Organisasi sosial lainnya yang dianggap mumpuni adalah Bataviasche Genootschap,
suatu organisasi ilmu pengetahuan. Bataviasche Genootschap sudah ada sejak
1787. Organisasi sosial ini adalah klub para peminat ilmu pengetahuan yang
mengorganisasikan pengumpulan data, analisis dan publikasi. Organisasi ini
menerbitkan jurnal. Mereka yang tergabung dalam organisasi ini adalah para ahli
dan pejabat yang memiliki minat di dalam bidang ilmu pengetahuan.
Societeit Harmoni diketahui tidak hanya di Batavia, tetapi juga ada cabang yang
berada di Soerabaja dan Semarang (lihat Javasche courant, 09-11-1830). Boleh jadi munculnya
societeit di dua kota ini seiring dengan semakin kondusifnya situasi dan
kondisi di wilayah Midden Java dan Oost Java setelah berakhirnya Perang Jawa
(1825-1830). Societeit kemudian juga didirikan tahun 1837 di Padang. Ini
sehubungan dengan berakhirnya Perang Padri tahun 1837. Pembentukan societeit di
Padang ini bersamaan dengan pembentukan Province Sumatra’s Westkust.
![]() |
Foto udara Kawasan Harmonie (1935) |
Area di sekitar Rijswijk
terus berkembang. Gedung Societeit Harmonie juga semakin tampak anggun di
antara bangunan-bangunan lain di sekitar Rijswijk. Dalam foto udara yang dibuat
tahun 1935 terlihat jalan Noordwijk (kini jalan Juanda telah terhubung dengan
jalan Molenvliet sisi timur (jalan Hayam Wuruk yang sekarang). Jalan di samping
Societeit Harmoni juga telah tampak rapih dan ramai. Pintu gerbang gedung
Societeit Harmoni seakan telah berubah arah yang dulunya ke arah utara
(Rijswijk atau jalan Veteran) kini menjadi ke arah barat (terusan jalan
Molenvliet atau jalan Majapahit yang sekarang). Dalam foto juga terlihat sudah
ada pos lalu lintas di tengah (persimpangan) jalan.
Harmonie ini setelah dua abad harus berakhir. Pada tanggal 5 Maret tahun 1985
harus dibongkar. Tidak diketahui secara jelas mengapa harus dibongkar. Lahan
eks gedung Societeit Harmonie ini menjadi kawasan hijau di kawasan Istana
Negara yang menjadi bagian dari area Sekretariat Negara. Gedung Societeit
Harmonie tamat.
![]() |
Foto udara Kawasan Harmonie (1940) |
Sebelumnya, bangunan sepopuler
Societeit Harmoni yakni Hotel des Indes telah lebih dahulu dibongkar. Hotel des
Indes juga di masa doeloe sangat terkenal, Hotel ini yang berlokasi di
Molenvliet paling tidak sudah diketahui keberadaannya pada tahun 1929 dengan
nama Hotel de Provence (lihat Javasche courant, 17-03-1829). Setelah beberapa
kali pindah kepemilikan, pada tahun 1856 hotel yang berada di lokasi ini dikenal
dengan nama baru yakni Hotel des Indes (lihat Java-bode : nieuws, handels- en
advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 31-05-1856). Sejak tahun ini nama
Hotel des Indes tidak pernah berubah,
Satu keutamaan gedung Societeit Harmoni, meski nasibnya
harus berakhir, tetapi namanya tetap terjaga hingga pada masa kini sebagai
kawasan yang disebut Kawasan Harmoni. Namun tidak banyak warga Jakarta yang
mengetahui mengapa kawasan disebut Harmoni. Dalam hal ini nama kawasan Harmoni
berasal dari nama sebuah gedung/societeit Harmoni,
![]() |
Hotel des Indes, 1950 |
Pada tanggal 22 Mei 1848 di gedung Societeit Harmonie diadakan pertemuan
publik yang kontroversial, suatu pertemuan penting dimana masalah politik ke
arah liberal dikumandangkan. Pertemuan publik ini untuk mendukung van Hoevell
yang menyuarakan pembebasan perbudakan di Hindia. Pemerintah melakukan
penyelidikan di gedung ini dan kemudian Van Hoevell ‘diusir’ dan kembali ke
Belanda. Tahun berikutnya van Hoevell di Belandan terpilih menjadi anggota Tweede
Kamer (Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai wakil Partai Liberal. Pada tahun 1862
van Hoevell menjadi anggota Raad van State (Dewan Negara). Gedung Societeit
Harmoni telah memberi kontribusi dalam penghapusan perbudakan di Hindia.
