Sejarah

Sejarah Cirebon (11): Populasi di Wilayah Cirebon dan Etnik Cirebon; Betawi dan Banten Diantara Populasi Jawa dan Sunda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini

Populasi
adalah penduduk, penduduk di suatu wilayah tertentu yang dihitung dengan satuan
jiwa. Secara kejiawan, jumlah penduduk mengindikasi karakteristiknya.
Karakteristik suatu populasi, dibedakan dari populasi lain, dapat diperhatikan
dari awal usul, bahasa, adat istiadat dan berbagai aspek budaya yang lainnnya
seperti seni (sastra, music, tari), arsitektur dan bangunan.  Sebaran populasi cenderung melampaui
batas-batas georafis dan wilayah administrasi. Dalam hal ini suatu populasi memiliki
karakteristik tersediri (tidak karena perbedaan wilayah geografis).


Suku Cirebon adalah kelompok etnis yang
tersebar di sekitar wilayah Cirebon (kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon).
Selain itu, suku Cirebon juga dapat ditemui di sebagian kabupaten Majalengka
(sebelah utara atau biasa disebut sebagai Wilayah “Pakaleran”),
sebagian kabupaten Subang sebelah utara mulai dari Blanakan, Pamanukan, hingga
Pusakanagara dan sebagian pesisir utara kabupaten Karawang mulai dari pesisir
Pedes hingga pesisir Cilamaya (Jawa bagian barat) dan di kecamatan Losari kabupaten
Brebes (Jawa bagian tengah). Selain itu, Suku Cirebon tersebar di banyak
provinsi-provinsi di Indonesia. Hasil sensus penduduk 2010 suku Cirebon
berjumlah 1.877.514 jiwa (0,79% dari jumlah penduduk Indonesia). Provinsi
terbanyak suku Cirebon adalah Jawa Barat (1.812.842 jiwa), Banten (41.645), dan
Lampung (8.406). Sebanyak 75,91% bermukim di perkotaan. Masyarakat suku Cirebon
agama Islam. Bahasa dituturkan oleh orang Cirebon
adalah Bahasa Jawa yang juga ada gabungan beberapa bahasa yakni Sunda, Arab dan
China (bahasa Cirebonan atau Jawa dialek Cirebon). Juga memiliki dialek bahasa
Sunda tersendiri (bahasa Sunda Cirebon). Sempat ada pengakuan sebagai suku
bangsa/etnis tersendiri. Pada mulanya keberadaan etnis atau orang Cirebon
selalu dikaitkan dengan keberadaan suku Sunda dan suku Jawa.
(Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah populasi di wilayah
Cirebon dan etnik Cirebon? Seperti disebut di atas, populasi memiliki
karakteristik sendiri yang dapat dibedakan dengan populasi lainnya. Populasi
yang dimaksud dalam hal ini adalah populasi etinik/orang Cirebon. Di wilayah
pantai utara Jawa juga ada populasi Betawi dan populasi Banten yang secara
historis berada diantara populasi Jawa dan populasi Sunda. Lalu bagaimana sejarah
populasi di wilayah Cirebon dan etnik Cirebon?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Populasi di Wilayah Cirebon dan Etnik Cirebon; Betawi
dan Banten Diantara Populasi Jawa dan Populasi Sunda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Betawi dan Banten Diantara Populasi Jawa dan Populasi
Sunda: Mengenal Lebih Tepat Orang Cirebon

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 



















*Akhir Matua
Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak
1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta
Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun
di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis
artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang,
utamanya jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top