*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Posisi
pelabuhan Cirebon sudah sejak lama dianggap penting dalam navigasi pelayaran
perdagangan. Keutamaan pelabuhan Cirebon ini semakin nyata pada era Portugis.
Dalam perkembangannya VOC juga menjadi pelabuhan Cirebon sebagai salah satu pos
perdagangannya di panati utara Jawa. Pada awal Pemerintah Hindia Belanda semasa
GG Daendels dibangun jalan pos trans Java dari Bandoeng ke Cirebon. Volume perdagangan
di pelabuhan Cirebon semakin meninngkat. Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan
penting masa ke masa.

Monopoli
perdagangan VOC di Cirebon. Niza Egal. Pada akhir abad ke 17 VOC melakukan
monopoli perdagangan. Monopoli perdagangan yang pertama di pulau Jawa di Mataram.
Monopoli perdagangan itu mengakibatkan perdagangan di Mataram mengalami kemunduran.
Akan tetapi kemunduran perdagangan di Mataram itu tidaklah menyurut perdagangan
di berbagai wlayah di Nusantara, salahsatunya di Cirebon. Cirebon merupakan
pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar bangsa. Cirebon
juga terletak diantara Jawa bagian tengah dan Jawa bagian barat. Berita tentang
nama Cirebon menurut Tome Pires menyebut Cirebon dengan Chorobon adalah sebuah
pelabuhan yang indah dan selalu ada empat sampai lima kapal yang berlabuh.
Sejak berdirinya, kota pelabuhan Cirebon menduduki posisi yang sentral dibidang
pelayaran dan perdagangan di Jawa bagian barat. Pelayaran Cirebon merupakan
kota pelabuhan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara memiliki
peran sebagai pusat perdagangan. Perdagangan dilakukan tidak hanya dengan
penduduk setempat melainkan ada pula hubungan perdagangan dengan bangsa asing
yang pada wqktu musim-musim tertentu datang dan bahkan banyak pedagang asing
yang menetap di Cirebon. Komoditi yang dihasilkan dari wilayah Cirebon adalah
bahan pangan seperti sayur-sayuran, air tawar, beras dan sebagainya untuk
persediaan para saudagar lokal maupun asing dalam perjalanan. Pada periode
sebelum kedatangan VOC para pedagang Islam menduduki posisi yang sentral baik
dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang politik (https://www.academia.edu/)
Lantas bagaimana sejarah perdagangan antara
Cirebon dan Batavia? Seperti disebut di atas, pelabuhan Cirebon begitu penting
dari masa ke masa. Pelabuhan ini semakin penting dengan pembangunan jalan
Trans-Java dalam moda transportasi perdagangan di pedalaman. Dalam hubungan ini
menarik untuk diperhatikan sejarah perdagangan antara Cirebon dan Batavia. Lalu
bagaimana sejarah perdagangan antara Cirebon dan Batavia? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber
baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain
disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Perdagangan Antara Cirebon dan Batavia; Jalan
Trans-Java dalam Moda Transportasi Perdagangan di Pedalaman
Tunggu deskripsi lengkapnya
Jalan Trans-Java dalam Moda Transportasi Perdagangan
di Pedalaman: Perkembangan Lebih Lanjut di Pelabuhan Cirebon
Tunggu deskripsi lengkapnya
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur. Saya
sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek
sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah
dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or
perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.