Pada tahun 1900 di
Padang muncul societeit pribumi pertama. Societeit ini diberi nama Medan
Perdamaian. Penggagas societeit ini adalah Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda,
seorang pensiunan guru yang telah mendirikan sekolah swasta di Padang sejak
tahun 1895. Dja Endar Moeda pada tahun 1900 telah mengakuisisi surat kabar
Pertja Barat dab percetakannya. Pada tahun 1902 Medan Perdamaian telah
memberikan sumbangan sebanyak f14.000 untuk peningkatan pendidikan di Semarang.
Medan Perdamaian dapat dikatakan sebagai organisasi kebangsaan (pribumi) Indonesia
yang pertama.
pada tahun 1908 didirikan societeit Boedi Oetomo. Organisasi kebangsaan Boedi
Oetomo ini didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA yakni Soetomo
dan kawan-kawan. Sekolah kedokteran STOVIA ini berada di area rumah sakit
militer di Weltevreden (kini RSPAD).
berumur panjang. Gedung Societeit Harmoni awalnya berlokasi di Nieuwepoort
straat di Batavia. Lalu kemudia pada tahun 1817 gedung Societeit Harmoni sudah
berada di Rijswijk (lihat Bataviasche
courant, 25-01-1817). Namun dimana lokasi gedung Rijswijk tidak diketahui
secara jelas. Sejarah Societeit Harmoni baru tahun 1940 dikumpulkan (lihat De
Indische courant, 03-01-1940).
![]() |
De Indische courant, 03-01-1940 |
‘…sejarah awal Harmoni’ telah dijelaskan oleh Landarchivaris, Dr. FRJ
Verhoeven. Artikel itu juga telah dimuat dalam publikasi Desember ‘Studi
Kolonial’ 1939 dengan judul ‘Dari Sejarah Societeit Warga Batavia’. Alasan
publikasi ini adalah bahwa pada tanggal 18 Januari, 125 tahun yang lalu (baca:
1825) bahwa perayaan publik pertama terjadi di gedung De Harmonie saat ini,
setelah sebelumnya gedung societeit berada di Buiten Nieuwpoortstraat di kota bawah,
sebelum menempati gedung baru di Rijkswjjk. Dr. Verhoeven memberikan ikhtisar
sejarah De Harmonie, berdasarkan sejumlah data historis, sebagian besar berasal
dari arsip yang tersimpan di Arsip Nasional; Tujuan utamanya adalah untuk
mendorong studi menyeluruh tentang societeit di Hindia, yang sangat penting
bagi sejarah budaya kita selama satu setengah abad terakhir. Pertama kali suatu
societeit dibentuk di Batavia pada tahun 1776. Gubernur Jenderal Reinier de
Klerk berpikir bahwa di kota utama ini cara hidup harus (sebanyak mungkin) dibuat
secara beradab dengan mendorong publisitas. pertemuan yang meningkatkan
moralitas dan memberikan kesempatan untuk penggabungan yang tepat. Sejarah De Harmonie sangat menarik karena bagian penting
yang dimiliki Daendels di pemerintahan dan kemudian Raffles dalam realisasi
gedung baru di Rijkswijk serta hubungan dengan Pemerintah di tahun-tahun
berikutnya. Pada awal tahun 1823, tidak ada bukti dalam arsip societeit mengenai
apakah dan bagaimana, ketika otoritas Belanda dipulihkan tujuh tahun
sebelumnya, itu dikonfirmasi dalam penggunaan bangunan yang ditempati pada saat
itu..’.
