*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Pelaut-pelaut Belanda berdagang di Hindia Timur
sudah 20 tahun sejak 1597. Strategi yang digunakan adalah berdagang di
pelabuhan-pelabuhan dengan mendirikan pos perdagangan dan ada yang mendirikan benteng
atau menguasai benteng atas persetujuan pemimpin lokal (syahbandar atau raja
setempat). Pada tahun 1617 mulai diinisiasi sarikat dagang Belanda di Hindia
Timur yang disebut VOC dengan 17 anggota dewan (De Heeren Zeventien). Langkah pertama
yang dilakukan yang dilaksanakan oleh Jan Pieterszoon Coen membangun benteng besar bagai
istana (Kasteel Batavia). Untuk tujuan ini Kerajaan Jacatra diserang dan
diduduki 1619 dan segera pembangunan benteng itu direalisasikan. Inilah awal
koloni Belanda (VOC).

penyerangan Kerajaan Jacatra yang tidak bersedia kerjasama dan rencana pembangunan
benteng, pelaut-pelaut dan pedagang-pedagang Belanda sudah memiliki benteng di
Amboina sejak 1605 (setelah Laksamana van Hagen enyerang dan mednduki benteng
Portugis). Lalu pada tahun 1610 pedagang-pedagang VOC di pelabuhan Banten
mendapat izin dari Kesultanan Banten membangun benteng kecil. Selanjutnya pelaut-pelaut
Belanda menyerang dan menduduki benteng Portugis di Solor dan Coepang (Timor)
pada tahun 1613. Pos-pos perdagangan Benda sudah ada di pelabuhan lain seperti
di Banda, Ternate, Makassar dan Bali. Untuk mengawal para pedagang-pedagang
Belanda di seputar teluk Jakarta dibangun benteng di pulau Onsrust. Dala
situasi dan kondisi inilah kemudian, untuk mengkonsolidasikan potensi
perdagangan ini dibentuk sarikat dagang Belanda yang akan menjadi investor dan
membiayai benteng-benteng. Pembangunan benteng Kasteel Batavia direncanakan.
Untuk mendapatkan pertapakan (lahan) benteng itu, dari benteng pulau Onrust
diserang Kerajaan Jacarta.
Lantas bagaimana sejarah
benteng-benteng di Jakarta (baca: Batavia)? Seperti disebut di atas, setelah pelaut-pelaut
Belanda memiliki benteng-benteng yang tidak penting, pada tahun 1619 benteng
besar (Kasteel Batavia) dibangun. Istana Kasteel Batavia dalam wujud benteng
dijadikan sebagai ibu kota (stad) di Hindia Timur. Untuk mengawal ibu kota di
Kasteel Batavia benteng-benteng kecil dibanguan untuk mengawal Kasteel Batavia
(terutama setelah serangan Mataram pada tahun 1628). Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Kasteel
Batavia: Awal Koloni Belanda 1619
Tunggu deskripsi lengkapnya
Enam
Benteng Pengawal Kasteel Batavia: Onrust, Jacatra, Riswijk, Noordwijk, Angke
dan Antjol
Tunggu deskripsi
lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.