*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Masjid
di kota Cirebon pada masa ini tidak hanya sekadar masjid tua, tetapi penting
artinya dalam terbentuknya kota Cirebon. Jika benteng dikaitkan dengan kehadiran
Belanda (sejak era VOC), keberadaan masjid dihubungkan dengan eksistensi
kerajaan (kesulatanan). Keberadaan awal masjid di Cirebon terkait dengan
sejarah awal Islam dan kehadiran pendatang terutama dari Tiongkok pada era
Hindoe Boedha.

Masjid Agung Cirebon terletak di dalam
kompleks Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon. Lokasi berada di bagian barat dari
Alun-Alun Kota Cirebon. Konon, masjid adalah masjid tertua di Cirebon, dibangun
tahun 1480 semasa Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Nama masjid
dari kata “sang” yang bermakna keagungan, “cipta” yang
berarti dibangun, dan “rasa” yang berarti digunakan. Pembangunan
masjid melibatkan lima ratus orang didatangkan dari Majapahit dan Demak. Dalam
pembangunannya, Sunan Gunung Jati menunjuk Sunan Kalijaga sebagai arsiteknya.
Selain itu, Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek Majapahit
yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu Sunan Kalijaga
merancang bangunan masjid tersebut. Kekhasan masjid atapnya yang tidak memiliki
kemuncakk atap sebagaimana lazim atap masjid-masjid di Jawa. Arsitektur Masjid
Agung Sang Cipta Rasa memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon. Pada bagian
mihrab masjid, terdapat ukiran berbentuk bunga teratai yang dibuat oleh Sunan
Kalijaga. Di beranda samping kanan (utara) masjid, terdapat sumur zam-zam atau
Banyu Cis Sang Cipta Rasa yang ramai dikunjungi orang, terutama pada bulan
Ramadhan. Selain diyakini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sumur
yang terdiri dari dua kolam ini juga dapat digunakan untuk menguji kejujuran
seseorang. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah masjid di Kota
Cirebon dan sejarah awal Islam di wilayah Cirebon? Seperti disebut di atas, di
Cirebon terdapat masjid-masjid tua, termasuk yang berasal dari era Hindoe Boedha
(awal masuknya siar Islam). Dalam konteks arsitektur bagaimana kehadiran orang
Tiongkok era Hindoe Boedha. Lalu bagaimana sejarah masjid di Kota Cirebon dan sejarah
awal Islam di wilayah Cirebon? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Masjid di Kota Cirebon dan Sejarah Awal Islam di
Wilayah Cirebon; Kehadiran Orang Tiongkok Era Hindoe Boedha
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kehadiran Orang Tiongkok Era Hindoe Boedha: Awal Perkembangan
Islam di Cirebon
Tunggu deskripsi lengkapnya
Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak
1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta
Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun
di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis
artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang,
utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.