Sejarah

Sejarah Diaspora (6): Orang Indonesia Ada di Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de Bona Esperanca;Kaapstad Kaap GoedeHoop 1652


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Sejarah awal orang Indonesia di (pulau) Madagaskar
mungkin sudah ada sejak lama, mungkin sebelum kehadiran Hindu di Nusantara.
Bagaimana dengan di (daratan) Afrika di pantai selatan (Afrika Selatan)? Ada
yang menyebut itu baru dimulai pada tahun 1760an. Satu yang jelas Afriak Selatan
sudah dikenal pelaut-pelaut Portugis. Dalam hubungan ini saya teringat, pada
bulan Agustus 2020, saudara kita diaspora Afrika Selatan yang juga pembaca blog
ini bernama
Inoki Nurza mengirim satu catatan tentang sejarah yang kurang
dimengertinya bagaimana nama Indonesia sudah ada di Afrika Selatan pada tahun
1667.
 


Bo-Kaap, sebuah kawasan panorama
indah di Cape Town, Afrika Selatan. Bo-Kaap cukup penting dalam sejarah Cape
Malay di Cape Town. Museum Bo-Kaap sebuah museum berlatar belakang tahun
1760-an, bangunan tertua di kawasan ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Museum
ini, museum sejarah sosial yang menceritakan kisah komunitas lokal dalam
konteks sosial-politik dan budaya nasional. Pada tahun 1760, Jan de Waal
membeli sebidang tanah di kaki Signal Hill, mulai tahun 1763, de Waal membangun
huurhuisjes (rumah sewa) yang ia sewakan kepada para budaknya. Tiga yang
pertama berada di 71 Wale Street (sekarang Museum Bokaap), di atas Buitengracht
Street, dan 42 Leeuwen Street. Pekerja Muslim Mardijkers pindah ke Cape dari
Asia Tenggara dan tinggal di Bo-Kaap. Pada awalnya para budak didatangkan dari
Malaysia, Indonesia, dan berbagai wilayah di Afrika, sehingga dinamakan
“Melayu”. Sebagian besar penduduk baru beragama Islam, dan beberapa
masjid dibangun di daerah tersebut. Lebih banyak lagi Muslim, termasuk
gelombang pengasingan politik dari Jawa dan Ceylon tahun 1820
(Wikipedia). 

Lantas
bagaimana sejarah kampung orang Indonesia di Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de
Bona Esperanca? Seperti disebut di atas, pantai selatan Afrika sudah lama
dikenal pelaut-pelaut Portugis. Namun baru pada tahun 1652 pelaut Belanda
mendarat di pantai. Kelak wilayah pendaratan Belanda ini terbentuuk Kaapstad di
Kaap Goede Hoop yang kemudian pelaut-pelaut Inggris menyebutnya dengan nama Cape
Town. Lalu bagaimana sejarah kampung orang Indonesia di Afrika Selatan, Cape
Town, Cabo de Bona Esperanca?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Kampung Orang Indonesia di
Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de Bona Esperanca; Kaapstad, Kaap Goede Hoop,
1652

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Kaapstad, Kaap Goede Hoop,
1652: Inggris Mengusir Belanda, Cape Town, Transvaal hingga Afrika Selatan Masa
Kini

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

  

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com Peta 1901


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top