*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini
Organisasi
catur bukanlah organisasi sepak bola. Namun ada kemiripannnya. Seperti halnya
perserikatan sepak bolan, pada era Pemerintah Hindia Belanda juga dikenal
perserikatan catur. Pada masa ini, seperti halnya PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia) induk organisasi olah raga catur adalah Persatuan Catur Seluruh
Indonesia (PERCASI). Dalam hal ini PERCASI didirikan pada tahun 1948. Sementara
perserikatan catur nasional di era Hindia Belanda yakni Nederlandsch Indischen
Schaakbond (NISB) didirikan 1915. NISB dan PERCASI sama-sama anggota FIDE.
Federasi
Catur Internasional atau Federasi Catur Dunia, biasa disebut dengan akronim
Perancis FIDE adalah organisasi internasional yang berbasis di Swiss yang
menghubungkan berbagai federasi catur nasional dan bertindak sebagai badan
penyelenggara kompetisi catur internasional. FIDE didirikan di Paris, Perancis,
pada tanggal 20 Juli 1924. Mottonya adalah Gens una sumus, bahasa Latin untuk
‘Kami adalah satu Keluarga’. Pada tahun 1999, FIDE diakui oleh Komite Olimpiade
Internasional (IOC). Hingga Mei 2022, terdapat 200 anggota federasi FIDE. Aktivitas
FIDE yang paling terlihat adalah menyelenggarakan Kejuaraan Catur Dunia sejak
tahun 1948. Acara andalan lainnya adalah Olimpiade Catur, turnamen catur dua
tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 1924, yang mempertandingkan tim
nasional. Pada tahun-tahun bergantian, FIDE juga menyelenggarakan Kejuaraan
Beregu Dunia, yang mempertandingkan tim-tim terbaik dari Olimpiade sebelumnya. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah perserikatan (bond) catur
di Indonesia sejak Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, perserikatan catur di
Indonesia sudah eksis sejak era Pemerintah Hindia Belanda. Lantas apakah ada
hubungan Nederlandsch Indischen Schaakbond dengan Pertjasi? Keduanya sama-sama
anggota FIDE. Lalu bagaimana sejarah perserikatan (bond) catur di Indonesia sejak
Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.
Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Perserikatan (Bond) Catur di Indonesia Sejak Hindia
Belanda; Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB) dan Pertjasi
Permainan catur sudah meluas di seluruh Hindia
Belanda. Klub-klub catur sudah lama terbentuk di berbagai kota seperti di
Soerabaja, Semarang, Batavia, Medan, Padang, Soerakarta dan Djogjakarta.
Kegiatan klub dan pertandingan catur di berbagai kota berjalan biasa-biasa
saja. Namun seketika klub-klub catur, terutama klub catur di Jawa tersentak
dari pemberitaan catur di Medan. Surat kabar Sumatra Post terbitan 17 dan 18
Juni 1910 memberitakan kedatangan dua anak Batak dari Tanah Karo datang ke
Medan untuk menantang pemain catur terkuat dari orang-orang Eropa yang
tergabung dalam klub catur di Medan Mr. Platte. Juara catur Medan itu dapat
dikalahkan dua anak muda (Bernama Si Narsar dan Si Garang).
Berita dua pemuda pribumi yang mengalahkan juara catur Eropa/Belanda di
Medan itu telah gempar di Jawa. Para pemian catur di berbagai kota di Jawa
sangat terkejut. Bagaimana di Tanah Karo, di pedalaman, yang jauh dari
kehidupan perkotaan muncul keajaiban. Keajaiban yang kedua ini terjadi dalam
percaturan asah otak. Keajaiban pertama dari Tanah Batak terjadi tahun 1865
yang dilaporkan oleh Inspektur Pendididikan Pribumi Mr CA van der Chijs bahwa
sekolah guru (kweekschool) yang didirikan oleh Sati Nasoetion alias Willem Iskander
dinilai sebagai sekolah guru terbaik di Hindia Belanda. Willem Iskander
berangkat studi ke Belanda pada tahun 1857 untuk mendapatkan akta guru. Pada
tahun 1860 Willem Iskander lulus di Haarlem. Pribumi pertama yang studi ke
Belanda ini kemudian pada tahun 1861 kembali ke kampong halamannya dan pada
tahun 1862 mendirikan sekolah guru di Tanobato, afdeeling Angkola Mandailing
(kini Tapanuli bagian selatan). Mr CA van der Chijs menilai sekolah guru yang
didirikan di Fort de Kock tahun 1856 tidak memenuhi standar sekolah guru,
sementara sekolah guru pertama yang didirikan di Soerakarta tahun 1852 masih
harus banyak yang perlu ditingkatkan. Fakta bahwa sekolah guru di Soerakarta
dan di Fort de Kock dipimpin oleh guru Belanda. Penilaian Mr CA van der Chijs
tidak hanya menjadi heboh di Jawa, juga mengguncang dunia Pendidikan (pribumi)
di Jawa.
