Sejarah

Sejarah Indonesia Jilid 4-2:Aksara Latin dan Interaksi Nusantara dengan Eropa: Saatnya Menulis Sejarah di Nusantara Tanpa Aksara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Zaman
aksara adalah periode ketika manusia mulai menggunakan sistem tulisan untuk
merekam sejarah dan informasi, menandai transisi dari masa prasejarah ke masa
sejarah. Aksara memungkinkan manusia untuk menyimpan pengetahuan, mengembangkan
ilmu pengetahuan, menciptakan karya seni, dan membangun peradaban yang lebih
kompleks.
Tanpa aksara, sejarah
akan tetap menjadi tradisi lisan, yang rentan terhadap distorsi dan kehilangan.


Sejarah ditulis dengan aksara, yang
merupakan sistem simbol tertulis yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa.
Aksara memungkinkan manusia untuk mencatat dan melestarikan informasi, ide, dan
cerita dari generasi ke generasi, memungkinkan perkembangan peradaban. Tanpa
aksara, sejarah akan tetap menjadi tradisi lisan, yang rentan terhadap distorsi
dan kehilangan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sejarah penulisan
dan aksara: Asal Usul: Tulisan dimulai dengan gambar sederhana (piktogram dan
ideogram) yang kemudian berkembang menjadi sistem simbol yang lebih kompleks. Aksara
Tertua: Aksara Cuneiform dari Mesopotamia (sekarang Irak) dan hieroglif Mesir
Kuno adalah beberapa aksara tertua yang diketahui. Perkembangan Alfabet: Alfabet
Fenisia, yang muncul sekitar 1200 SM, memperkenalkan sistem fonetik yang lebih
efisien, yang menjadi dasar bagi banyak aksara modern. Aksara Nusantara: Di
Indonesia, aksara-aksara seperti Pallawa, Jawa Kuno, dan Bali berkembang dari
Aksara Brahmi India, menunjukkan pengaruh budaya India pada masa lalu
(AI Wikipedia). 

Lantas
bagaimana sejarah aksara Latin dan interaksi Nusantara dengan Eropa? Seperti disebut
di di atas, bahwa pada masa ini aksara memungkinkan manusia untuk menyimpan
pengetahuan, mengembangkan ilmu pengetahuan, menciptakan karya seni, dan
membangun peradaban yang lebih kompleks. Bagaimana jika bukti aksara tidak
ditemukan? Saatnya menulis sejarah Nusantara tanpa aksara. Lalu bagaimana
sejarah aksara Latin dan interaksi Nusantara dengan Eropa?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena
sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang
disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan
kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja. Dalam
hal ini saya bukanlah penulis sejarah, melainkan
hanya sekadar untuk menyampaikan apa yang menjadi fakta (kejadian yang
benar pernah terjadi) dan data tertulis yang telah tercatat dalam dokumen
sejarah.

Aksara Latin dan
Interaksi Nusantara dengan Eropa: Saatnya Menulis Sejarah Nusantara Tanpa
Aksara

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Saatnya Menulis Sejarah
Nusantara Tanpa Aksara: Geomorfologis, Peta Genom (DNA), Radiokarbon dan Peta
Bintang

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

 

 *Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top