Kota
Bogor memiliki kedekatan dengan Istana Bogor. Demikian juga pada masa lampau,
Istana Buitenzorg memiliki keterkaitan dengan munculnya Kota Buitenzorg.
![]() |
Fort Padjadjaran Menjadi Istana Bogor (lukisan Jhos Rach, 1772) |
Hari ini mantan Presiden Amerika Serikat, Barack
Obama berkunjung ke Kota Bogor dan diterima Presiden Joko Widodo di Istana
Bogor. Tidak lama memang, tetapi kunjungan ini cukup efektif. Setelah berada
beberapa saat di dalam istana, Joko Widodo membawa tamunya melihat kebun raya
yang diakhiri ‘ngopi’ di cafe yang berada di sisi utara Kebun Raya, Grand
Garden Cafe. Dalam jalan-jalan di seputar kebun raya ini, Joko Widodo dan Obama
satu kendaraan mobil golf. Itulah magnit Istana dan Kebun Raya Bogor yang
menjadi elemen paling penting tentang Kota Bogor.
Bogor sendiri memiliki sejarah yang panjang. Lokasi Istana Bogor ini awalnya
sebuah benteng yang didirikan VOC, suatu benteng yang dibangun setelah tim
ekspedisi yang dipimpin Sersan Scipio tahun 1687 menemukan lokasi yang tepat
berada di titik persinggungan terdekat antara sungai Tjiliwong dan sungai
Tjisadane. Benteng ini disebut Fort Padjadjaran. Di lokasi benteng inilah awalnya
dibangun villa Gubernur Jenderal lalu ditingkatkan menjadi Istana Buitenzorg.
Istana Buitenzorg sudah lama eksis. Kota Buitenzorg muncul dan berawal ketika
Residentie Buitenzorg dibentuk dan berkedudukan di Buitenzorg. Ibukota
(hoofdplaat) Buitenzorg ini dimulai dari Kantor Residen Buitenzorg yang berada
tepat di depan Istana Buitenzorg. Dari sinilah (origin) Kota Buitenzorg
berkembang, baik secara geografis (tata kota) maupun secara administratif (tata
hukum).
kronologis keberadaan Kota Bogor hingga sekarang, yang dimulai sejak kali
pertama orang-orang Eropa (VOC) menemukan lokasi yang menjadi cikal bakal Kota
Bogor yang sekarang.
Tahun |
Keterangan |
Sumber |
1687 |
Ekspedisi pertama VOC ke hulu sungai Tjiliwing yang dipimpin Scipio dan mendirikan benteng Fort Padjadjaran |
Lantkaat van Batavia na de Zuyd, zee door den Sergt Scipio, 1695 |
1701 |
Ekspedisi kedua dipimpin Michiel Ram dan Cornelis Coops | |
1703 |
Ekspedisi ketiga dipimpin oleh Abraham Jan van Riebeeck | |
1705 |
Priangan diserahkan kepada VOC (dilepasakan) oleh Pangeran Aria Tjirebon | |
1710 |
Abraham Jan van Riebeeck memperkenalkan tanaman kopi di Buitenzorg |
Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 1871 |
1721 |
Pengiriman pertama kopi ke Belanda | |
1730 |
Demang pertama di Buitenzorg diangkat pada tahun 1730 yaitu Demang Kampoengbaroe | |
1744 |
Villa Gubernur Jenderal dibangun | |
1745 |
Gubernur General van Imhoff memisihkan sisi luar Buitenzorg sebagai kabupaten (schappen). | |
1752 |
Villa hancur dalam perang melawan raja Banten. | |
1767 |
Nama Buitenzorg sebagai nama suatu tempat dilaporkan: ‘Een plaifante nette en welgeleg«n buiten plaats, genaamd Buitenzorg met deszelfs Heeren-Huizinge’ |
Oprechte Haerlemsche courant, 07-03-1767 |
1769 |
Gambaran tentang Villa dan sekitar. Villa ini dibangun di dua sisi Fort Padjadjaran |
Lukisan Johs Rach |
1770 |
Jembatan bambu yang menjadi cikal bakal Jembatan Otista terdeteksi |
Lukisan Johs Rach |
1800 |
Land Bloebor dibeli oleh pemerintah dimana land tersebut dijadikan pusat pemerintahan di Buitenzorg. Dalam pembelian ini tanah tersebut, Daendles memiliki sepersepuluh secara pribadi dalam 54 persil tanah yang terletak di sejumlah tempat. |
Nederlandsche staatscourant, 02-11-1866 |
1810 |
Buitenzorg menjadi bagian dari rencana jalan pos berdasarkan Aturan Umum tanggal 1 Januari tahun 1810 |
