*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini
Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk
berziarah ke makam kakek dan nenek dari pihak ibunya, yakni Ph. FL Sigar dan CE
Maengkom. Kakek dan neneknya dimakamkan di sana pada tahun 1946. Ziarah
tersebut dilakukan di pemakaman umum Oud Eik en Duinen di Den Haag, Belanda. Prabowo
membagikan momen ziarah ini melalui akun Instagram pribadinya pada Sabtu ini,
27 September 2025. Kunjungan ke Belanda ini merupakan bagian dari lawatan resmi
kenegaraan, di mana Presiden Prabowo juga bertemu dengan Raja Belanda
Willem-Alexander dan Ratu Maxima.

Soemitro
Djojohadikusumo menikah dengan Dora Marie Sigar, yang saat itu merupakan
mahasiswa keperawatan di Utrecht, ketika keduanya belajar di Belanda. Mereka
menikah pada 7 Januari 1946 di Jerman. Anak pertama mereka, Biantiningsih
Miderawati, menjadi sarjana pendidikan dari Universitas Harvard. Anak kedua,
Mariani Ekowati, menjadi ahli mikrobiologi. Anak ketiga, Prabowo Subianto
merupakan Presiden Indonesia ke-8. Dora Marie Sigar lahir di Langoan, MInahasa 21
September 1921, putri Philip F. L. Sigar dan Cornelie E. Maengkom. Soemitro Djojohadikusumo
lahir 27 Mei 1917 di Gombong, Kedoe, putra dari Margono Djojohadikusumo (makam
di Banyumas) dan Siti Katoemi Wirodihardjo (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Prabowo Subianto
Djojohadikusumo, ziarah ke makam kakek-Nenek di Belanda? Seperti disebut di
atas, kakek dan nenek dari pihak ibunya, yakni Ph. FL Sigar dan CE Maengkom,
kedunya meninggal di Belanda tahun 1946. Lalu bagaimana sejarah Prabowo
Subianto Djojohadikusumo, ziarah ke makam kakek-Nenek di Belanda? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja. Dalam hal ini saya bukanlah penulis sejarah, melainkan hanya sekadar
untuk menyampaikan apa yang menjadi fakta (kejadian yang benar pernah terjadi)
dan data tertulis yang telah tercatat dalam dokumen sejarah.
Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Ziarah ke Makam
Kakek-Nenek di Belanda; Marga Sigar dan Maengkom
Tunggu deskripsi lengkapnya
Marga Sigar dan Maengkom: Soemitro Djojohadikusumo dan
Dora Marie Sigar
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.