Sejarah

Sejarah Filipina (35): Mengapa Pemisahan Moro di Filipina? Orang Moro dan Tausug (Sulu), Penduduk Asli Sejak Zaman Kuno




false
IN


























































































































































 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina
dalam blog ini Klik Disini

Soal
(masalah) Moro di Filipina seakan tak pernah selesai, bahkan hingga ini hari. Tentu
saja masalah serupa ini tidak hanya di Filipina, bahkan di berbagai negara
dunia termasuk di Eropa. Permasalahan (bangsa) Moro di Filipina pada masa ini merujuk
pada satu nama (untuk memudahkan identifikasi) yang diikenal sebagai Front
Pembebasan Nasional Moro (Moro National Liberation Front=MNLF). Dari nama dari
sudut pandang Manila (Filipina) adalah separatis (kelompok penduduk yang ingin
memisahkan diri).

Di dalam Wikipedia disebut MNLF adalah sebuah
organisasi politik gerakan sekesionis di Filipina yang didirikan pada 1972. Kelompok
tersebut awalnya adalah sebuah grup pecahan dari Gerakan Kemerdekaan Muslim.
MNLF merupakan salah satu organisasi utama dari golongan separatis Moro selama sekitar
dua dekade dari 1970an. Kelompok tersebut berjuang demi kemerdekaan Bangsamoro
yang meliputi wilayah Mindanao, Palawan dan Sulu. Pada 1996, MNLF
menandatangani sebuah perjanjian damai dengan pemerintah Filipina dengan
kesepakatan untuk membuat Kawasan Otonomi Muslim Mindanao, sebuah kawasan yang
terdiri dari dua provinsi daratan utama dan tiga provinsi pulau di mana
penduduk yang didominasi Muslim menikmati pemerintahan sendiri. Nur Misuari
diangkat sebagai gubernur kawasan tersebut namun masa jabatannya berakhir dalam
kekerasan ketika ia memimpin pemberontakan yang gagal melawan pemerintah
Filipina pada November 2001 dan melarikan diri ke Sabah sebelum dikembalikan ke
Filipina oleh otoritas Malaysia. Eksistensi MNLF semakin rumit pada masa kini
karena ada yang menyebut kolompok yang ada terhubung dengan ISIS. Terkait
dengan Indonesia, beberapa kali pelaut Indonesia disandera.

Lantas
bagaimana sejarah Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di Filipina
? Seperti disebut di atas, organisasi politik ini
sudah dikenal sejak 1972. Namun apa yang menyebabkan munculnya gerakan
sekesionis tersebut di Filipina,
khususnya wilayah selatan Filipina
? Tentu saja itu terkait dengan eksistensi bangsa Moro
sendiri yang sudah sejak zaman kuno. Salah satu suku bangsa Moro tersebut
adalah Tausug (wilayah Sulu). Bagaimana itu terhubung satu sama lain
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Front Pembebasan Nasional Moro
(Moro National Liberation Front=MNLF)

Masalah
(bangsa) Moro pada dasarnya bukan hanya masalah Filipina hari ini. Masalah Moro
adalah warisan yang diterima pemerintah (Republik Filipina, 1946)  dari Amerika Serikat dan bahkan sejak era
Spanyol. Munculnya Front Pembebasan Nasional Moro (Moro National Liberation
Front=MNLF) pada masa ini, jelas masalah yang juga belum terselesaikan, bahkan oleh
Pemerintah Republik Filipina hari ini.

Masalah (bangsa) Moro di Filipina pada
dasarnya seumur dengan masalah pulau Timor bagian timur di Indonesia (kini
Timor Leste). Pengaruh Portugis di Hindia Timur diusir oleh pelaut-pelaut
Belanda. Orang-orang Portugis kemudian bergeser dari Koepang ke bagian timur
pulau. Pulau Timor bagian timur di Indonesia (kini Timor Leste) adalah sisa
Portugis di Hindia Timur Belanda (kini Indonesia). Sempat diduki militer
Australia sebelum pendudukan Jepang (1942) dan kembali di bawah Portugis pasca
Perang Pasifik. Sebagaimana diketahui Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia
(1874) dan kemudian memisahkan diri pada tahun 1999 (menjadi negara Republik
Timor Leste hingga sekarang). Sementara itu, di masa lampau, orang-orang Moor
di Filipina diusir Spanyol dan kemudian (hanya) terkonsentrasi di wilayah
selatan (yang kini menjadi Bangsa Moro). Pedagang-pedagang Moro ini terhubung
dengan (kesultanan) Ternate (yang juga banyak terdapat orang-orang Moor). Orang
Moor adalah pedagang-pedagang beragama Islam asal Afrika Utara seperti
Mauritania Maroko dan Tunisia yang menyebar ke hingga ke Hindia Timur setelah
Perang Salib di Spanyol. Masalah Moro (Filipina-Spanyol) dari sisi VOC
(Belanda) diselesaikan pada tahun 1684. Ini dapat dibaca pada Daghregister 8
Agustus yang menyatakan adanya akta pengalihan land Mindanao dan Edele
Compagnie (VOC) oleh radja Candahar (di pulau Mindanao). Dalam hal ini Sangihe
dan Mindanao dipisahkan. Sejak itu penduduk Moro di pulau-pulau Filipina
menjadi wilayah yursidiksi Spanyol sepenuhnya. Masalah (bangsa) Moro inilah
kemudian diwariskan kepada Amerika Serikat dan kemudian diwariskan kepada
pemerintah Republik Filipina.

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Sejarah Bangsa Moro: Sejak Era
Spanyol

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top