Bataviasche koloniale courant, 05-01-1810 |
Pemerintah Hindia Belanda dibentuk |
Bataviasche koloniale courant, 06-04-1810 | |
1811 |
Pemerintah Hindia Belanda digantikan Inggris (Letnan Gubernur Jenderal Raffles): Jawa dibagi ke dalam 16 Residentie | |
Residen pertama Buitenzorg Th. Mc. Quoid |
Java government gazette, 19-12-1812 | |
1813 |
Ibukota negara pindah dari Batavia ke Buitenzorg |
Java government gazette, 19-12-1812 |
1815 |
Residen M Quoid digantikan oleh F Hardy dan sebagai Asisten residen J van Bokholst |
Java government gazette, 28-10-1815 |
1818 |
F Hardy digantikan oleh CSW van Hagendorp |
Bataviasche courant, 05-09-1818 |
1819 |
Losmen pertama milik M. Franks di Buitenzorg diiklankan |
Bataviasche courant, 10-07-1819 |
1920 |
Losmen kedua milik Cobben di Buitenzorg diiklankan. 1925 Mr. Cobben memasang iklan ingin menjual logementnya berikut perabotannya (Bataviasche courant, 14-12-1825) |
Bataviasche courant, 08-07-1820 |
1923 |
Residenti Buitenzorg statusnya diturunkan menjadi asisten residen dan dimasukkan ke dalam residenti Batavia. Asisten residen yang ditunjuk di Buitenzorg adalah SLG van Schuppen |
Leydse courant, 19-09-1823 |
1829 |
Asisten residen berikutnya adalah R de Fillienttaz Bousquet |
Javasche courant, 18-07-1829 |
1830 |
Kultuurstelsel diperkenalkan |
G. H. VAN SOEST, 1869 |
1834 |
Istana Buitenzorg runtuh akibat gempa besar | |
1835 |
Disebutkan kanal di Kampong Empang telah dibangun. Ini bermula ketika Pemerintah Hindia Belanda (era Daendles) dan pemerintah lokal (Bupati) mulai merencanakan perluasan sawah di Panaragan dan Kedong Badak |
Johannes Olivier dan K. van Hulst, 1835 |
1843 |
Asisten Residen Buitenzorg, DCA van Hogendorp mengumumkan perbaikan jembatan yang berada di dekat rumah Bupati. Jembatan yang dimaksud ini di kampong Empang adalah jembatan di atas sungai Tjisadane. Bupati Bogor diduga telah pindah ke kampong Empang pada tahun sebelum ini (dalam rangka koffistelsel). |
Javasche courant, 18-02-1843 |
1850 |
Istana Buitenzorg dibangun kembali | |
1853 |
Hotel Bellevue diakusisi oleh W. Hamstra. Hotel ini diduga hotel pertama di Buitenzorg. Melihat lokasi tempatnya, Hotel Bellevue merupakan losmen Mr. Cobben yang dijual pada tahun 1925. Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 21-05-1853 melaporkan adanya losmen di Kota Batoe. |
Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 05-01-1853 |
1855 |
Keberadaan Roode Brug (Jembatan Merah) terdeteksi |
Java-bode, 18-07-1855 |
1860 |
T. Kuijt, di dalam iklannya, menyatakan Hotel Buitenzorg akan dibuka tangga 1 Maret. Hotel ini letaknya dua rumah setelah Kantor Residen Buitenzorg. Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 15-08-1860 Hotel ini terintegrasi dengan stasion kereta kuda (paardenposterij) untuk melayani kereta (wagen) dan kuda (paarden). Stasion kereta kuda Buitenzorg ini terhubungan dengan stasion kereta kuda di Batavia yang berada di Hotel Des Indies. Bataviaasch handelsblad, 15-07-1865 memuat iklan bahwa Logement bernama Hotel Buitenzorg, selain stasion kereta kuda juga melayani tempat tinggal (huis), kandang kuda (stal) dan kandang kuda di luar (bijgebouwen). Sejak 1890 keberadaan Hotel Buitenzorg tidak pernah terdengar kabar berita lagi dan menghilang selamanya. Hotel Buitenzorg ini berada persis di lokasi Balai Kota Bogor yang sekarang. |
Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-02-1860 |
1861 |