De Sumatra post, 13-01-1940: ‘Arsip. Sejarah awal. Pada
peringatan De Harmonie. De Harmonie, tempat pertemuan orang-orang Batavia ini pada
tanggal 18 Januari seratus dua puluh lima tahun. Itu berarti: bangunan di
Rijswijkstraat. Societeit De Harmonie sebelumnya terletak di
Buiten-Nieuwpoortstraat, tetapi pada tanggal 18 Januari 1815 gedung baru dan dibuka
secara meriah.. Relokasi
De Harmonie dari Nieuwpoortstraat ke Rijswijk dibahas pada akhir 1809, ketika
Maarschalk Daendels, salah satu cara untuk memindahkan penduduk dari kota
(lama) Batavia ke Weltevreden dimana ia percaya udara yang sehat.. Karena De Harmonie tidak memiliki dana yang diperlukan
– hanya beberapa anggota yang termasuk yang paling tinggi bayarannya – dan
pembangunan sebuah bangunan sosial baru adalah masalah, menurut Daendels, untuk
kepentingan umum, Weeskamer diotorisasi untuk mengajukan anggaran f75.000
hingga f80.000 yang dianggap perlu untuk pembelian tanah dan pembangunan.. Kurang dari dua bulan kemudian, spesifikasi dan
kondisi bangunan societeit baru diajukan untuk tender sebesar f105.000… Kontraktornya adalah Louw Kietko, penjamin dan
ko-kontraktor adalah Louw Engko, Koe Sonko, Sieuw Sienko dan I. Atjiet. Untuk
pengawasan pekerjaan adalah Komisaris dari Societeit, JC Goldman, JC Schultze,
Van de Poel, JF Jongkind dan George Blume, sekretaris.. Namun, spesifikasi final dimulai dari 1812. Itu akan
menjadi 18 Januari 1815, sebelum pembukaan berlangsung. Koloni kami sejak itu
jatuh ke tangan Inggris setelah pertempuran luar biasa di Meester Cornelis… Raffles dengan senang hati mendukung rencana itu
ketika diajukan untuk dilanjutkan pembangunannya… Pertunjukan musik diberikan di gedung societeit baru
segera setelah pembukaan; misalnya, konser besar dilakukan oleh Batavia pada
tahun 1816.. Pertemuan
di De Harmonie dapat, tanpa berlebihan, dianggap sebagai tonggak penting dalam
sejarah Hindia Belanda; itu menandai awal periode liberal di wilayah ini…’.
Jepang gedung societeit ini sempat digunakan oleh para pimpinan perang
sekutu/Inggris untuk dijadikan sebagai tempat persinggahan. Selama pendudukan
Jepang, bagaimana situasi dan kondisi gedung Societeit Harmoni tidak diketahui
secara jelas.
![]() |
Penyerahan senjata Jepang (Het dagblad, 16-05-1946) |
kembali ke Indonesia/Djakarta, gedung Societeit Harmoni diaktifikan kembali.
Pada bulan Juni 1946 keberadaan Societetit Harmoni sudah diberitakan diaktifkan kembali (lihat Het
dagblad : uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 16-05-1946).
Disebutkan Societeit Harmoni akan dibuka untuk anggota lagi.Untuk persiapan yang
diperlukan, sebuah dewan sementara telah dibentuk, yang pada waktunya akan
membuat mandatnya tersedia untuk majelis umum anggota sesuai dengan peraturan.
Ketua sementara adalah F de Boer dan sebagai sekretaris LC van Aken.
![]() |
Hotel des Indes sebagai tempat interniran Eropa/Belanda (1946) |
Juga disebutkan bahwa demi kepentingan
militer, tiga aula di bagian depan gedung Societeit Harmoni sementara waktu disediakan untuk Welfare
Comité (Komite Kesejahteraan) Batavia. Oleh karenanya untuk sementara waktu hanya
ruang depan, ruang baca dan ruang makan malam dengan galeri terkait yang akan
tersedia untuk anggota societeit. Foto disamping ini memperlihatkan Hotel des Indes dijadikan tempat pemulihan
interniran Eropa/Belanda yang telah dibebaskan pasukan Sekutu/Inggris (1946).
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda
(1950) gedung Harmonie telah diubah namanya menjadi gedung Noesantara (lihat Het
vrije volk: democratisch-socialistisch dagblad, 14-09-1957). Societeit yang
dibentuk di gedung Noesantara itu bukan lagi dengan nama Societeit Harmoni,
tetapi dengan nama Djakarta Club. Anggota klub tidak lagi hanya orang
Eropa/Belanda tetapi juga sudah ada sejumlah orang Indonesia.. Djakarta Club
menjadi klub internasional.
![]() |
Het vrije volk, 14-09-1957 |
Perubahan nama ini seiring dengan
perubahan nama-nama lainnya. Perubahan nama
pertama adalah menetapkan nama Batavia menjadi Djakarta (juga Buitenzorg
menjadi Bogor). Nama-nama jalan, nama-nama lapangan dan taman juga diubah.
Tentu saja nama Istana Gubernur Jenderal telah diubah menjadi Istana Merdeka.
Era kolonial Belanda telah berganti menjadi era kemerdekaan.
Harmonie ini setelah dua abad harus berakhir. Pada tanggal 5 Maret tahun 1985
harus dibongkar. Tidak diketahui secara jelas mengapa harus dibongkar. Lahan
eks gedung Societeit Harmonie ini menjadi kawasan hijau di kawasan Istana
Negara yang menjadi bagian dari area Sekretariat Negara. Gedung Societeit
Harmonie tamat.