Pada bulan Desember Si Narsar dan Si Garang diundang
lagi ke Medan untuk bertanding dengan juara Medan. Sebelumnya berita tentang keduanya
sudah viral di Belanda (lihat antara lain Nieuwe Rotterdamsche Courant, 25-09-1910). Di Medan, Mr Schneider ingin menantang kedua pemuda dari Tanah Karo (lihat De Sumatra Post, 14-12-1910). Disebutkan Narsar mengalami kekalahan. Mr Schneider I seorang advokat di Medan.
De Sumatra Post, 10-06-1912: ‘Si Narsar, brilian Batakschaker, masih
belum terkalahkan di Deli. Dia main catur dari hari ke hari, dimana pun ia
menemukan kesempatan, dan bahwa ia juga mendapat teori bukaan untuk mengatasi
dengan pikiran cepat. Besok Si Narsar diundang untuk bermain di klub social De
Witte Societeit di Medan’.
Fenomena Si Narsar masih terus dibicarakan di
Hindia. Surat kabar di Belanda juga melansir pemberitaannya. Nieuwe Rotterdamsche Courant kembali merangkum sepak terjang si Narsar pada edisi 25-02-1914. Disebutkan Si Narsar telah melakukan
pertandingan simultan (permainan dimainkan secara bersamaan) dengan hasil yang
baik, termasuk klub dari komunitas-komunitas catur di Batavia dan Magelang.
Tanggal 7 Januari di Batavia Si Narsar memenangkan
semua pertandingan kecuali
satu
partai remis, Pada tanggal 9 Januari, Si Narsar memenangkan
tujuh file pertandingan dan hanya satu partai yang kehilangan (kalah). Si Narsar juga telah memainkan
pertandingan melawan 28 pecatur dalam 90 partai, semuanya dimenangkan kecuali
satu partai remis. Si Narsar juga melakukan
pertandingan di Magelang dan Semarang yang semuanya dimenangkannya. Dengan melihat
sepak terjang Si Narsar ini, boleh jadi dimungkinkan bahwa pecatur
Eropa/Belanda akan datang kepada dirinya yang rata-rata mereka bergelar master. Anak jenius dari Batak ini sangat luar biasa.
Dalam sejarah, prestasi fantastis ini hanya pernah di dengar sekitar abad
ketujuh masehi dari seorang pecatur Persia. Kami juga pernah mendengar potensi
alam ini dari penduduk pulau Baton (mungkin Buton). Penduduk Baton telah mempelajari catur pada tahun 1660, ketika Sultan
Baton belajar dari seorang Admiral Cornell. Sangat disayangkan bentuk permainan
mereka yang dulu ada telah hilang. Namun Batakscthe kini
telah memahami aturan Nederlandtche juga sepenuhnya. Partai yang dimainkan oleh
Si Narsar pada pertandingan 6 Januari 1914 di Batavia, ia memegang putih dan
lawannya hitam dan Narsar dapat membuktikan jauh lebih berseni. Berikut hasil
analisis permainanya (lihat gambar, file database permainan tidak dicantumkan
semua disini). Yang jelas menurut koran Rotterdam ini ada pengakuan di
sana-sini, di mana Si Narsar tampak jauh jauh lebih kuat, dia melakukan yang
terbaik. Vooalsnog heeit, waspadalah pecatur Batak (mungkin maksudnya jangan
meremehkan pecatur-pecatur dari Batak).
Peringatan dari Belanda agar para pemain catur Belanda
di Hindia agar waspadalah tentang sepak terjang Si Narsar, boleh jadi membuat
para pecatur Belanda di Jogjakarta ingin menyatukan para pecatur Belanda di
berbagai kota untuk bersatu agar dimungkinkan tercapainya peningkatan prestasi.