Regentschappen (Kabupaten) Buitenzorg memiliki lima district (kecamatan), yakni: Buitenzorg, Paroeng, Tjibinong, Jassinga dan Tjibaroessa. Di Regentschappen Buitenzorg terdapat 62 tanah (landerien) dan 1.030 kampong. Jumlah penduduk sebanyak 341.083 jiwa (tidak termasuk orang Eropa/Belanda sebanyak 759 jiwa). District Buitenzorg sendiri terdiri dari 12 landerien dengan jumlah kampong sebanyak 262 buah. Jumlah penduduk sebanyak 78.607 jiwa. Jumlah penduduk yang terbilang banyak (di atas 10.000 jiwa) berada di land Tjiawi, Land Tjidjeroek en Srogol, Land Bloeboer dan Land Tjiomas. |
Statistiek der Assiten Residentie Buitenzorg, 1861 |
1866 |
Tanah-tanah swasta (partikelir) eks tanah Daendels dibebaskan dan dibeli pemerintah. Disebutkan tanah pemerintah di Buitenzorg dengan struktur baru adalah sebagai berikut: Di sisi utara berbatasan dengan Land Kedoeng Badak: mulai dari sungai Tjiliwong, jembatan sepanjang sungai Pekantjilan oleh tujuh tiang, bersama dan melalui desa Paledang, tepi kiri sungai Pekantjilan di kompleks Tjiwaringin; di tepi kanan dari Tjikoman, di Paboearan, kampung Tjilandak, untuk tepi kanan sungai Tjidani yang lima belas tiang semuanya disemen. Di sisi selatan, mulai dari sungai Tjiliwong di mulut sungai Tjiboedik, ke arah barat 42 derajat selatan ke sungai Tjiawi, dan bersama mereka ke utara ke mulut sungai Tollok Pinang; lingkup barat 9 derajat selatan, ke sungai Tjiretek, sampai sungai Tjidani, pemisahan dari Land Tjoetak Tjawi. Di sisi timur dikelilingi oleh jalannya sungai Tjiliwong, membuat pemisahan Land Kampong Baru. Di sisi barat ditentukan sungai Tjidani, membuat pemisahan antara Land Tjoetak, Tjireroek, Tjiomas dan Sendang-Barang serta Dermaga. Dengan demikian ibukota Buitenzorg baru tahun 1866 sepenuhnya dikuasai oleh Negara yang dalam hal ini pemerintah di Buitenzorg (Asisten Residen). |
Nederlandsche staatscourant, 02-11-1866 |
Gubernur Jenderal pada tanggal 27 April memberi izin kepada pengusaha Mr. LJ A. Tollens untuk mendirikan pabrik kopi utama di Soekasari, Buitenzorg |
De locomotief, 26-12-1866 | |
1872 |
Hotel du Chemin de Fer kali pertama dilaporkan (iklan) |
Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 29-07-1872 |
Untuk menambah debut air yang melalui kanal baru di kampong Empang, sungai Tjisadane dibendung. Air yang kini lebih tinggi di empang sungai dialirkan menuju kanal baru melalui muara sungai Tjipakantjilan. Empang dan kanal baru ini selesai pada tahun 1872 |
Berdasarkan perbandingan peta, foto dan sumber lainnya | |
1889 |
Jembatan Panaragan di atas sungai Tjisadane dibangun permanen |
Bataviaasch handelsblad, 20-05-1889 |
1900 |
Ibukota (hoofdplaats) Buitenzorg terdiri dari tiga desa, yaitu: desa Paledang, desa Babakan Pasar dan desa Bondongan. Desa-desa ini terdiri dari subdivisi (nama kampong lama dan nama pemukiman baru). Desa Paledang terdiri dari kampong dan area: Kebon Djahe, Djambatan Merah, Mantarena. Kampong Kramat, Gardoe, Tjiwaringin, Gedong Sawah, Pondok Asem dan Istal Gedong Besar. Desa Babakan Pasar: Tjingtjauw, Tengah, Rawa sedek, Poelau pasar, Jalan Roda dan Bong. Desa Bandongan: Kaoem Hilir, Empang, Kaoem Oedik, Kebon Gede, Sindang Rasmi, Kampung Apoe dan Lajong Sari. |
Peta Buitenzorg, 1900 |
1905 |
Gemeente Buitenzorg dibentuk dan anggota dewan kota (gemeenteraad) diangkat |
Staatsblad Tahun 1905 No. 208; Direvisi berdasarkan Staatsblad Tahun 1926 No. 368 |
1913 |
Pada tahun 1913 di sekitar/depan Istana Buitenzorg muncul hotel baru, namanya Hotel Pension ‘Simon’ Hotel ini dimiliki oleh G. Th. Simon. Alamatnya Djalan Besar (dalam bahasa Melayu) t/o ‘sLandsplantentuin. |
