Sejarah

Sejarah Diaspora (16):Wow Indonesia dalam Pameran di Berbagai Negara Sejak 1883; Pavilium Indonesia World Expo Osaka 2025


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Pada saat ini Indonesia berpartisipasi dalam World
Expo Osaka 2025, yang sedang berlangsung di Osaka, Jepang dari 13 April hingga
13 Oktober 2025. Pavilium mendapat apresiasi cukup tinggi. Bagaimana dengan di
masa lampau? Kesertaan Indonesia dalam pameran internasional kali pertama tahun
1883 di Amsterdam dan 1893 di Chicago.  


World Expo Osaka 2025, yang juga
dikenal sebagai Osaka–Kansai Banpaku, adalah pameran dunia yang sedang berlangsung
di Osaka, Jepang dari 13 April hingga 13 Oktober 2025. Tema utama pameran ini
adalah “Merancang Masyarakat Masa Depan untuk Kehidupan Kita”. Expo
ini akan menampilkan inovasi dan teknologi dari berbagai negara, serta
menawarkan berbagai pengalaman budaya, seni, dan kuliner. Pameran diselenggarakan
di pulau buatan Yumeshima, sekitar 10 kilometer dari pusat kota Osaka. Lebih
dari 150 negara dan organisasi internasional berpartisipasi dengan menampilkan
paviliun unik mereka. Expo 2025 bertujuan untuk berkontribusi pada pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan visi Masyarakat 5.0 Jepang. Indonesia
berpartisipasi di Expo 2025 dengan paviliun yang menampilkan berbagai aspek
budaya, alam, dan teknologi Indonesia. Selain pameran teknologi, Expo juga
menawarkan berbagai pengalaman budaya, seni, dan kuliner dari seluruh dunia
(Wikipedia). 

Lantas
bagaimana sejarah Indonesia dalam pameran di berbagai negara? Seperti disebut
di atas, yang pertama kesertaan Indonesia pada tahun 1883 di Amsterdam. Tentu
saja yang terakhir terinformasikan dalam World Expo Osaka, Japan 2025 dimana
pavilium Indonesia sangat diapresiasi. Lalu bagaimana sejarah Indonesia dalam pameran
di berbagai negara?
Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Sejarah Indonesia dalam
Pameran di Berbagai Negara; Pavilium Indonesia di World Expo Osaka, Japan 2025

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Pavilium Indonesia di World
Expo Osaka, Japan 2025: Sangat Diapresiasi, Bagaimana dengan di Masa Lalu?

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top