Sejarah

Sejarah Cirebon (12): Bahasa di Wilayah Cirebon; Bahasa Dialek Cirebon Diantara Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini

Bahasa
menunjukkan bangsa, di nusantara bahasa menunjukkan suku/bangsa. Bahasa dalam
hal ini adalah bahasa yang terbentuk pada suatu populasi tertentu, dimana
bahasa itu diwariskan (dari masa ke masa). Bahasa tentu saja terus tumbuh dan
berkembang, tetapi suatu bahasa bermula dari awal. Bahasa asal (bahasa asli)
dapat bertransformasi membentuk bahasa baru (dipengaruhi berbagai bahasa),
sebaliknya bahasa yang beragam di suatu wilayah tertentu dapat membentuk
populasi sendiri yang memiliki bentuk bahasa sendiri.


Bahasa dituturkan oleh orang Cirebon adalah
Bahasa Jawa yang juga ada gabungan beberapa bahasa yakni Sunda, Arab dan China
(bahasa Cirebonan atau Jawa dialek Cirebon). Juga memiliki dialek bahasa Sunda
tersendiri (bahasa Sunda Cirebon). Dahulu Bahasa Cirebon ini digunakan dalam
perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu
pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon
dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan
langsung dengan wilayah kultural Sunda, khususnya Kuningan dan Majalengka dan
juga China, Arab dan Eropa. Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno
bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan
sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa baku. Perdebatan
tentang bahasa Cirebon sebagai sebuah bahasa yang mandiri telah menjadi
perdebatan yang cukup panjang. Meski kajian linguistik sampai saat ini
menyatakan bahasa Cirebon hanyalah dialek (Guiter mengatakan harus berbeda
sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya). Pada masa ini dalam pengajaran di
wilayah Cirebon, sulit mengacu kepada bahasa Jawa baku, dan juga sulit kepada
bahasa Sunda baku, dan sedikit lebih mudah dengan menggunakan bahasa Bahasa
Cirebon (juga mencerminkan nama yang lebih netral).
(Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa di wilayah
Cirebon? Seperti disebut di atas, bahasa pada populasi penduduk di suatu
wilayah tertentu dapat terbentuk dari dua arah yang berbeda; bahasa asli
(tunggal) atau bahasa ragam bahasa (melting pot/creol). suatu Dalam hal inilah
menarik bahasa Cirebon di perhatikan. Di pantai utara Jawa bahasa dialek
Cirebon berada diantara bahasa Jawa, bahasa Sunda dan bahasa Melayu
(Indonesia). Lalu bagaimana sejarah bahasa di wilayah Cirebon? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Bahasa di Wilayah Cirebon; Bahasa Dialek Cirebon
Diantara Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu

Hingga tahun 1862 tidak ada orang asing (Eropa.Belanda)
yang membedakan bahasa di Cirebon, kecuali bahasa yang digunakan di Cirebon
adalah bahasa Jawa (artinya bahasa di Cirebon adalah bahasa yang digunakan
adalah bahasa berasal dari Jawa). Orang asing Eropa/Belanda mengasumsikan
bahasa Sunda adalah bahasa yang berbeda dengan bahasa Jawa. Pada masa ini
wilayah Jawa bagian barat tertediri dari empat residentie, dua diantaranya
residentie Cheribon dan residentie Preanger Regentschappen.


Pada tahun 1862 terbit kamus bahasa Sunda dengan judul A dictionary of
the Sunda language of Java yang disusun oleh Jonathan Rigg. Kamus ini diterbitkan
penerbit Lange en Co di Batavia. Kamus ini adalah kamus pertama bahasa Sunda
yang pernah ada. Jonathan Rigg. Adalah seorang Inggris yang dipekerjakan oleh
Pemerintah Hindia Belanda untuk Menyusun kamus tersebut. Jonathan Rigg sendiri
sudah berada di wilayah budaya Sunda di residentie Preanger selama 15 tahun.
Seperti kamus bahasa lainnya, kamus bahasa Sunda juga termasuk deskripsi
bahasanya termasuk penjelasan fonem. Kamus yang pertama di susun di Hindia Belanda
adalah kamus bahasa Batak yang disusun oleh Dr NH van der Tuuk. Lalu kemudian
menyusul kamus bahasa Melayu, kamus bahasa Jawa dan kamus bahasa Lampong hingga
kamus bahasa Sunda.

Dengan terbitnya kamus bahasa Sunda tahun 1862,
orang Eropa/Belanda mulai membedakan bahasa Sunda dan bahasa Jawa, yang dalam hal
ini bahasa di Cirebon tidak sepenuhnya bahasa Jawa, tetapi juga dipengaruhi
oleh bahasa lain terutama bahasa Melayu dan bahasa Sunda. Dengan adanya kamus
bahasa Sunda tersebut, maka bahasa Sunda yang tidak dikenal sebelumnya mulai
mendapat tempat dalam daftar bahasa-bahasa. Lantas bagaimana dengan bahasa yang
digunakan di Cirebon?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bahasa Dialek Cirebon Diantara Bahasa Jawa, Bahasa
Sunda, Bahasa Melayu: Bahasa Betawi dan Bahasa Banten

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 



















*Akhir Matua
Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak
1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta
Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun
di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis
artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang,
utamanya jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel
sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or
perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top