De Preanger-bode, 28-08-1913 |
1918 |
NV American Hotel didirikan dengan kapital f200.000. NV American Hotel ini akan membangun hotel baru di lokasi Hotel Pension Simon milik G. Th. Simon & Co. De Preanger-bode, 25-07-1919 Perusahaan baru ini dengan susunan pengurus: Jhr. EA Dibbets sebagai Director; E, Lankhout dan G. Th. Simon masing-masing sebagai Commisaaris |
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 15-10-1918 |
1920 |
Wali Kota (Burgemeester) Pertama A. Bagchus Diangkat Tahun 1920 |
Bataviaasch nieuwsblad, 31-01-1920 |
Hotel du Chemin de Fer dan Hotel Bellevue telah dibeli di Buitenzorg oleh Perusahaan Kereta Api Negara, Staatsspoorwegen (SS). |
Algemeen Handelsblad, 12-11-1920 | |
1923 |
Hotel ™ Dibbets te Buitenzorg. Pada hari Senin pertama di Buitenzorg Hotel Dibbets Hotel yang baru dan indah dibuka. Tampanya kepemilikan hotel telah beralih sepenuhnya kepada Jhr, EA Dibbets. Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 26-01-1925 melaporkan Jonkheer EA Dibbets telah meninggal dunia. Sejak meninggalnya Dibbets diduga telah beralih kepemilikan kepada yang lain. Hal ini karena namanya menjadi Bellevue-Dibbets. Hotel Bellevue sendiri sudah ditutup sebelumnya. NI Escompto Maatschappij (perusahaan milik negara) yang selama ini berkantor di Bellevue telah pindah ke Dibbets Hotel. |
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 21-05-1923. |
1924 |
Province West Java dibentuk yang juga meliputi Buitenzorg (gewest dan gemeente) |
Staatsblad Tahun 1924 No. 378 |
1925 |
Hotel hotel du Chemin de Fer ditutup. |
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 20-08-1925 |
1930 |
Pembagian administrasi Hindia Belanda berdasarkan Sensus Penduduk 1930 di (pulau) Jawa terdiri dari tiga wilayah (gewest): West, Midden dan Oost. West Java terdiri dari beberapa afdeeling. Sementara Afdeeling terdiri dari beberapa regenschap, lalu regenschap terdiri dari beberapa distrik dan distrik terdiri dari beberapa onderdistrik. Onderdistrik Buitenzorg, Distrik Buitenzorg, Regenschap Buitenzorg. Afdeeling Buitenzorg adalah Kota Buitenzorg. Nama-nama desa di onderdistrik Buitenzorg (Kota Buitenzorg) adalah sebagai berikut: Bantardjati, Batoetoelis. Bandoengan, Goedang, Pabaton, Panaragan. Pledang, Tadjoer. Tegallega dan Tjipakoe. |
Sensus Penduduk 1930 |
1932 |
Hotel Bellevue akan ditutup. Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 28-04-1933 eks Hotel Bellevue ini telah digunakan sebagai Gedung Dewan Afdeeling Buitenzorg (Regentschapsraad). |
Het Vaderland : staat- en letterkundig nieuwsblad, 15-09-1932 |
1945 |
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus | |
1948 |
Hotel yang berada di Grootr weg No. 8 telah berubah nama menjadi Hotel Salak dengan alamat Jalan Raya No.8 |
Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 26-02-1948 |
1950 |
Nama Kota Bogor menggantikan nama Kota Buitenzorg. Pengumuman nama resmi Kota Bogor disampaikan oleh Menteri Pendidikan, A. Mononutu dalam konferensi pers. Nama Buitenzorg secara resmi dimulai tahun 1810 |
De vrije pers: ochtendbulletin, 21-01-1950 |
Kota Besar Bogor |
UU No. 16 Tahun 1950 | |
1957 |
Kota Praja Bogor |
UU No. 1 Tahun 1957 |
1974 |
Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor |
UU No. 5 Tahun 1974 |
1999 |
Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor diubah menjadi Kota Bogor. |
UU No. 22 Tahun 1999 |
Tunggu daftar lengkapnya |
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.