwangi, pulau Tabuhan merupakan pulau kecil yang kosong atau
tidak berpenduduk dengan luas sekitar 5 hektar, lokasi pulau berada diantara
Pulau Jawa dan Bali, ditengah selat Bali. Pulau Tabuhan meski kecil tapi
memiliki pantai berpasir putih yang luas, kehidupan bawah lautnya yang
menakjubkan, serta flora dan fauna yang cantik dan satu-satunya lokasi di
Banyuwangi yang ideal untuk aktivitas Kiteboarding. Di tengah-tengah pulau
terdapat pohon-pohon hijau yang subur dan dikelilingi dengan pasir berwarna
putih. Selain itu, kejernihan air laut yang unik ini bergradasi seperti biru
mudah dan hijau muda jika di lihat dari kejauhan. Berlokasi di kecamatan
Wongsorejo Banyuwangi. Akses menuju wisata Pulau Tabuhan ini bisa ditempuh
dengan menggunakan perahu. Dari arah pantai kampe di Wongsorejo maupun dari
arah Watudodol di kecamatan Kalipuro. Untuk bisa menyeberangi pulau tabuhan
dari arah Banyuwangi hanya butuh waktu hingga 45 menit dengan menggunakan
perahu. Kedalaman laut mulai dari tiga meter sudah dapat melihat banyak biota
laut yang cantik-cantik. Misalnya saja seperti ikan yang berwarna warni dan
terumbu karang
. (https://www.exploreijen.com/2021/)

Lantas bagaimana sejarah pulau-pulau di wilayah
Banyuwangi? Seperti disebut di atas, di wilayah Banyuwangi ada pulau yang
hilang dan ada pulau yang terbentuk baru. Pulau-pulau yang masih eksis di
wilayah Banyuwangi antara lain Boom, Santen, Watulayar, Tabuhan dan pulau pulau
di kecamatan Pesanggrahan. Lalu bagaimana sejarah pulau-pulau di wilayah
Banyuwangi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.
Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Pulau-Pulau di Wilayah Banyuwangi; Boom, Santen,
Watulayar, Tabuhan dan Pulau Pulau di Pesanggrahan

Sebelum mendeskripsikan pulau Boom dan pulau Santen di (kota) Banyuwangi, ada baiknya membicarakan pulau-pulau terjauh di
wilayah Banyuwangi, dua diantaranya pulau
Watulayar dan Tabuhan. Nama Tabuhan dan nama Watulayar adalah nama-nama lama yang dikenal
secara luas di berbagai wilayah.


Nama Taboehan adalah salah satu lanskap (district) di kepulauan Sangir
(lihat Javasche courant, 17-05-1856). Nama Taboehan juga ditemukan di (pulau) Soembawa;
Nama Taboehan juga ditemukan di pantai timur Sumatra sebagai teluk Taboehan.
Teluk Taboehan ini di masa lampau disebut teluk Aroe (Arocbaai). Sementara itu
nama Watoe Lajar juga berausal dari masa lampau. Konon, dikisahkan, menurut
legenda, karena murka Soenan Bonang, layar berubah menjadi batu. Watoe lajar
membentuk dinding tegak lurus setinggi 20 metert di tepinya laut. Ada
tanda-tanda bahwa laut mencapai tembok itu.

Pulau Tabuhan masa kini, seperti dikutip di atas
adalah pulau kecil, kosong tidak berpenghuni seluas 5 hektar, yang berada di antara
pulau Jawa dan Bali, ditengah selat Bali. Pulau Tabuhan ini lebih dekat ke daratan
di sebelah barat (pantai timur wilayah Banyuwangi). Sulit memahami mengapa ada
pulau (ber)pasir jauh di tengah laut (pulau soliter).


Berbeda dengan pulau Tabuhan, pulau Watulayar di pantai selatan Jawa
cukup dekat ke pantai. Pulau Watulayar memiliki karakteristik tanah bebatuan di
daratan (pantai pesisir selatan Banyuwangi). Pulau Watulayar sudah
terindentifikasi pada peta-peta lama era Hindia Belanda. Yang jelas dua pulau
ini menjadi penting dalam navigasi pelayaran, suatu daratan kecil di tengah
laut yang dapat dijadikan tempat bermalam bagi pelaut/nelayan. Nama Watulayar
sendiri juga ditemukan di wilayah Rembang. Dari namanya (watu=batu) diduga
merujuk nama kuno dimana batu di berbagai tempat disebut watoe.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Boom, Santen, Watulayar, Tabuhan dan Pulau Pulau di
Pesanggrahan: Riwayat Tempo Doeloe, Destinasi Wisata Masa Kini

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top