![]() |
Hotel des Indes, 1900 |
Sebelumnya, bangunan sepopuler
Societeit Harmoni yakni Hotel des Indes telah lebih dahulu dibongkar. Hotel des
Indes juga di masa doeloe sangat terkenal, Hotel ini yang berlokasi di
Molenvliet paling tidak sudah diketahui keberadaannya pada tahun 1929 dengan
nama Hotel de Provence (lihat Javasche courant, 17-03-1829). Setelah beberapa
kali pindah kepemilikan, pada tahun 1856 hotel yang berada di lokasi ini
dikenal dengan nama baru yakni Hotel des Indes (lihat Java-bode : nieuws,
handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 31-05-1856). Sejak tahun
ini nama Hotel des Indes tidak pernah berubah,
Satu keutamaan gedung Societeit Harmoni, meski nasibnya
harus berakhir, tetapi namanya tetap terjaga hingga pada masa kini sebagai
kawasan yang disebut Kawasan Harmoni. Namun tidak banyak warga Jakarta yang
mengetahui mengapa kawasan disebut Harmoni. Dalam hal ini nama kawasan Harmoni
berasal dari nama sebuah gedung/societeit Harmoni,
![]() |
Pembongkaran eks gedung Societeit Harmonie (1985) |
pada tahun 1985 berkunjung ke Jakarta. Dalam laporannya yang dimuat dalam surat
kabar De Volkskrant, 17-08-1985 menyebut ‘niet alle sporen van Nederland zijn
gewist’ (Tidak semua jejak Belanda telah dihilangkan). Namun sang wartawan,
Peter Brusse merasa kehilangan dua bangunan bersejarah yakni Harmonie dan Hotel
de Indes. Disebutnya Harmonie adalah societeit tertua di Asia.
![]() |
Hotel des Indes, 1935 |
Menghilangnya atau
dihilangkannya dua situs kuno yang megah di sekitar Rijswijk tentu saja bukan
tanpa alasan. Hotel des Indes milik swasta yang dibongkar tahun 1971 besar
dugaan karena tidak menguntungkan lagi, sebab sejak 1962 sudah ada pesaingnya
Hotel Indonesia (HI). Lebih menguntungkan dibongkar dan digantikan dengan
bangunan lain untuk pusat perbelanjaan Duta Merlin. Sebelumnya karena adanya
kebijakan ‘nasionalisasi’ nama Hotel des Indes sempat diubah menjadi Hotel Duta
Indonesia sebagaimana gedung Societeit Harmoni diubah dengan nama gedung
Noesantara.
![]() |
Garis pembongkaran gedung Societeit Harmoni |
Setali tiga uang dengan
gedung Societeit Harmoni yang ‘terpaksa’ harus dibongkar karena untuk kebutuhan
publik untuk memperlancar lalu lintas di sekitar. Sebab dengan membongkar
gedung Societeit Harmoni dimungkinkan untuk membuat terusan jalan Gajah Mada
lebih ideal dan membuatnya dua lajur. Dengan memuat dua lajur maka eks jalan
Molenvliet yang sudah dua lajur (jalan Gajah Mada dan jalan Hayam Wuruk) akan
selaras dengan pembentukan dua lajur terusan jalan Molenvliet (terusan jalan
Gajah Mada).

Seperti tampak pada foto
googlemap terusan jalan Gajah Mada seakan memiliki dua sisi (barat dan timur)
sementara eks jalan Molenvliet yang barat menjadi jalan Gajah Mada dan yang
timur jalan Hayam Wuruk. Oleh karena itu dalam soal penamaan terusan jalan
Gajah Mada kemudian menjadi dua lajur, yang barat adalah eks jalan Molenvliet
barat (jalan Gajah Mada) dan yang timur adalah perluasan terusan jalan Gajah
Mada (eks lahan gedung Societeit Harmoni). Itulah sebab mengapa dua lajur itu
disebut jalan Gajah Mada, dan itu pula mengapa tahun 1985 gedung Societeit
Harmoni yang menjadi milik pemerintah harus ‘terpaksa’ digusur (dibongkar).
Digusur atau dibongkar untuk kepentingan umum (jalan raya).
Demikianlah sejarah panjang
secara singkat Rijswijk menjadi Harmoni. Sejarah mengapa disebut kawasan
Harmoni.
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.