Prestasi Si Narsar jelas dalam hal ini telah mengguncang pikiran para pemain
catur Belanda di Hindia. Bagaimana jadinya jika Si Narsar jika terealisasi diundang
komunitas catur Eropa untuk bermain di Belanda?
Kehebatan Si Narsar di Medan telah memicu peminat catur di Jawa. Klub
catur di Jawa telah mengundang untuk bermain catur dan juga permainan simultan di
berbagai klub catur di Jawa. Saat inilah diduga muncul gagasan diantara
klub-klub catur yang ada di Jawa untuk melakukan suatu turnamen catur se-Jawa
yang akan didakan pada bulan April 1914. Awalnya kepanitiaan diberikan kepada
klub/vereeniging catur di Bandoeng, namun dengan alasan tertentu meminta kepada
Djocjasche schaakvereeniging (lihat De expres, 10-01-1914). Sementara itu Si
Narsar sudah menyelesaikan turnya ke Bandoeng, Semarang, Magelang dan Djocja,
kini telah di Batavia kembali (lihat Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 07-02-1914). Lalu kemudian Djocjasche schaakvereeniging menyusun
jadwal dan aturan pertandingan dalam mengikuti turnamen (lihat De Preanger-bode,
24-02-1914).
Si Narsar telah menjadi pembicaraan nasional di satu
sisi dan di sisi lain mulai ada keeinginan di Jawa untuk menyelengarakan
turnamen catur se Jawa. Dalam hal penyelenggaraan
turnamen catur se-Jawa yang diadakan tanggal 11 April 1914 sudah barang tentu
karena dipicu oleh kehadiran Si Narsar dalam turnya di Jawa.
Dalam turnamen pertama di Jogja kompetisi dibagi ke dalam dua kelas: kelas
pertama dan kelas kedua. Para peserta datang dari berbagai kota di Jawa, selain
Jogjakarta antara lain adalah Blora, Ngawi, Magelang, Soerabaja dan Ambarawa.
Diantara peserta dari orang pribumi antara lain Mohamad Arsjad daro Soerabaja
dan Raden Soeraja dari Djogjakarta (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 14-04-1914).
Salah satu hal yang
terpenting dari turnamen catur di Jogkarta adalah munculnya gagasan untuk
membentuk federasi catur seluruh Hindia Belanda dimana Djocjasche
schaakvereeniging ditunjuk sebagai komite persiapannya.
Bataviaasch nieuwsblad, 15-12-1914: ‘Federasi Catur. Pekerjaan
sedang dilakukan untuk pembentukan Nederlandsch-Indischen Schaakbond (Federasi
Catur Hindia Belanda). Panitia persiapan yang ditunjuk untuk tujuan ini telah
merancang anggaran dasar dan peraturan internal. Mereka telah mengirimkan
seruan untuk berpartisipasi dalam pendirian dan salinan anggaran dasar kepada
semua penggemar catur dan klub catur yang dikenal di Hindia dan sekarang
menunggu bukti persetujuan yang cukup agar peraturan internal juga dicetak dan
didistribusikan. Sangat diharapkan bahwa persatuan itu terwujud. Kebutuhan akan
hal ini telah ditunjukkan dalam beberapa kesempatan. Tidak diragukan lagi, federasi
ini akan mampu berbuat banyak untuk mempromosikan catur; namun untuk dapat
mengambil tindakan tegas, diperlukan sumber daya finansial yang besar: dan
untuk meningkatkannya, diperlukan partisipasi semua pemain catur. Setiap pihak
yang berkepentingan yang ingin menerima salinan aturan dan anggaran dasar boleh
melaporkannya kepada anggota panitia persiapan P van ds Steeg di Djokja dan
akan dikirimkan kepadanya secara cuma-cuma’.
Turnamen catur se-Jawa yang pertama yang diadakan di
Jogjakarta April 1914 telah membuka jalan bagi semua klub catur di Jawa untuk
membentuk federasi catur nasional. Sudah barang tentu peran Djocjasche
schaakvereeniging sangat penting dalam hal tersebut.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Nederlandsch Indischen Schaakbond, FIDE dan Pertjasi:
Organisasi Catur Masa ke Masa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.